MONITOR, Jakarta – Wakil Ketua Komisi I DPR RI Sukamta menilai Pemerintah Indonesia harus lebih aktif mendorong implementasi solusi dua negara atau two-state solution melalui diplomasi internasional. Baik di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) maupun di Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
Apalagi, Presiden Prabowo Subianto telah menegaskan hal tersebut dalam sidang Majelis Umum PBB. Menurutnya, penegasan solusi dua negara untuk kemerdekaan Palestina harus segera diterjemahkan ke dalam langkah konkret oleh komunitas internasional.
“Indonesia mengusung solusi dua negara untuk kemerdekaan Palestina yang didukung oleh berbagai negara yang mengakui Palestina,” kata Sukamta, Jumat (26/9/2025).
“Namun, deklarasi ini hanya akan menjadi simbol diplomasi tanpa memberikan dampak bagi rakyat Palestina yang hingga kini masih mengalami penjajahan, penindasan, dan genosida apabila tidak ada langkah nyata selanjutnya dari PBB dan dunia Internasional,” lanjutnya.
Sukamta yang merupakan pimpinan Komisi Pertahanan dan Hubungan Luar Negeri DPR ini lantas menyoroti kelompok pejuang kemerdekaan palestina, Hamas yang kini menyambut baik deklarasi PBB dengan tawaran solusi dua negara setelah sebelumnya dipersepsi menolak solusi ini.
Hamas menekankan bahwa tuntutan mereka mulai dari gencatan senjata permanen, penghentian blokade, pertukaran tahanan, penghentian pembangunan pemukiman ilegal, hingga penarikan Israel dari Gaza harus benar-benar diwujudkan.
“Kita melihat Hamas telah menegaskan sikap politiknya, menyambut solusi dua negara sebagai peluang penting. Artinya, dunia internasional tidak bisa lagi menutup mata,” ungkap Sukamta.
“Saat rakyat Palestina menjerit di bawah genosida, deklarasi PBB harus diikuti mekanisme implementasi yang jelas, termasuk penghentian kejahatan Israel dan pengakuan penuh atas kedaulatan Palestina,” tambahnya.
Seperti diketahui, dalam sidang majelis PBB yang digelar di New York pada Selasa (23/9), Presiden Prabowo berbicara soal dukungan Indonesia terhadap solusi dua negara untuk mengakhiri konflik Israel dan Palestina.
Prabowo juga menyerukan pengakhiran kekerasan di Palestina. Dalam bahasa Inggris, Prabowo juga mengecam kekerasan terhadap warga sipil bahkan siap mengirimkan 20 ribu pasukan untuk menjaga perdamaian di Gaza.
Sukamta menyampaikan, DPR RI mewakili rakyat Indonesia mengapresiasi langkah 11 negara, termasuk beberapa negara Eropa Barat, yang baru-baru ini mengakui negara Palestina, sehingga kini sudah 159 dari 193 anggota PBB memberikan pengakuan resmi. Ia juga mendukung tawaran Presiden Prabowo yang akan mengirimkan 20 ribu pasukan ke Gaza.
“Pengakuan atas Palestina menunjukkan adanya pergeseran sikap global terhadap isu Palestina. Momentum ini harus dilanjutkan dengan langkah nyata salah satunya tawaran Presiden Prabowo untuk mengirimkan pasukan Indonesia dalam misi perdamaian di bawah PBB,” jelas Sukamta.
“Sebagaimana amanat konstitusi Indonesia, khususnya Pembukaan UUD 1945 yang menegaskan bahwa ‘Penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan prikeadilan’,” imbuh Legislator dari Dapil DI Yogyakarta tersebut.
Oleh karena itu, Sukamta menegaskan bahwa Indonesia wajib berdiri di garda depan untuk mendukung kemerdekaan Palestina. Ia mengingatkan bahwa fraksinya yakni Fraksi PKS juga konsisten mendukung penuh perjuangan rakyat Palestina hingga terwujud negara Palestina yang merdeka, berdaulat, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, serta menjamin hak kembali para pengungsi Palestina.
“Sekali lagi, Indonesia harus lebih aktif mendorong implementasi two-state solution melalui jalur diplomasi internasional, baik di PBB maupun di OKI,” sebut Sukamta.
“Kita juga harus tegas mengecam Israel atas kejahatan kemanusiaan dan pelanggaran hukum internasional yang dikategorikan sebagai genosida oleh penyelidik PBB,” pungkasnya.