Categories: EKONOMI

Mayapati, Sosok ‘Kartini’ Masakini yang Pimpin Pengangkatan Pipa Bawah Laut Pertamina

MONITOR, Balikapapan – Namanya Mayapati atau sering dipanggil Maya, perempuan berusia 38 tahun ini bekerja sebagai senior planner di fungsi Planning and Scheduling Refinery Unit 5 Balikpapan yang tugas kesehariannya adalah melaksanakan perawatan kilang. 

Saat kejadian patahnya pipa pertamina di teluk Balikpapan, Maya dipercaya menjadi koordiantor tim pengangkatan pipa yang patah untuk keperluan investigasi penyebab patahnya pipa yang diduga disebabkan faktor eksternal.

Selama hampir 19 tahun berkarya diperusahaan energi, kali ini Maya mendapat amanah baru yang di rasa cukup menantang. Maya harus mengkoordinir tim yang terdiri dari tim Divers, tim kapal Sea Haven2, tim Internal Pertamina seperti Marine dan HSE dan tim Manintenance, dan memastikan seluruh pengangkatan pipa berjalan lancar tanpa suatu halangan.

Hari ini tepat di hari Kartini adalah hari ke lima ia berada diatas kapal Sea Haven. Maya terkadang merasa waswas bila terjadi sesuatu mengingat posisi kapal yang cukup jauh dari darat, apalagi saat cuaca sedang buruk, namun semangat melaksanakan tugas ditambah tim yang solid membuat Maya bisa mengatasi itu semua. Satu hal yang bisa diambil dari penugasan ini Maya banyak mendapat ilmu tentang bagaimana mengkoordinasi tim untuk menyelesaikan tugas walaupun tugas berat sekalipun.

“Kunci dari itu semua adalah kita sendiri harus yakin bahwa kita menguasai masalah yang terjadi, saat tim yakin dengan kemampuan kita dan percaya dan kita bisa mensinkronkan dengan semua yang terlibat dalam tugas kata Maya saat berbincang di atas kapal Sea Haven 2 yang digunakan untuk mengangkat pipa Pertamina yang patah.

Maya juga berpesan kepada Kartini Pertamina bersyukurlah karena diberi kesempatan untuk berkarya di perusahaan seperti Pertamina, berikan kemampuan yang terbaik, dan jangan lupa dengan peran utama sebagai istri dan Ibu dari anak anak.

Saat ada kesempatan jangan pernah sia siakan kesempatan waktu bersama keluarga jadilah pekerja wanita dan Ibu rumah tangga yang baik dan mampu menjadi teladan bagi anak anak kita, tegas ibu dari tiga orang anak yang memiliki motto hidup “Hidup itu ibadah, ibadah dan ibadah”.

Sea Heaven 2 adalah kapal yang digunakan untuk mengangkat pipa Pertamina yang patah 31 Maret 2018 lalu yang disebabkan kekuatan eksternal. Patahnya pipa sempat menyebabkam tumpahnya minyak mentah Pertamina ke perairan Teluk Balikpapan. Sejak awal April 2018 secara visual Teluk Balikpapan sudah terlihat bersih kembali. 

Namun demikian, Pertamina dan warga Balikpapan masih menunggu investigasi atas penyebab eksternal atas patahnya pipa tersebut untuk kepentingan hukum. Di samping itu warga Balikpapan juga menantikan hasil uji laboratorium atas kualitas air Teluk Balikpapan yang sedang dilakukan KLHK.

Recent Posts

Mejeng di Turki, Industri Alat Kesehatan Nasional Siap Dobrak Pasar Eropa

MONITOR, Jakarta - Industri alat kesehatan nasional terus berupaya untuk menembus pasar ekspor seiring dengan…

3 jam yang lalu

Konflik Timur Tengah, DPR: Pemerintah Perlu Lakukan Dialog Multilateral

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Helmy Faishal Zaini meminta pemerintah melakukan upaya untuk…

3 jam yang lalu

Ikhtiar Pelindungan Jemaah Indonesia, dari Syarat Istithaah sampai Senam Haji

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama tahun ini kembali mengusung tagline Haji Ramah Lansia. Maklum, data…

6 jam yang lalu

Kemenangan Timnas U-23 Harus Jadi Momentum Mengembangkan Infrastruktur Olahraga Tanah Air

MONITOR, Jakarta - Timnas U-23 Indonesia mencatatkan prestasi gemilang dengan menaklukkan Korea Selatan dalam babak…

7 jam yang lalu

LBH GP Ansor Desak Nadiem Makarim Lindungi Mahasiswa Indonesia dari TPPO Berkedok Magang

MONITOR, Jakarta - LBH Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor mendesak Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan…

9 jam yang lalu

Sekjen Kemenag: Izin Prodi S3 UIN Pekalongan Segera Terbit

MONITOR, Jakarta - Sekjen Kementerian Agama M Ali Ramdhani berbagi kabar gembira bagi keluarga besar…

10 jam yang lalu