Categories: BALI-NUSA DUADAERAH

Pemprov NTB Apresiasi KKP-FAO Bangun Zona Ekonomi Biru

MONITOR, Mataram – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat mengapresiasi upaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Food and Agriculture Organization (FAO) dalam membangun zona ekonomi biru di daerah itu.

Sekretaris Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) H Rosyadi Husaen Sayuti, di Mataram, Minggu, mengatakan apa yang sudah dilakukan KKP dan FAO sesuai dengan salah satu program kerja dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) NTB tahun 2013-2018, yaitu program "Pijar", akronim dari sapi, jagung dan rumput laut.

"Rumput laut dipilih sebagai salah satu komoditas unggulan. Itu salah satu komoditas unggulan yang memiliki peran dalam peningkatan pendapatan masyarakat pesisir, mengurangi angka kemiskinan serta berkontribusi terhadap ekonomi daerah," katanya seperti dilansir Antara.

Sebagai wujud keseriusan, Pemerintah Provinsi NTB telah mengintegrasikan kajian zonasi ke dalam Rencana Zonasi Wilayah Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP-3K) NTB.

Pembentukan RZWP-3K sesuai amanat Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, di mana RZWP-3K menjadi kewenangan pemerintah provinsi.

"Kami berharap RZWP-3K tersebut bisa disahkan pada tahun ini, dan menjadi acuan dalam pemanfaatan ruang perairan laut," kata Rosyadi.

KKP menjalin kerja sama dengan Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO). Kerja sama tersebut diwujudkan dalam bentuk kegiatan proyek kolaborasi dengan nama TCP INS/3501 Baby-03 tentang kajian "Integrated Economic Zone Development Based on Blue Economy in Lombok Island".

Sebagai hasil dari kerja sama tersebut, FAO-KKP telah menyerahkan dokumen hasil kajian yang telah rampung dikerjakan kepada Pemerintah Provinsi NTB.

"Blue economy memiliki prinsip-prinsip inovatif dan kreatif, efisien dalam pemanfaatan sumber daya, adanya value added, nir limbah (zero waste) sehingga sangat ramah lingkungan dan juga mampu menciptakan lapangan kerja dan kesempatan wirausaha secara berkeadilan" kata Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, KKP Slamet Soebjakto, melalui keterangan tertulis.

Ia menambahkan kegiatan ekonomi berbasis "blue economy" untuk NTB, khususnya Pulau Lombok pada tahap awal akan difokuskan kepada komoditas rumput laut. 

Komoditas tersebut dipilih karena NTB merupakan salah satu provinsi yang menjadikan rumput laut sebagai basis usaha bagi sebagian masyarakat pembudidaya ikan di berbagai pulau di NTB.

NTB juga tidak hanya mengekspor bahan baku rumput laut atau material mentah saja, tetapi juga lebih banyak dimanfaatkan untuk kebutuhan industri khususnya di dalam negeri. 

"Nanti limbahnya digunakan untuk pupuk, pakan ikan, atau pakan ternak. Itulah yang dinamakan blue economy di mana seluruhnya termanfaatkan sehingga tidak ada limbah yang mencemari," ucap Slamet

Recent Posts

LBH GP Ansor Desak Nadiem Makarim Lindungi Mahasiswa Indonesia dari TPPO Berkedok Magang

MONITOR, Jakarta - LBH Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor mendesak Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan…

35 menit yang lalu

Sekjen Kemenag: Izin Prodi S3 UIN Pekalongan Segera Terbit

MONITOR, Jakarta - Sekjen Kementerian Agama M Ali Ramdhani berbagi kabar gembira bagi keluarga besar…

2 jam yang lalu

Karantina Lampung Tahan Ratusan Kilogram Daging Celeng

MONITOR, Lampung Selatan – Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (Karantina) Lampung menahan ratusan kilogram…

2 jam yang lalu

Digelar Serentak, 28 Ribu Jemaah Ikuti Launching Senam Haji Indonesia

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) menggelar Launching Senam Haji Indonesia. Kegiatan yang dipusatkan di…

4 jam yang lalu

Gelar Pesta Prestasi 2024, Kemenpora Berikan Penghargaan Bagi Kreativitas dan Prestasi Anak Muda Indonesia

MONITOR, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) kembali menyelenggarakan Pesta Prestasi…

5 jam yang lalu

Badan Kerohanian Kristen/Katolik Jasa Marga Rayakan Ibadah Paskah 2024 dengan Berbagi Kasih Sosial ke Panti Asuhan

MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk, melalui Badan Kerohanian Kristen/Katolik (BKK) Jasa Marga,…

6 jam yang lalu