Minggu, 19 Oktober, 2025

Kasus Influenza A Meningkat, Puan Dorong Vaksinasi Kelompok Rentan

MONITOR, Jakarta – Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti lonjakan kasus Influenza A yang tengah terjadi di Indonesia. Menurutnya, peningkatan kasus ini bukan hanya menjadi indikator risiko kesehatan yang meningkat, tetapi juga peringatan penting agar pemerintah segera memperkuat sistem kesehatan nasional secara menyeluruh.

“Lonjakan kasus Influenza A ini menunjukkan bahwa kita tidak boleh lengah. Jika tidak ditangani serius, ini bisa membebani fasilitas kesehatan dan mengancam keselamatan masyarakat secara luas,” ujar Puan, Sabtu (18/10/2025).

Seperti diketahui, Kemenkes mengingatkan masyarakat potensi lonjakan kasus influenza A, khususnya subtipe H3N2, yang kini mulai mendominasi di kawasan Asia Tenggara. Mengutip data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melalui sistem FluNet, Kemeneks menyatakan sebagian besar kasus influenza di Indonesia terkait dengan varian H3N2.

Namun, hingga saat ini belum ada rincian spesifik mengenai wilayah di Indonesia yang mencatat jumlah kasus tertinggi. Tren peningkatan kasus influenza A juga terlihat di negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand yang didominasi virus influenza tipe A.

- Advertisement -

Kasus influenza A, khususnya subtipe H3N2 kini dilaporkan mendominasi di kawasan Asia Tenggara. Salah satu lonjakan terbesar terjadi di Thailand, dengan 61 kematian dari 702.308 kasus sejak 1 Januari hingga 8 Oktober 2025.

Terkait hal ini, Puan menegaskan perlunya respons strategis dan terintegrasi dalam menghadapi lonjakan ini.

“Penguatan sistem kewaspadaan dini di seluruh fasilitas kesehatan, mulai dari tingkat puskesmas hingga rumah sakit, menjadi keharusan. Kita harus memastikan deteksi dan respons cepat agar penanganan dilakukan secara efektif dan tepat sasaran,” paparnya.

Selain itu, Puan mengingatkan pentingnya edukasi kepada masyarakat mengenai protokol kesehatan yang harus terus dijaga.

“Masyarakat harus terus diingatkan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat, seperti memakai masker di tempat ramai, menjaga sirkulasi udara yang baik, serta melakukan vaksinasi influenza bila vaksin sudah tersedia,” jelas Puan.

Sejumlah studi klinis menunjukkan influenza A menjadi penyebab dominan pasien dewasa dirawat karena infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), dengan rata-rata lama rawat inap 9 hingga 10 hari, lebih panjang dibandingkan paparan virus lain.

Bila mayoritas kasus flu akan sembuh dalam 1 hingga 2 minggu, tetapi pasien dengan influenza A cenderung mengalami demam lebih lama, batuk berkepanjangan, dan komplikasi seperti pneumonia sekunder yang membuat masa rawat inap lebih panjang.

Untuk itu, Puan mendorong Pemerintah agar memastikan ketersediaan obat-obatan dan fasilitas pelayanan kesehatan memadai, terutama di daerah padat penduduk.

“Apalagi anak kecil dan lansia dilaporkan merupakan kelompok paling rentan terhadap infeksi berat akibat influenza A. Maka sistem kesehatan nasional harus diperkuat agar masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang cepat dan tepat saat terinfeksi penyakit,” tegasnya.

Puan pun mendorong Pemerintah memberikan langkah pencegahan tambahan, khususnya bagi kelompok rentan.

“Pemerintah bisa memperkuat dengan vaksinasi flu kepada kelompok berisiko tinggi, seperti anak-anak, lansia, dan yang memiliki penyakit bawaan,” imbau Puan.

Cucu Bung Karno itu juga mendorong masyarakat untuk disiplin perilaku hidup sehat. Puan meminta masyarakat mewaspadai gejala influenza yang berat, seperti demam tinggi dan sesak napas.

“Meningkatnya kasus influenza di Indonesia, dan termasuk tren di negara tetangga harus menjadi peringatam bagi Indonesia untuk memperkuat sistem surveilans dan sigapnya fasilitas kesehatan di seluruh daerah,” ucapnya.

Puan menambahkan, sinergi antar lembaga pemerintah pusat dan daerah serta kementerian terkait juga harus diperkuat, termasuk dalam menangani faktor risiko lingkungan seperti polusi udara dan kondisi hunian yang memudahkan penyebaran virus.

“Peningkatan kasus Influenza A ini menjadi pengingat penting bahwa kita harus terus berinvestasi dalam ketahanan sistem kesehatan nasional,” sebut Puan.

“Sistem kesehatan kita harus siap menghadapi penyakit musiman seperti influenza yang sering dianggap ringan, tapi sebenarnya bisa berdampak serius jika diabaikan,” pungkasnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER