Pameran Ekspedisi Arah Singgah: Makan Key Almig. (dok: telusuri)
MONITOR, Jakarta – TelusuRI melalui program Arah Singgah menyelenggarakan “Pameran Ekspedisi Arah Singgah: Makan Key Almig”—sebuah ruang publik yang mengisahkan perjuangan masyarakat adat Papua merawat dan mempertahankan hak ulayat, hutan, rawa, dan laut sebagai ruang hidup dan identitas budaya di tengah derasnya arus perubahan. Pameran ini menampilkan foto dokumentasi, arsip, video, dan artefak yang dikumpulkan selama Ekspedisi Arah Singgah pada 19 Agustus–16 September 2025 di Sorong, Tambrauw, Jayapura, dan Merauke.
Makan Key Almig yang dalam bahasa Malind berarti Tanah Kehidupan, lahir dari perjumpaan dengan suku Malind Imo, mama-mama Tobati penjaga Hutan Perempuan, hingga suku Moi yang melestarikan Lembah Klasow dengan ekowisata dan pelestarian pangan lokal. Bersama mereka, TelusuRI mengajak publik mendengar langsung suara-suara dari tanah yang menjaga kehidupan.
Cerita-cerita dari masyarakat adat yang kerap luput dari pemberitaan media arus utama, menjadi inti dari pameran ini. Melalui karya yang disajikan, pengunjung diajak melihat bagaimana komunitas di Papua Barat Daya, Papua, dan Papua Selatan menjaga hutan, laut, rawa, dan tanah leluhur mereka, sekaligus bagaimana mereka menghadapi tantangan pembangunan dan masuknya industri ekstraktif—yang kerap digawangi negara dan korporasi—di wilayah tanah adat.
Selain itu, saat dunia sedang memahami akar dari krisis iklim, orang-orang Papua sesungguhnya telah lama memiliki dan menjalankan solusinya selama turun-temurun yakni cara hidup yang selaras dengang alam. Karena itu, isu-isu masyarakat adat—khususnya Papua—harus terus disuarakan.
Suara lantang tersebut juga menggema melalui karya dari kolektif seni Udeido. Karya-karya yang mereka tampilkan menggaungkan situasi krisis sosial-ekologis yang dihadapi oleh masyarakat adat di Tanah Papua.
“Kami mengundang kolektif seni Udeido untuk terlibat dalam pameran ini, selain untuk memperluas sudut pandang pengunjung pameran, juga agar suara-suara dari masyarakat Papua mengenai tanah leluhur mereka bisa terdorong ke permukaan,” ujar Ayos Purwoaji, kurator Pameran Ekspedisi Arah Singgah: Makan Key Almig.
Orang muda di perkotaan yang sering merasa jauh dari isu ekologis pun, kini bisa merasakannya lebih dekat—bukan lewat data atau laporan kaku, melainkan lewat kisah nyata yang dihidupkan kembali melalui instalasi pameran.
“Isu dan suara masyarakat adat sering terdengar paling lirih, padahal mereka menjadi kunci keberlanjutan alam. Melalui Arah Singgah, TelusuRI berupaya menghadirkan suara-suara tersebut, dari tanah yang mungkin namanya tampak sangat asing bagi pengunjung. Kami ingin semua orang mendengar kisah mereka, melihat bahwa mereka ada, karena kami percaya bahwa menjaga kehidupan tidak cukup hanya dengan pembangunan dan kemajuan teknologi saja melainkan bagaimana kita sebagai manusia dapat menghormati tanah yang menumbuhkan kehidupan,” ujar Mauren Fitri ID, Editor in Chief, TelusuRI.
Dalam Makan Key Almig, pengunjung dapat menyusuri arsip foto dan catatan ekspedisi, menikmati karya audio-visual dan instalasi, serta mengikuti tur kuratorial. Selain itu, Makan Key Almig juga membuka ruang diskusi publik untuk membicarakan isu-isu masyarakat adat, ekonomi restoratif, pangan lokal, ekowisata, hingga gaya hidup berkelanjutan ala orang muda lewat beragam lokakarya seperti membuat zine menggunakan kertas dari olahan kulit petatas atau ubi jalar, berkebun organik, membuat boneka cenderawasih menggunakan kain tenun dan kapas coklat bronesia, dan masih banyak lagi.
Pameran Ekspedisi Arah Singgah: Makan Key Almig digelar di Omah Budoyo Yogyakarta pada 6 November – 5 Desember 2025. Sedangkan acara pendukung terbuka untuk publik, dengan jadwal lengkap dan informasi lebih lanjut dapat diakses melalui Instagram.com/_arahsinggah.
MONITOR, Jakarta - Plt. Direktur Penerangan Agama Islam, Ahmad Zayadi, mengungkapkan, Festival Majelis Taklim Nasional…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus memperkuat langkah kolaboratif untuk mendorong kemandirian industri nasional, khususnya…
MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti kasus seorang ibu hamil yang ditolak…
MONITOR, Banten - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan bahwa tantangan…
MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menerima hasil laporan uji kelayakan dan kepatutan…
MONITOR, Jakarta - Guru Besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Khamami Zada menyatakan Indonesia harus…