MONITOR, Jakarta – Komisi B DPRD DKI menyatakan siap mengadvokasi pedagang Pasar Senen Blok VI, Jakarta Pusat, hal tersebut terkait mangkraknya pembangunan pasar yang pernah digroundbreaking oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, pada 10 Maret 2021 lalu.
Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz mengaku sudah mengetahui keluhan para pedagang. Ia pun mengimbau kepada pedagang untuk menyampaikan permohonan audiensi dengan Komisi B.
“Silakan diajukan saja suratnya, kami terbuka untuk menerima aspirasi warga DKI Jakarta. Nanti akan kami jadwalkan,” kata Abdul Aziz saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (22/9).
Aziz menyatakan, sudah berkoordinasi dengan Direktur Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin soal keluhan para pedagang itu. Kepada Aziz, Arief mengaku mangkraknya pembangunan pasar itu karena terkendala masalah izin.
“Menurut pihak Pasar Jaya mangkrak, karena terkendala izin yang masih harus diproses Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu,” ungkapnya.
Lanjut Aziz, ia pun sudah melakukan koordinasi dengan DPMPTSP DKI Jakarta terkait proses perizinan. Aziz meminta kepada Kepala DPMPTSP DKI Jakarta Benni Aguschandra agar perizinan pembangunan pasar diprioritaskan karena menyangkut nasib 2.000 lebih pedagang Pasar Senen Blok VI.
“Kami juga sudah menghubungi kepala DPMTPSP untuk memprioritaskan izin ini agar segera tuntas dan dapat dikerjakan segera,” tegas Aziz.
Seperti diketahui, proyek pembangunan Pasar Senen Blok VI, Jakarta Pusat mangrak. Padahal Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sempat melakukan groundbreaking atau meletakkan batu pertama di pasar tersebut pada 10 Maret 2021 atau enam bulan lalu.
Ketua Tim Pedagang Pasar Senen Blok VI Husdin Nainggolan mempertanyakan mangkraknya proyek tersebut. Pasalnya, sekitar 2.200 pedagang di Pasar Senen Blok VI sudah merasa tidak nyaman berdagang ditempat sementara.
