MONITOR, Karawang – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melakukan panen raya padi di lahan seluas 300 hektar sekaligus melakukan gerakan serap gabah petani di Desa Telarsari, Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang, hari Jumat (2/4/2021).
Pengawalan panen dan serap gabah merupakan agenda utama Kementerian Pertanian (Kementan) sehingga hasil panen mendukung penuh stok beras nasional dan harga gabah/beras petani menguntungkan.
Pada Panen kali ini turut hadir pula Bupati Karawang Cellica Nurrachdiana dan Wakil Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi sebagai bentuk dukungan pemerintah maksimalkan penyerapan gabah di lokasi panen untuk menjaga harga. Pada kesempatan ini Mentan SYL menyampaikan komitmennya bantu petani semaksimalnya guna menstabilkan harga gabah di tingkat petani.
SYL meminta Provinsi dan Kabupaten/Kota melakukan gerakan di lapangan dan menggerakkan Kostraling di Kecamatan sebagai ujung tombaknya. Komitmen yang kuat semua pihak yang terlibat di masing-masing tingkatan akan menjadi indikator keberhasilan.
“Secara umum pertanian ada dalam kondisi dinamika dimana semua pihak harus turun tangan. Kerjasama semua pihak harus dilakukan. Ada Bulog, RNI, kita bicara sama yaitu stabilisasi dilakukan dengan baik untuk serap maksimal,” sebutnya.
SYL minta setelah panen segera lakukan pertanaman dan perencanaan tanam kembali.
“Yang paling penting 270 juta orang harus tersedia makanannya dengan baik. Mari sama-sama sukseskan serapanya. Tidak hanya serapannya tapi perbaiki RMU sehingga buffer stok bisa dilakukan dng baik,” tandasnya
Sementara itu, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana menyebutkan terkait panen raya ini Cellica mengakui ada penurunan harga di kisaran Rp 4.200 – 4.500 perkg tergantung jenis alat panennya juga. Dengan adanya serap gabah ini, ia mengaku sangat berterima kasih menjadikan petani di wilayah Karawang bisa terbantu.
Untuk di Kabupaten Karawang sendiri produksi beras 2020 mencapai 624.992 ton, konsumsi 272.153 ton sehingga perhitungannya neraca surplus 352.839 ton (56,45 %).
“Kami komitmen dan konsisten menjadi daerah pensuplai pangan nasional. Kebahagiaan kami Bapak Menteri datang dengan segenap pemangku dapat kepastian menjalin kerjasama dengan pihak terkait untuk serap gabah,” sebutnya.
Hal sama disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi IV DPR Dedi Mulyadi. Strategi saat ini telah dirumuskan Kemenko perekonomian, Kementan yaitu begitu panen maka pemerintah segera menyerap gabah petani, kemudian dibangun masuk di database jumlah gabah supaya bisa terdata.
Dedi meminta Kementan bersama seluruh stakeholder menjaga stabilitas petani di saat panen raya. “Bagaimana cara harga stabil dan petani buruh dapat beras gratis karena kalau tidak cepat diserap harga jatuh dan di petani langsung dijual sehingga margin penjualan tidak memadai,” ucap Dedi
Sementara itu Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menambahkan bahwa gerakan serap gabah telah dimasifkan Kementan sejak bulan Maret lalu. Hal ini dilakukan mulai dari pemetaan sentra panen dan kecamatan harga dibawah HPP, pembentukan Tim Terpadu GSGP yang terdiri dari Kostraling, Bank, RNI Holding, Bulog, Distan, Dandim, Satgas Pangan Polres, Penetapan Target Serap melalui kesepakatan MoU dan Perjanjian Kerjasama (PKS), serta Pengawalan serap gabah di petani.
Seperti halnya kali ini dilakukan kesepakatan serap gabah oleh Bulog 16.000 ton, PT. RNI 10.000 ton dan Kostraling sebanyak 50 ton.
Target serap gabah tahun ini sebesar 918 ribu ton. Adapun Serap gabah Tahun 2017 dan 2018 tinggi di bulan Maret April, sedangkan 2019 dan 2020 terjadi pergeseran di bulan April Mei. Suwandi mencatat realisasi serap gabah Januari sampai Maret sudah mencapai 188 ribu ton (77,44%).
Suwandi mengungkapkan serap gabah di Kabupaten Karawang diharapkan berjalan maksimal dimana saat ini terdapat 5 kostraling atau penggilingan yang masif menyerap gabah petani. Kapasitas gilingnya mencapai 5 sampai 10 ton/hari yang dilengkapi mesin pengering (dryer) dan gudang yang memadai.
Suwandi meminta akselerasi sektor pertanian terus dilakukan dari hulu hingga hilir mulai dari budidaya benih dilanjutkan panen, penanganan pada pasca panennya kemudian pengolahan hasil, packaging hingga penentuan marketplace yang tepat guna memasarkan produk sektor pertanian.
“Keseluruhan ini harus dikoorporasikan dengan baik maka akselerasinya makin tinggi. Kemudian saya juga minta pihak perbankan untuk terus menggulirkan dana kredit usaha rakyat (KUR) kepada para petani guna menopang sektor permodalan,” sebutnya
Salah satu bentuk kepedulian pemerintah pusat untuk mendukung swasembada pangan adalah bantuan benih, bantuan alat mesin pertanian serta sarana dan prasarana lainnya. Tahun 2021 Kabupaten Karawang menerima bantuan sebesar Rp. 8,1miliar.