MONITOR, Jakarta – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis sore (7/12), bergerak melemah 18 poin menjadi Rp13.528 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.546 per dolar AS.
Dikutip dari Antara, pengamat pasar uang dari Bank Saudara Tbk Rully Nova mengatakan bahwa ekspektasi pasar terhadap cadangan devisa Indonesia periode November yang akan kembali meningkat menjadi salah satu faktor yang menopang rupiah mengalami apresiasi terhadap dolar AS.
"Cadangan devisa Indonesia sedianya akan dirilis pada akhir pekan ini, cadangan devisa yang meningkat akan mendukung terjaganya stabilitas makroekonomi di dalam negeri," ujarnya.
Berdasarkan data Bank Indonesia, posisi cadangan devisa pada akhir Oktober 2017 tercatat 126,5 miliar dolar AS. Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.
Ia menambahkan bahwa apresiasi rupiah juga didukung oleh inflasi yang tetap terjaga. Meski inflasi terjaga di level rendah, Bank Indonesia kemungkinan tetap mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 4,25 persen.
"Ekespektasi pasar Bank Indonesia masih akan mempertahankan suku bunga turut menjaga rupiah di aea positif," katanya. (ANT)
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas hari ini, Senin (29/04/2024)melantik Rektor Institut Agama…
MONITOR, Jakarta – Pertamina Group berhasil memboyong 8 penghargaan pada ajang Festival Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan…
MONITOR, Pemalang - Koordinator Nasional Pergerakan Jiwa Nusantara (KORNAS PJN) menggelar acara doa bersama dan…
MONITOR, Jakarta - Wacana kenaikan tarif Commuter Line oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan menempatkan masyarakat Jabodetabek pada tantangan…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) merespons soal isu pelarangan…
MONITOR, Jakarta - Dalam rangka memperingati Hari Air Dunia (HAD) Tahun 2024, Kementerian Pekerjaan Umum…