Senin, 25 November, 2024

DKI Jadi Wilayah Tertinggi Corona, Politikus PDIP: Opsi Lockdown Perlu Dipersiapkan

MONITOR, Jakarta – Politikus PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu menyarankan agar pemerintah pusar maupun pemerintah daerah DKI Jakarta untuk duduk bersama untuk mengambil langkah konkret guna meminimalisir penyebaran virus corona di wilayah Ibu kota negara ini.

Menurut dia, berdasarkan data per, Rabu (25/3) jumlah orang yang positif terjangkit Covid-19 di Indonesia mencapai 790 orang dan 58 orang meninggal dunia serta 31 sembuh per 25 Maret 2020. 

Dan, jumlah terbesar ada di DKI Jakarta dengan jumlah positif terkena virus corona 463 orang, sembuh 23 orang dan meninggal 31 orang.

“Dengan peningkatan jumlah kasus yang terkena virus corona di wilayah DKI Jakarta, dapat dikatakan bahwa pusat penyebaran terbesar atau episenter virus corona di Indonesia adanya di Jakarta,”kata Masinton dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Kamis (26/3).

- Advertisement -

Bahkan, anggota dewan dari daerah pemilihan (Dapil) DKI Jakarta II ini menegaskan tidak ada salahnya kemudian membahas dan mempersiapkan opsi lockdown sebagai alternatif terakhir untuk wilayah provinsi DKI Jakarta. 

“Melihat penerapan opsi lockdown di berbagai negara ternyata efektif meminimalisir penyebaran virus corona,” ujar dia.

Meskipun, sambung Masinton, lockdown bukan cara tunggal dalam melawan pandemi virus corona, namun untuk saat ini opsi lockdown masih merupakan pilihan efektif yang dilakukan berbagai negara guna meminimalisir penyebaran virus corona di tengah-tengah masyarakatnya.

Bahkan, imbuhnya, negara tetangga seperti Malaysia telah mengumumkan perpanjangan masa lockdown hingga 14 April 2020 setelah mencatatkan kasus infeksi corona tertinggi di Asia Tenggara. Malaysia mencapai 1.796 kasus.

“Jangan ada egoisme kebijakan antara pemerintah pusat maupun pemerintah daerah DKI Jakarta. Keselamatan dan kesehatan rakyat adalah yang utama. Singkirkan egoisme, bangun sinergitas dan solidaritas antar pemerintahan pusat dan daerah,” pungkas anggota komisi III DPR itu.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER