MONITOR, Depok – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Agama, Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin, M.A menegaskan, PTKIN harus mampu merubah ilmu pengetahuan menjadi praktek. Hal tersebut dapat dilakukan dari yang terdekat yakni lingkungan kampus sebagai aksi akselerasi menuju Green Campus.
Pesan tersebut disampaikan Sekjen dalam agenda Rapat Koordinasi PTKI di Depok, Senin (21/4/2025). Agenda yang dihadiri para Rektor PTKI ini digelar guna menggali berbagai hal terkait pengembangan PTKIN.
“PTKIN harus mentransformasi pengetahuan menjadi praktek, secara konseptual kita memang jago tetapi bagaimana konsep yang baik itu dipraktekkan, bagaimana kehadiran kita berdampak luas,” ujar Prof Kamaruddin dalam arahannya.
Sekjen juga mendorong PTKIN untuk menerapkan Ekoteologi dalam berbagai aspek, salah satunya dimulai dengan hubungan kampus dengan lingkungan sekitar, baik hubungan dengan alam mupun hubungan dengan masyarakat sekitar, sebagaimana Green Campus didefinisikan sebagai kampus yang berwawasan lingkungan, yaitu mengintegrasikan ilmu pengetahuan lingkungan ke dalam kebijakan.
“Agama tidak hanya berbicara nilai tetapi juga praktek, agama harus hadir di tengah-tengah masyarakat serta memberi dampak yang baik kepada masyarakat, program yang kecil tetapi bermanfaat, jangan sampai PTKIN tidak bersih banyak sampah, banyak kemiskinan di sekitar PTKIN, banyak orang miskin di sekitar PTKIN,” tutur Prof Kamaruddin.
Dalam kesempatan yang sama Staf Khusus Menteri Agama, Dr. Drs. Islamil Cawidu, M.Si menyoroti tentang peningkatan kualitas Guru Besar di PTKIN. menurutnya Kementerian Agama RI harus terus berkomitmen mendorong peningkatan kualitas akademik dan kapasitas keilmuan para Guru Besar di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).
“Peningkatan kualitas guru besar menjadi fokus penting. Kami ingin memastikan bahwa para profesor di PTKIN produktif dalam Penelitian, publikasi ilmiah dan pengajaran sehingga terecognisi secara internasional”. tuturnya.