Jumat, 22 November, 2024

Menperin Agus: Industri Tekstil itu Sektor Padat Karya

MONITOR, Jakarta – Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) merupakan salah satu sektor unggulan yang mencatatkan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Bernilai tambah besar, industri tekstil modern di Tanah Air telah mencapai usia 100 tahun pada 2022.

Perayaan ini menjadi momentum untuk berfokus meningkatkan daya saing dan produktivitas, serta dan menjawab tantangan-tantangan yang selama ini dihadapi industri TPT.

Pada triwulan I tahun 2022, industri TPT berkontribusi sebesar 6,33% terhadap total PDB sektor industri pengolahan nonmigas. Di samping itu, sumbangan ekspor industri TPT terhadap total ekspor nasional pada 2021 sebesar 5,67% dan selama Januari-Mei 2022 menyumbangkan 5,33%.

Selanjutnya, pertumbuhan investasi sektor ini tercatat sebesar Rp6,5 Triliun pada 2021 dan Rp2,4 Triliun pada Triwulan I – 2022.

- Advertisement -

“Industri TPT merupakan sektor padat karya dan berorientasi ekspor yang juga mampu menghadapi gangguan akibat pandemi Covid-19. Kami meyakini peningkatan investasi industri TPT di Tanah Air mampu mengakselerasi pertumbuhan subsektor ini secara harmonis, dari hulu ke hilir,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Kamis (21/7/2022).

Pada Desember 2021, Menperin meresmikan ekspansi sembilan industri TPT di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Realisasi investasi tersebut meliputi industri pembuatan serat, pembuatan benang, pembuatan kain, sampai dengan industri pakaian jadi. Hal ini sejalan dengan target substitusi impor yang diinisiasi oleh Kemenperin.

Subsektor industri TPT merupakan salah satu sumber pendapatan negara yang berkontribusi pada produktivitas nasional serta penyerapan tenaga kerja. Karenanya, bertepatan dengan momentum 100 tahun industri TPT, Kemenperin berupaya mengatasi berbagai kendala yang dihadapi industri ini.

Kemenperin mengidentifikasi bahwa industri TPT saat ini menghadapi persoalan terkait keterhubungan rantai pasok hulu dan hilir. Pasalnya, subsektor industri TPT telah memiliki struktur industri hulu hingga hilir yang lengkap namun belum saling terhubung, sehingga terjadi ketimpangan produktivitas.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER