MONITOR, Jakarta – Anggota Komisi IV DPR RI, Prof. Rokhmin Dahuri menekankan pentingnya pengelolaan wilayah pesisir yang baik dan berkelanjutan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat pesisir dan memanfaatkan potensi ekonominya secara optimal.
Demikian disampaikan Prof Rokhmin Dahuri saat menjadi pembicara dalam diskusi bertema “Membedah Format Pemberdayaan Bagi Masyarakat Pesisir Demi Peningkatan Taraf Hidup di Wilayah Pesisir” yang diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Pusat Central Analisa Strategis (DPP CAS), Jumat, (28/2/25).
Diskusi ini menjadi salah satu langkah penting dalam merumuskan kebijakan yang mendukung pemberdayaan masyarakat pesisir di Indonesia demi tercapainya kedaulatan pangan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat pesisir.
Dalam penjelasannya, Prof. Dahuri juga menekankan potensi besar wilayah pesisir Indonesia, yang mencakup lebih dari 77% perairan laut, untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Beberapa daerah pesisir Indonesia seperti Pantura, Pantai Timur Sumatera, serta pesisir Kalimantan, NTB, Sulawesi, Maluku, dan Papua menjadi lumbung pangan penting.
“Wilayah-wilayah ini, memiliki tanah subur hasil dari proses sedimentasi yang menjadikannya sangat potensial untuk kegiatan pertanian dan perikanan,” ujar Guru Besar IPB University yang membawakan tema “Pembangunan Sumber Daya Pesisir Berkelanjutan Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Inklusif Dan Kesejahteraan Masyarakat pesisir Menuju Indonesia Emas 2045”.
Lebih dari itu, Prof. Rokhmin Dahuri juga memaparkan pentingnya peningkatan keterlibatan masyarakat dalam sektor ekonomi berbasis pesisir, seperti perikanan tangkap, budidaya ikan, serta pengolahan hasil laut. Sekitar 65% dari kota besar di Indonesia terletak di wilayah pesisir, termasuk Jakarta, Surabaya, Makassar, hingga Ambon.
“Ini menunjukkan bahwa sektor ekonomi yang berkaitan dengan pesisir memiliki potensi besar untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat,” lanjutnya.
Selain itu, Prof. Dahuri mengungkapkan bahwa lebih dari tiga miliar orang di dunia, atau sekitar 40% dari populasi global, bergantung pada sumber daya laut dan pesisir sebagai mata pencaharian utama mereka.
Sebanyak 90% komoditas yang diperdagangkan secara global juga melalui jalur laut, termasuk melalui Alur Laut Kepulauan Indonesia, yang memainkan peran strategis dalam perdagangan internasional.
Prof. Dahuri mengingatkan bahwa pemberdayaan masyarakat pesisir harus didorong dengan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, riset, serta teknologi yang mendukung keberlanjutan sektor kelautan dan perikanan. Oleh karena itu, pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat perlu bekerja sama dalam mengoptimalkan potensi wilayah pesisir untuk kesejahteraan bersama.