MONITOR, Padang – Sejumlah Kelompok Tani (Poktan) di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) mendapatkan bantuan alat mesin pertanian (Alsintan). Alsintan Sebanyak 10 unit tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Mentan SYL mengungkapkan saat ini, sektor pertanian menjadi harapan, tulang punggung di tengah upaya Pemerintah dalam menanggulangi Covid-19.
“Tanggung jawab menyediakan pangan bagi 275 juta penduduk Indonesia merupakan spirit bagi keluarga besar Kementerian Pertanian dan semua pelaku pembangunan pertanian,” ujar Mentan SYL, Selasa (27/10).
Untuk itu, menurut Mentan SYL, berbagai skenario atas kemungkinan yang akan terjadi harus dipersiapkan terlebih bulan puasa dan lebaran sudah di depan mata.
“Kita tidak berhenti sampai menyediakan pangan saja. Bersama Kemendag, Bulog, dan yang lain, kita berusaha mengendalikan bahwa pangan itu tersedia di pasar dalam jumlah yang cukup sehingga stabilisasi harga terjaga,” tegasnya.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy mengatakan, apabila alsintan bisa dikelola dengan baik akan memberi penghasilan tambahan bagi Poktan atau Gapoktan. Poktan atau Gapoktan bisa membentuk UPJA, koperasi dan kelompok usaha bersama (KUB) untuk mengembangkan alsintan bantuan pemerintah.
Dia juga mengatakan, alsintan yang dikelola UPJA di sejumlah daerah sudah banyak yang berhasil. UPJA terbukti bisa memberikan nilai tambah kepada poktan atau gapoktan.
“Ada salah satu UPJA yang mengelola alsintan kurun dua bulan bisa mendapatkan hasil dari sewa alsintan ke petani hingga Rp 46 juta,” ujar Sarwo Edhy.
Menurut Sarwo Edhy, bantuan alsintan ke petani harus bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin. Sebab, petani yang menggunakan alsintan usaha taninya lebih efektif dan efisien.
“Kalau dulu petani membajak sawah dengan alat tradisional butuh waktu 5-6 hari per hektare. Dengan memanfaatkan traktor, petani hanya butuh waktu 3 jam per ha. Sehingga, penggunaan alsintan 40 persen lebih efisien,” tuturnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Padang Pariaman, Yurisman Yakub mengungkapkan, ada tiga sumber dana Alsintan yang diserahkan oleh menteri kepada petani tadi di wilayahnya.
Ia menyebutkan adapun sumber pendanaan alat mesin pertanian tersebut yaitu dari Kementerian Pertanian (Kementan), Pemerintah Sumbar, dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Pariaman yang jenisnya bervariasi yaitu di antaranya alat siang dan treser.
“Alsintan tersebut dibutuhkan oleh petani untuk membantu kerjanya saat bertani dan alat itu dikelola oleh kelompok tani,” ungkapnya.
Dia menambahkan, saat ini dari 1.300 kelompok tadi di Padang Pariaman baru sekitar 1.000 yang sudah memiliki alat mesin pertanian sedangkan sisanya masih menggunakan cara tradisional.
“Kami masih mengupayakan untuk 300 kelompok lagi baik melalui APBD Padang Pariaman dan Sumbar maupun pemerintah pusat,” katanya.
Pihaknya juga akan terus berupaya meningkatkan produksi padi di Padang Pariaman guna menjamin ketersedian pangan untuk warga setempat serta membantu memenuhi kebutuhan pangan kabupaten dan kota lainnya baik di dalam maupun luar Sumbar.
“Padang Pariaman surplus beras 120 ribu ton per tahunnya. Beras ini tidak saja dijual di dalam Sumbar namun juga ke luar Sumbar,” ujarnya.
Diketahui Kementan memberikan bantuan senilai Rp 39,4 miliar untuk pertanian di Sumbar yang disalurkan melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan sebesar Rp 18,2 miliar, serta Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Rp 12,8 miliar. Selanjutnya melalui Direktorat Jenderal Perkebunan Rp 4,3 miliar serta Direktorat Jenderal Hortikultura Rp 3,9 miliar.
Mentan berjanji akan terus memberikan bantuan sarana produksi, alat pra panen dan pasca panen, serta mendorong petani menggunakan fasilitas kredit usaha rakyat (KUR) dan pengembangan pertanian berbasis korporasi klaster.
“Kami akan terus dorong memenuhi kebutuhan dalam negeri supaya dapat mengurangi impor dan meningkatkan volume ekspor,” pungkasnya.