Jumat, 26 April, 2024

Telkom Dorong Terwujudnya Indonesia Digital Economy 2025

MONITOR, Jakarta – Dalam Drangka mempercepat pembangunan dan kesejahteraan Indonesia, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menginisiasi dan terus memprioritaskan program pengembangan talenta dan ekosistem digital guna talenta dan inovasi serba digital di Indonesia yang saat ini masih belum mencukupi. Hal ini disampaikan oleh Deputy Executive General Manager Divisi Layanan Digital Telkom Ery Punta Hendraswara, yang juga sebagai Managing Director Indigo Creative Nation, saat menjadi narasumber pada acara Digital Conference Forbes Indonesia di Jakarta, Senin (1/10) lalu.

“Saat ini Indonesia masih kekurangan digital talent, padahal digital talent menjadi faktor yang penting dalam pengembangan infrastruktur digital disamping regulasi, dan pengguna. Indonesia sudah pernah menjadi pemain digital, tidak hanya jadi konsumen, ”ungkap Ery.

Kebutuhan talenta digital dari survei yang dilakukan oleh McKinsey pada perusahaan-perusahaan teknologi di Indonesia pada tahun 2017. Survei tersebut menunjukkan adanya teknologi digital pada sumber daya manusia. Di sektor perbankan, 62% responden menjawab belum puas dengan keunggulan teknologi digital pegawainya.

“Itu hanya 39% yang diperlukan oleh pegawainya digital sesuai kebutuhan perusahaan. Di Telkom, kami tidak hanya mencari bakat digital Indonesia yang memiliki kompetensi, tetapi juga mempraktikan budaya digital atau penggunaan teknologi dan internet dalam kehidupan sehari-hari, ”ungkap Ery.

- Advertisement -

Berdasarkan survei tersebut, perkembangan startup(di Indonesia) masih kalah dibandingkan dengan negara lain, seperti Amerika Serikat dan Singapura. Tiap satu juta penduduk Singapura bisa melahirkan 102,3 startup . Sementara di Indonesia hanya 0,6 startup. Angka itu berada di bawah Malayasia (6,2), Taiwan (4,9), India (1,5) dan Thailand (0,9).

Guna memenuhi kebutuhan digital dan startup di Indonesia, Telkom menjalankan program pengembangan ekosistem startup digital ” Indigo Creative Nation ”. Ada lima tahap dalam proses pengembangan ekosistem digital dalam program Indigo, diinsip Nurturing Creativity, Talent Scouting, Incubation, Acceleration, dan Commerce . Dalam setiap prosesnya, Telkom juga mengadakan berbagai macam kegiatan kreatif di seluruh Indonesia, 4 Pusat Kreatif yang tersebar di Bandung, Jakarta, Jogja, dan Makassar, serta Modal Kreatif yaitu perusahaan pemodalan digital MDI yang juga bekerjasama dengan perusahaan Y Combinator di Silicon Valey.

Hingga September 2018, kegiatan Nurturing Creativity yang dilakukan di seluruh DILo telah diikuti oleh 10.198 talenta yang terditi atas keahlian Hacker / ahli teknologi (62%), Hipster / ahli desain (26%) dan Hustler / ahli bisnis (12%). Kolaborasi faktor-faktor yang diperlukan untuk membangun sebuah startup digital yang menjawab masalah di tengah masyarakat. Setelah melalui proses pendirian pertandingan dan pra-inkubasi, ada 4.890 bakat yang telah membangun startup digital dan diseleksi untuk mengikuti program inkubasi Indigo Creative Nation. Sebanyak 119 startup digital telah berhasil lolos dan aktivitas tabung inkubasi. Selanjutnya 23 startups berhasil dan akselerasi pasar dan 17 startups telah mendapatkan investasi dari para investor domestik dan global.

Eryambahkan, kunci ekosistem digital yang kuat adalah stakeholder yang saling mendukung. Pemerintah menciptakan iklim digital entrepreneur (digipreneur) yang kondusif, berekuatan usaha berwawasan global, dan talenta yang terus meningkatkan kemampuannya di bidang digital, sesuai dengan tren dan kebutuhan pasar digital global.

Target utama program peningkatan ekosistem adalah untuk menumbuhkan bibit unggul digipreneur di Indonesia untuk mengejar ketinggalan dengan negara lain. Banyak anak muda kita memiliki teknologi digital, tetapi direkrut perusahaan digital negara lain. Sekarang mari kita bangun bersama ekosistem digital Indonesia dan jadikan Indonesia memiliki daya tawar di pasar digital global, ”pungkas Ery.

Kemudian di lingkungan internal perusahaan, Telkom juga memiliki Program Pengembangan Ekosistem Digital Startup “Amoeba” yang tampil tahun lalu. Amoeba merupakan program Inisiatif TelkomGroup untuk mengembangkan perusahaan yang memiliki kemampuan teknologi digital dan berbagai inovasi-inovasi sesuai dengan portofolio bisnis perusahaan.

Program Pegawai yang say Amoeba, akan melewatkan beberapa tahapan proses mulai dari Ideation, sampai dengan validasi pasar hingga hand-over. Hingga kwartal III 2018, TelkomGroup memiliki 12 tim Amoeba yang telah lolos ke tahap validasi pasar dan siap membantu menawarkan solusi dan layanan digital bagi kebutuhan berbagai segmen pelanggan TelkomGroup.

 Ery menjanjikan, kunci ekosistem digital yang kuat adalah stakeholder yang saling mendukung. Pemerintah menciptakan iklim digital entrepreneur (digipreneur) yang kondusif, berekuatan usaha berwawasan global, dan talenta yang terus meningkatkan kemampuannya di bidang digital, sesuai dengan tren dan kebutuhan pasar digital global.

Guna memenuhi kebutuhan digital dan startup di Indonesia, Telkom menjalankan program pengembangan ekosistem startup digital ” Indigo Creative Nation ”. Ada lima tahap dalam proses pengembangan ekosistem digital dalam program Indigo, yaitu Nurturing Creativity, Talent Scouting, Incubation, Acceleration, dan Commerce. Dalam setiap prosesnya, Telkom juga mengadakan berbagai macam kegiatan kreatif di seluruh Indonesia, 4 Pusat Kreatif yang tersebar di Bandung, Jakarta, Jogja, dan Makassar, serta Modal Kreatif yaitu perusahaan pemodalan digital MDI yang juga bekerjasama dengan perusahaan Y Combinator di Silicon Valey.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER