SUMATERA

Menag Dampingi Trauma Healing Anak-anak yang Terdampak Banjir Bandang

MONITOR, Jakarta – Masjid Jami Al Mujahidin Cot Ara, yang berada tak jauh dari MIN 43 Bireuen,  itu menjadi ruang yang menenangkan. Bukan hanya untuk shalat, tetapi juga untuk memulihkan hati anak-anak yang terdampak banjir bandang. Di tempat itulah Menteri Agama, Nasaruddin Umar, hadir mendampingi kegiatan trauma healing bagi siswa-siswi MIN 43 Bireuen, Jumat (119/12/2025)

Anak-anak duduk melingkar di dalam masjid. Wajah-wajah kecil yang sempat menyimpan rasa takut perlahan berubah cerah saat Menag mengajak mereka berbincang ringan. Ia memberi teka-teki sederhana seputar Islam tentang doa, adab, dan rasa syukur. Tangan-tangan terangkat tinggi, suara saling bersahutan, dan tawa pun kembali mengisi ruang masjid.

pagi

 “Anak-anakku, masjid adalah tempat kita menemukan ketenangan. Di sini kita belajar bahwa setiap kesulitan selalu punya jalan keluar,” ujar Menag lembut, disambut anggukan dan senyum para siswa.

Pendampingan trauma healing ini menjadi momen penting bagi anak-anak untuk kembali merasa aman. Bagi mereka, masjid bukan sekadar bangunan, melainkan ruang hangat yang menguatkan setelah peristiwa yang mengguncang.

Usai sesi interaksi, para siswa diajak mengunjungi lingkungan sekolah MIN 43 Bireuen yang masih menyisakan lumpur. Di sana, rasa rindu untuk kembali belajar begitu terasa. Menag menenangkan mereka, menegaskan bahwa proses pemulihan akan terus berjalan.

“Madrasah akan kita pulihkan bersama. Dari ibtidaiyah hingga aliyah yang terdampak, kita bangun dan bersihkan secara bertahap. Pendidikan anak-anak harus tetap berjalan,” tegas Menag. 

Menag juga menyempatkan diri menyapa para relawan dan tenaga pendamping yang terlibat dalam trauma healing. Ia meminta agar pendampingan psikososial terus dilakukan secara berkelanjutan, tidak hanya sesaat.

“Trauma healing ini jangan berhenti. Anak-anak perlu terus ditemani sampai benar-benar pulih. Kehadiran para relawan adalah bentuk kasih sayang yang nyata,” ungkapnya.

Menurut Menag, upaya pemulihan pendidikan dan pendampingan psikologis ini merupakan bagian dari komitmen Presiden Republik Indonesia dalam penanggulangan bencana di Aceh dan Sumatera, dengan menempatkan keselamatan dan masa depan anak-anak sebagai prioritas utama.

Hari itu, Masjid Jami Al Mujahidin menjadi saksi bahwa di tengah keterbatasan, harapan tetap tumbuh. Dari doa, tawa, dan kebersamaan, anak-anak Cot Ara perlahan menemukan kembali keberanian untuk melangkah maju menyongsong hari-hari belajar yang akan datang.

Recent Posts

Gelar Holding UMKM Expo, KemenUMKM Perkuat Ekosistem Bisnis Cetak Jagoan Ekspor

MONITOR, Jakarta - Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) akan menyelenggarakan Holding UMKM Expo…

13 menit yang lalu

TNI Terjang Lumpur, Selamatkan Hunian Lansia!

MONITOR, Jakarta - Prajurit Yonif TP 857/Gana Gajahsora membuktikan jati dirinya sebagai tentara rakyat. Dengan…

1 jam yang lalu

Pemerintah Percepat Pemulihan Hunian dan Infrastruktur di Sumbar

MONITOR, Jakarta - Setelah menyelesaikan rangkaian kunjungan ke tiga kabupaten terdampak bencana di Provinsi Sumatera…

3 jam yang lalu

DPR Harap Peta Jalan Penyelesaian Pelanggaran HAM Berat Jadi Solusi Progresif

MONITOR, Jakarta - Kementerian Hak Asasi Manusia meluncurkan Peta Jalan Penyelesaian Pelanggaran HAM yang Berat…

4 jam yang lalu

Menperin Tegaskan Kawasan Industri Jadi Motor Penggerak Pertumbuhan Ekonomi Nasional

MONITOR, Jakarta - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa kawasan industri memegang peranan strategis…

5 jam yang lalu

Indeks Kesalehan Umat Beragama 2025 Capai Kategori Tinggi

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama Republik Indonesia merilis hasil Indeks Kesalehan Umat Beragama (IKsUB) 2025…

6 jam yang lalu