MONITOR, Jakarta – Video lama Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Sirodj saat menerima kunjungan capres cawapres 02, Prabowo-Sandi, pada tanggal 16 Agustus 2018 lalu kembali beredar. Video ini kembali ditampilkan seolah-olah Ketum PBNU memberikan dukungan kepada paslon 02.
Peristiwa itu sangat disayangkan oleh para pengurus PBNU, termasuk Ketua PBNU bidang Hukum, HAM dan Perundang-Undangan, Robikin Emhas. Terlebih, isi berita yang disebarkan sudah meluas di jejaring group WhatsApp.
Robikin menyebut, berita tersebut hoax karena sudah didaur ulang. “100% hoax. Beritanya didaur ulang. Ditulis lagi seakan berita baru. Video lama juga diviralkan kembali, dengan narasi beraroma pilpres,” ujar Robikin menegaskan konten video tersebut, Senin (8/4).
Ia menilai, cara tersebut sangat tidak terpuji dalam upaya meraih dukungan. Bahkan menurutnya, itu jauh dari akhlak yang diajarkan Islam.
Sebagai mandataris Muktamar, lanjut Robikin, Ketua Umum PBNU tidak boleh kampanye. Karena itu menurutnya, dalam beberapa kesempatan Kiai Said Aqil memilih mendoakan suksesnya pemilu, untuk Indonesia yang lebih baik.
“Kalau mendoakan agar Pak Jokowi dan KH Ma’ruf Amin memimpin Indonesia mendatang? Masa Kiai Said Aqil tidak boleh berdoa. Boleh dong. Bukannya berdoa merupakan ajaran Islam? Makanya Kiai Said Aqil mendoakan Pak Jokowi dan KH Ma’ruf Amin,” tukas Robikin.