MONITOR, Jakarta – Ketua Bidang Eksternal DPP PSI Tsamara Amany Alatas merasa keberatan atas pernyataan menohok politikus Demokrat, Taufik Hidayat, yang ingin menamparnya.
“Jadi aktivis gak pernah, mudanya gak tahu ada dimana tapi banyak bacot, kalau gue perempuan udah gue tampar mulutnya bolak balik,” demikian cuitan Taufik saat menyoroti ‘Kebohongan Award’ yang diinisiasi PSI.
Diketahui, usai memberikan piala penghargaan kepada Prabowo Subianto, Sandiaga Uno dan Andi Arief, PSI mendulang kritik dari berbagai kalangan. Kecaman beberapa elit parpol, termasuk partai koalisi Jokowi, ikut menyerang ide PSI.
Melihat hal ini, Tsamara pun mengaku dirinya tidak memiliki masalah apapun dengan kalangan yang berbeda pendapat. “Saya tidak pernah punya masalah dengan mereka yang beda pendapat,” ujar Tsamara, Minggu (6/1).
Ia pun kecewa, gagasan yang dilakukan PSI justru dihujani kritik pedas hingga memunculkan ancaman kekerasan seperti yang diutarakan Taufik Hidayat kepadanya, dalam laman Twitter.
Namun hal tersebut tak menyurutkan langkahnya. Ia menilai ancaman kekerasan terhadap perempuan harus dilawan. Tsamara pun meminta pihak yang bersangkutan untuk datang ke kantor DPP PSI.
“Tapi ancaman kekerasan terhadap perempuan harus dilawan dengan berani. Agar mereka tahu, bahwa ancaman seperti itu tidak akan memunculkan ketakutan. Justru sebaliknya, akan membangkitkan keberanian,” tegasnya.