NASIONAL

Menag Minta Wakaf untuk Membangun Ruang Sosial

MONITOR, Jakarta – Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan bahwa ekosistem wakaf dan berbagai pundi-pundi dana keagamaan memiliki potensi besar untuk menjadi instrumen utama pengentasan kemiskinan umat. Menag berharap dana wakaf tidak hanya untuk membangun ruang fisik, tapi juga ruang sosial.

Pernyataan ini disampaikan Menag saat membuka Konferensi Wakaf Internasional 2025 di Padang, Sumatera Barat. Menurutnya, jutaan masyarakat setiap hari menikmati layanan yang berdiri di atas tanah dan aset wakaf, mulai dari fasilitas pendidikan hingga layanan sosial. Namun manfaat besar tersebut, menurutnya, tak diiringi dengan pengelolaan dana wakaf dan dana umat yang optimal.

“Wakaf bukan hanya membangun ruang fisik, tetapi ruang sosial. Ia adalah urat nadi kehidupan umat yang mengalirkan manfaat tanpa henti, bahkan ketika pewakafnya telah tiada,” ujarnya di Padang, Sabtu, (15/11/2025).

Menag mengungkapkan bahwa potensi wakaf Indonesia mencapai sekitar Rp180 triliun per tahun. Selain itu, terdapat sekitar 37 pundi-pundi umat yang selama ini belum dikembangkan secara serius, seperti zakat, sedekah, infak, hibah, wasiat, jariyah, iwat, kafarat, dam, hingga ta’min.

“Sekian lama dana-dana yang tidur ini tidak pernah kita perhatikan. Padahal jika pundi-pundi umat ini disatukan dan dikelola dengan baik, ia mampu mengentaskan kemiskinan,” tegasnya.

Menag menilai bahwa dana umat dapat menjadi solusi yang lebih efektif untuk kesejahteraan masyarakat dibandingkan mengandalkan pembiayaan negara sepenuhnya. Karena itu, ia mendorong penataan tata kelola, kejelasan hukum, dan sinergi antar-lembaga guna menghidupkan potensi tersebut.

“Ke depan, kami menginginkan urusan kemiskinan umat tidak perlu diurus oleh pajak. Cukup diurus oleh pundi-pundi umat ini. Biarkan pajak fokus membangun infrastruktur, kalau dana umat disinergikan dengan dana pajak, Indonesia akan menjadi negara yang luar biasa kaya,” imbaunya

Kementerian Agama berharap forum internasional ini menjadi momentum kebangkitan pengelolaan dana umat secara produktif dan terukur, sehingga wakaf dan instrumen keagamaan lainnya dapat berkontribusi lebih besar dalam penanggulangan kemiskinan dan pembangunan nasional.

Recent Posts

Direktorat Jenderal Pesantren Didorong Jadi Pusat Inovasi Pendidikan Islam

MONITOR, Lampung - Rektor UIN Raden Intan Lampung, Prof. Wan Jamaludin menyampaikan perspektif akademis mengenai…

8 jam yang lalu

Fahri Hamzah Tegaskan Idealisme dan Gagasan Perlahan Kalahkan Dominasi Uang dalam Pemilu

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah menegaskan bahwa,…

12 jam yang lalu

Kemenag Rumuskan Lima Rekomendasi Pencegahan Konflik Berdimensi Agama

MONITOR, Jakarta - Direktorat Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Kementerian Agama merumuskan lima rekomendasi…

13 jam yang lalu

Gubernur Bali Dukung Pelestarian Sapi, Kementan Perkuat Kolaborasi Dengan Pemprov Bali

MONITOR, Denpasar - Kementerian Pertanian (Kementan) dan Pemerintah Provinsi Bali memperkuat kolaborasi dalam pengembangan peternakan…

15 jam yang lalu

Menhub Dudy Ajak Masyarakat Kolaborasi Bangun Kebijakan Transportasi Berbasis Data dan Ilmu Pengetahuan

MONITOR, Batam - Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengajak masyarakat bertukar gagasan dalam membangun sistem…

15 jam yang lalu

Kemenag Gelar Festival Majelis Taklim 2025, Ada Lima yang Dilombakan!

MONITOR, Jakarta - Direktorat Penerangan Agama Islam Kemenag menggelar Festival Majelis Taklim Indonesia 2025. Festival…

18 jam yang lalu