MONITOR, Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi ekonomi dan keuangan digital pada Juli 2021 terus tumbuh.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bahwa peningkatan transaksi digital tersebut didorong oleh meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat untuk berbelanja online, perluasan pembayaran digital dan akselerasi digital banking.
“Nilai transaksi Uang Elektronik (UE) meningkat 57,71 persen (yoy) mencapai Rp 25,4 triliun. Nilai transaksi digital banking juga tumbuh 53,08 persen (yoy) menjadi Rp 3.410,7 triliun,” ujar Perry dalam konferensi pers RDG BI, Jumat (20/8).
Selain itu volume transaksi digital banking juga meningkat sebesar 56,07 persen (yoy) mencapai 649,8 juta transaksi.
Nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debet, dan kartu kredit tercatat Rp 642,3 triliun, tumbuh 6,84 persen (yoy).
Menurut Perry, pertumbuhan ini sejalan dengan peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat.
“Bank Indonesia akan terus mendorong peningkatan transaksi nontunai termasuk perluasan merchant QRIS serta berkoordinasi dengan kementerian/lembaga dan Penyedia Jasa Pembayaran untuk mengakselerasi pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan digital,” ujarnya.
Di sisi tunai, Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) pada Juli 2021 mencapai Rp 852,9 triliun, meningkat 11,82 persen (yoy).
Perry mengklaim, pihaknya akan terus memperkuat sistem distribusi yang efektif dan aman di tengah pembatasan kegiatan masyarakat untuk menjamin ketersediaan dan kecukupan uang kartal di masyarakat.
“Kebijakan sistem pembayaran Bank Indonesia terus diarahkan untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional dan mendorong akselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan yang inklusif, aman, dan efisien,” tutupnya.