Categories: EKONOMIINDUSTRI

Tetra Pak dan Praise dorong Pengelolaan Sampah melalui Pendekatan Circular Economy

MONITOR, Jakarta – Untuk turut menemukan solusi atas permasalahan tata kelola sampah di Indonesia yang semakin kompleks, Tetra Pak Indonesia bersama PRAISE (Packaging and Recycling Alliance for Indonesia Sustainable Environment / Aliansi Untuk Kemasan & Daur Ulang Bagi Lingkungan Indonesia yang Berkelanjutan) melakukan inisiatif untuk membangun tata kelola persampahan yang terintergrasi dan berkelanjutan.

Hal tersebut diwujudkan dengan partisipasi Tetra Pak Indonesia dalam rangkaian acara INDO WASTE Forum & Expo 2017 yang berlangsung pada tanggal 12-14 Juli 2017 di Jakarta Convention Center dan dibuka secara langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan.

Dalam kesempatan tersebut, disadari bahwa pengembangan yang dapat dilakukan untuk merealisasi pengelolaan berkelanjutan ialah pendekatan Circular Economy (ekonomi melingkar), yaitu cara mengubah pandangan terhadap limbah kemasan bekas pakai sebagai sebuah komoditas yang berpotensi untuk dikembangkan dan memiliki nilai lebih, tidak hanya sebagai limbah bagi lingkungan.

Pendekatan Circular Economy memungkinkan material kemasan bekas pakai, seperti halnya plastik kemasan, dapat memiliki fase yang melingkar guna mempertahankan nilainya.

Fase ini melingkupi proses daur ulang (recycling), penggunaan kembali (reuse), dan produksi ulang (remanufacture) guna memaksimalkan penggunaan material tersebut. Melalui pendekatan ini, dapat tercipta rantai ekonomi baru dan meminimalisir beban lingkungan di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan lautan.

Sebagai perusahaan yang sangat memperhatikan pengelolaan limbah secara bertanggung jawab, Tetra Pak yang merupakan salah satu pemrakarsa PRAISE telah melakukan berbagai upaya menuju praktik kemasan yang berkelanjutan.

“Kami ingin terus bekerjasama dengan pemerintah Indonesia dan para pelaku bisnis dalam menciptakan pengelolaan sampah yang menggunakan pendekatan circular economy. Pada level global, Tetra Pak bergabung dengan program Circular Economy 100 untuk berkolaborasi dengan para petinggi lainnya dalam upaya mempercepat pendekatan circular economy melalui pengadaan material yang dapat didaur ulang,” ujar Gabrielle Angriani, Communications Manager Tetra Pak Indonesia.

Tetra Pak bersama dengan perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam PRAISE akan terus menggalakkan pemahaman tentang cara pandang pengelolaan sampah selama dekade terakhir ini. Sehingga pengelolaan sampah tidak lagi hanya dianggap sebagai sebuah proses yang ‘linear’ (ambil – pakai – buang’, melainkan ‘circular’.

Dalam mewujudkan circular economy di Indonesia, PRAISE siap untuk menjadi mitra pemerintah dalam memetakan pihakpihak yang terlibat melalui kerangka kerja Tanggung Jawab Para Pihak yang Diperluas (Extended Stakeholder Responsibility – ESR). Kolaborasi Tetra Pak dengan PRAISE juga terus mendorong seluruh pemangku kepentingan Indonesia untuk dapat bersinergi dan memiliki pemahaman yang sama mengenai sistem pengelolaan sampah.

“Saat ini pemerintah tengah menyusun roadmap nasional terkait pengelolaan sampah beserta berbagai upaya percepatan pengelolaan sampah. PRAISE mendukung sepenuhnya kesungguhan pemerintah dan siap untuk ikut terlibat di dalamnya. Hal ini sesuai dengan komitmen kami untuk terus mendorong agar pengelolaan sampah di Indonesia dapat semakin terintegrasi dan berkelanjutan,” jelas Sinta Kaniawati, perwakilan PRAISE.

Tetra Pak sebagai perusahaan global terkemuka yang bergerak di bidang pemrosesan dan pengemasan makanan dan minuman, memiliki komitmen untuk berkontirbusi terhadap lingkungan.

Tetra Pak memiliki Gerakan 3L (Lepas, Lipat, Letakkan) yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai kemasan Tetra Pak yang memiliki nilai ekonomis dan tetap bermanfaat setelah dikonsumsi.

Selain itu, kemasan Tetra Pak berbahan dasar kertas telah tersertifikasi FSC® (Forest Stewardship Council® ), sehingga dapat dipastikan bahwa serat kayunya berasal dari hutan yang dikelola secara bertanggung jawab.

Peluncuran kemasan Tetra Rex® Bio-based di tahun 2007 menjadi tonggak penting dalam perjalanan perusahaan sebagai kemasan karton berlabel FSC® pertama di dunia, sebagai salah satu bentuk penerapan circular economy Tetra Pak. Kemasan Tetra Rex® Bio-based diproduksi secara keseluruhan dari dari bahan karton dan plastik yang berasal dari tumbuhan.

Recent Posts

Program KKRI, Wakil Panglima TNI Tekankan Pentingnya Nasionalisme Generasi Muda

MONITOR, Jakarta - Wakil Panglima TNI Jenderal TNI Tandyo Budi R. meninjau langsung pelaksanaan program…

2 jam yang lalu

Forjukafi Ramaikan Zakat Wakaf Funwalk di CFD

MONITOR, Jakarta - Forum Jurnalis Wakaf dan Zakat Indonesia (Forjukafi) turut memeriahkan acara Zakat Wakaf…

5 jam yang lalu

Capai Rp220 Triliun, Kampanye Zakat dan Wakaf Perlu Dimaksimalkan

MONITOR, Jakarta - Potensi zakat Indonesia diperkirakan mencapai Rp220 triliun per tahun, jauh di atas…

7 jam yang lalu

DPR Desak KPK Tuntaskan Kasus Korupsi Kuota Haji, Jangan Ditutup-tutupi

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah, mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk…

8 jam yang lalu

Menag Salurkan Bantuan Rp300 Juta untuk Pura dan Korban Banjir di Bali

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menyapa dan menemui masyarakat Bali yang terdampak banjir…

12 jam yang lalu

KN Tanjung Datu-301 Bagikan Sembako dan Edukasi Keselamatan Nelayan Banten

MONITOR, Banten - Wujud kepedulian sosial kembali ditunjukkan oleh unsur KN. Tanjung Datu-301 dengan menggelar…

15 jam yang lalu