Categories: DAERAHSULAWESI

Pilgub Sulsel 2018, Prof Andalan Modal Kerja Nyata Bukan Pencitraan

MONITOR, Makassar – Prof Andalan, pasangan kandidat nomor urut 3 di Pilkada Sulawesi Selatan (Sulsel), membawa modal kerja nyata dalam Pilkada Sulsel yang akan berlangsung pada 27 Juni 2018 mendatang. Modal tersebut juga dibawa Prof Andalan pada debat kandidat putaran kedua.

Juru Bicara Tim Pemenangan Prof Andalan mengatakan, hal itu tebukti pada Kabupaten Bantaeng yang kini jauh lebih maju dan dikenal di seluruh Indonesia, dibanding dengan daerah lain di Sulsel.

"Prof Nurdin Abdullah maju di Pilkada Sulsel dan Debat Kandidiat putaran kedua malam ini dengan modal kerja nyata di Kabupaten Bantaeng yang hasilnya bisa dilihat masyarakat di Sulsel dan seluruh Indonesia," kata Haeruddin di Makassar, Kamis sore (19/4).

Menurut Elu, panggilan akrabnya, Kabupaten Bantaeng jauh lebih maju dibanding sebelum dipimpin oleh Prof Nurdin. "Dan itu bukan hoax, berkat kepemimpinan Bupati Prof Nurdin Abdullah selama dua periode," tandasnya.

Menurutnya, hasil kerja Prof Nurdin Abdullah di Bantaeng secara langsung bisa dilihat oleh masyarakat, diantaranya yakni terbangunnya RSUD Anwar Makkatutu yang kini menjadi rumah sakit rujukan laiknya RSUD Haji dan RSUD Labuang Baji di Makassar.

Termasuk adanya fasilitas ambulans canggih dan gratis 24 jam nonstop yang melayani seluruh warga Bantaeng.

"Belum tentu kabupaten atau kota di Pulau Jawa sekalipun yang punya fasilitas ambulans gratis dan mau menjemput orang sakit di rumahnya," paparnya.

Selain itu, Bantaeng yang dulu selalu terendam banjir, sekarang telah terbebas dari banjir. Belum lagi keberadaan Pantai Seruni yang menjadi obyek wisata bagi warga setempat dan bahkan warga Makassar dan Sulsel lainnya.

Selain itu, kata Elu, Bupati Bantaeng Prof Nurdin Abdullah  juga membuktikan mampu menciptakan bibit unggul padi dan hortikultura untuk ditanam oleh petani di Bantaeng. Tujuannya tentu untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Oleh sebab itu, Elu mengaku heran jika Prof Andalan dikabarkan hanya sekedar bermodal pencitraan untuk maju di Pilkada Sulsel 2018.

“Apa yang dilakukan Pak Prof bisa dilihat secara langsung oleh siapapun dengan datang ke Bantaeng. Jadi mengapa pula ada yang mengabarkan hanya bermodal pencitraan?” katanya sembari geleng kepala.

Menurut Elu, ada sekelompok orang yang berusaha mencari-cari kelemahan dan kekurangan di Bantaeng sebagai bahan kampanye hitam atau hoax untuk menurunkan simpati masyarakat kepada Prof Andalan. 

“Mereka yang lakukan black campaign itu lupa bahwa masyarakat Sulsel sudah cerdas dan tidak mudah termakan kabar bohong. Saya yakin pasti masyarakat memilih melihat sendiri fakta dan hasil kerja nyata di Bantaeng,” tutupnya.

Recent Posts

Empat Mantan Anggota OPM Resmi Berikrar Setia pada NKRI

MONITOR, Jakarta - Komitmen TNI dalam membangun perdamaian dan memperkuat persatuan di Tanah Papua kembali…

8 menit yang lalu

PT Jasamarga Transjawa Tol Gencarkan Sosialisasi Zero ODOL di Ruas Jalan Tol Palimanan-Kanci

MONITOR, Cirebon - Dalam upaya mendukung program nasional Zero ODOL (Over Dimension Over Loading), PT…

2 jam yang lalu

Menag Terima Taj Yasin, Jateng Siap Jadi Tuan Rumah MTQ Nasional 2026

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama RI Nasaruddin Umar menerima audiensi Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj…

2 jam yang lalu

DPR Dorong Fasum Terdampak Bencana Cepat Diperbaiki, Sistem Peringatan Dini Diefektifkan

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras menyampaikan keprihatinan…

4 jam yang lalu

Prof Rokhmin: Indonesia Emas 2045 Bukan Angan-angan, MAI Harus Jadi Motor Utama Bangun Industri Akuakultur

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI, Prof. Rokhmin Dahuri, menyerukan kebangkitan sektor kelautan…

5 jam yang lalu

Minyak Atsiri Indonesia Menduduki Peringkat ke-8 Dunia

MONITOR, Jakarta - Indonesia memiliki potensi luar biasa dalam pengembangan industri minyak atsiri, karena didukung…

6 jam yang lalu