MONITOR, Depok – Proyek water tank masih menjadi perhatian Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Kota Depok. Pasalnya, proyek waduk buatan berkapasitas 10 juta liter air tersebut menjadi ancaman serius bagi masyarakat sekitar.
Ketua F-PKB Siswanto menegaskan, partainya tidak mau berkompromi dengan proyek-proyek pembangunan yang mengandung bahaya bagi keselamatan masyarakat. “Selama proyek itu aman, tentu kami akan dukung. Sebaliknya, jika mengancam keselamatan warga, kami minta dievaluasi,” tandasnya.
Proyek water tank dinilai mengandung resiko keselamatan masyarakat. Hasil inspeksi Wakil Walikota Depok, Chandra Rahmansyah dan Ketua DPC PKB Kota Depok M Faizin bahwa proyek tersebut disebut jauh memenuhi standar.
Mengutip dari hasil kajian LEMTEK-UI, banyak ditemukan masalah dari bangunan water tank. Sedikitnya ada 10 poin rekomendasi yang dikeluarkan LEMTEK-UI untuk membenahi proyek tersebut.
Yakni, terdapat keretakan pada plat beton di tiga titik utama serta memiliki kemiringan dengan kondisi sisi outlet lebih rendah 250 mm ke arah pemukiman penduduk.
Selain itu, balok luar palt beton ditemukan banyak keretakan dan telah dilakukan grouting. Kondisi plat baja water tank mengalami kemiringan sebesar 1.5% atau setara 6 derajat pada posisi outlet.
“Itu juga sesuai hasil inspeksi yang dilakukan. Sementara posisi proyek ini berada di tengah-tengah pemukiman penduduk. Bisa dibayangkan kalau 10 juta liter air itu tumpah ke pemukiman, apa nggak mirip tsunami,” ungkap Siswanto.
Oleh karenanya, lanjut Siswanto, F-PKB meminta agar proyek water tank dikaji ulang. “Dan yang pasti, F-PKB minta pertanggungjawaban direksi PDAM Kota Depok sebagai pelaksana. Kok bisa proyek ini terdapat banyak masalah,” ujarnya.
Siswanto pun tidak segan menyebut direksi PDAM Kota Depok gagal menjalankan misi yang diamanahkan Pemkot Depok yakni membangun water tank. Padahal proyek ini diharapkan membawa kemaslahatan bagi warga Kota Depok.