MONITOR, Jakarta – Kementerian Pertanian bersama anggota Komisi IV DPR RI H. Sulaeman L. Hamzah melaksanakan Bimtek kepada petani milenial dengan tema Teknis Budidaya dan Pascapanen Jagung di Kabupaten Merauke, Papua pada tanggal 30 – 31 Mei 2022.
Sekretaris Daerah Kabupaten Merauke Ruslan Ramli, sangat mengapresiasi kegiatan bimtek ini, selain meningkatkan kapasitas SDM diharapkan dapat diterapkan dilapangan sehingga dapat memberikan peningkatan kapasitas produksi jagung dan menambah pendapatan petani.
“Sinergitas antara pusat, daerah dan pelaku utama yaitu petani perlu ditingkatkan, industri pengolahan bahan pertanian juga perlu dipikirkan bersama sehingga jaminan pasar dan dapat membuka kesempatan kerja bagi penduduk Merauke” ujar Ruslan.
Ruslan menambahkan bahwa Kabupaten Merauke mempunyai lahan yang luas dan berpotensi untuk pengembangan jagung, namun permasalahan harga dan pemasaran masih menjadi menghambat bagi petani dalam meningkatkan produksinya.
“DIharapkan jagung dapat dikembangkan sebagai komiditi alternatif setelah padi di Kabupaten Merauke” tambah Ruslan.
Anggota DPR RI Komisi IV H. Sulaeman L Hamzah mengungkapkan secara Nasional dari tiga komoditas utama (padi, jagung dan kedelai) dua komoditas yaitu padi dan jagung, kita telah mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri, sedangkan untuk komoditas kedelai pemerintah masih berupaya keras agar dapat dipenuhi dari produksi dalam negeri.
” untuk komuditas jagung, provinsi yang menjadi daerah penghasil produksi tertinggi antara lain Jawa Timur, Jawa Tengah, Lampung, Sulawesi Selatan dan NTB. Dengan potensi lahan yang cukup luas Papua sangat berpotensi menurut saya untuk dikembangkan menjadi kawasan jagung yang dapat mensuplay kebutuhan produksi jagung secara nasional.” ungkap Sulaeman.
Koordinator Informasi dan Jaringan Laboratorium Balai Besar PPMBTPH Suharyanto, menyampaikan ucapan terimakasih kepada anggota komisi IV DPR RI yang telah menginisiasi bimtek di Merauke ini.
“kegiatan ini mampu meningkatkan pengetahuan petani milenial terutama teknis budidaya jagung dari hulu sampai hilir, permasalahan-permasalahan dilapangan agar dikoordinasikan dengan Penyuluh Pertanian atau Pengawas Benih Tanaman untuk mendapatkan solusi” terang Suharyanto.
Hal senada disampaikan anggota DPR Provinsi Papua Fauzun Nihayah, menyampaikan kesempatan menambah ilmu dan pengetahuan pada bimtek ini jangan disia-siakan.
“peserta harus aktif menggali informasi dari nara sumber sehingga langsung bisa dipraktekkan dilokasi masing-masing dan menularkan ilmunya kepada petani lain” tegas Fauzun.
Pada kesempatan terpisah Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menyatakan bahwa Provinsi Papua akan dikembangkan menjadi kawasan jagung untiuk tujuan ekspor, untuk itu kapasitas SDM petani perlu disiapkan melalui pelatihan atau bimtek baik secara offline maupun online.
“Secara online Ditjen Tanaman pangan untuk peningkatan kapasitas SDM setiap hari mengadakan webinar propaktani yang dapat diikuti oleh masyarakat umum” ungkap suwandi
Suwandi juga menghimbau untuk semua petani milenilal terus melakukan inovasi-inovasi dan kreatifitas sehingga bisa naik kelas.
“Sesuai arahan bapak menteri setiap hari kita harus ada inovasi serta mengawal dan mendukung agar pembangunan sektor pertanian lebih maju, mandiri dan modern dalam menerapkan pertanian ramah lingkungan yang tahan dm perubahan iklim yang tidak menentu” tutup suwandi
Hadir pada juga kesempatan tersebut Anggota DPRD Kabupaten Merauke, Dinas Pertanian Kabupaten Merauke, Danrem dan Kapolres Kabupeten Merauke serta narasumber dari Universitas Musamus Merauke.