Anggota Komisi VII DPR RI, Yoyok Riyo Sudibyo (dok: Nasdem)
MONITOR, Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI Yoyok Riyo Sudibyo mendukung langkah Presiden Prabowo Subianto yang aktif mempromosikan Maung Pindad sebagai produk unggulan industri dalam negeri. Ia menilai langkah ini merupakan bukti keseriusan Pemerintah membangun kemandirian industri nasional.
“Langkah Pak Prabowo untuk mempromosikan Maung Pindad perlu diapresiasi. Ini contoh nyata keberpihakan terhadap produk dalam negeri, bukan sekadar slogan. Kita perlu mendorong industri lokal seperti ini,” kata Yoyok, Selasa (28/10/2025).
Seperti diketahui, Presiden Prabowo menegaskan pentingnya kebanggaan terhadap produk dalam negeri, salah satunya melalui kendaraan taktis Maung Pindad. Dalam rapat kabinet paripurna di Istana Negara, (20/10) lalu, Prabowo menyampaikan rasa bangganya karena Indonesia kini mampu memproduksi jip buatan sendiri.
Prabowo berkelakar sudah lama tidak menikmati naik Alphard karena lebih sering menggunakan Maung Pindad yang kini juga digunakan para perwira saat meninjau pasukan. Prabowo menyebut hal itu sebagai bentuk nyata kemandirian dan kebanggaan nasional.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo meminta para menteri menggunakan Maung Pindad sebagai kendaraan dinas, agar pejabat memberi contoh nyata dalam mencintai dan mendukung produk buatan Indonesia.
Terkait hal itu, Yoyok setuju selama memang tak mengganggu anggaran Negara dan dilakukan secara transparan.
“Kalau menteri-menteri diminta pakai Maung, saya dukung penuh. Asal anggarannya tersedia dan prosesnya terbuka. Justru bagus kalau pejabat memberi contoh nyata dalam mencintai produk dalam negeri,” ucapnya.
Meski begitu, Yoyok mengingatkan agar promosi Maung Pindad tidak hanya berhenti pada seremonial, tetapi diwujudkan dalam bentuk dukungan konkret. Ia menyinggung pengalaman sebelumnya, ketika proyek mobil Esemka sempat dibangga-banggakan namun gagal berkelanjutan.
“Asal kita jangan terjebak euforia seperti Esemka dulu. Ramai dibicarakan, tapi akhirnya zonk. Maung Pindad harus dijaga agar tidak bernasib sama harus diproduksi massal, dipakai luas, dan punya pasar yang jelas,” tegas Yoyok.
Lebih lanjut, Anggota komisi DPR yang membidangi urusan industri ini menekankan pentingnya pemerintah untuk terus menggencarkan penguatan industri lokal. Penguatan itu, kata Yoyok, tidak hanya di sektor pertahanan saja tapi juga perlu di sektor energi, manufaktur, dan teknologi.
“Kalau mau mandiri, industri lokal harus digerakkan secara serius. Kebijakan dan anggaran harus berpihak pada produksi dalam negeri. Kita punya kemampuan, tinggal kemauan politiknya yang harus kuat,” jelas Legislator dari Dapil Jawa Tengah X itu.
Menurut Yoyok, sinergi antara pemerintah, BUMN, dan swasta nasional perlu diperkuat agar industri dalam negeri benar-benar mandiri dan kompetitif.
Yoyok pun mengajak masyarakat untuk ikut berperan dalam memperkuat industri nasional dengan cara mencintai dan menggunakan produk buatan Indonesia.
“Bangga produk Indonesia itu bukan hanya tugas pemerintah, tapi tanggung jawab bersama. Kalau kita percaya pada produk sendiri, industri kita akan tumbuh, ekonomi kita akan kuat. Maka cintailah produk-produk dalam negeri,” pungkas Yoyok.
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menjadi salah satu pembicara pada Forum Internasional untuk…
MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyatakan bahwa peringatan Hari Sumpah Pemuda 2025…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mendorong keterlibatan Anggota Dewan Kabupaten…
MONITOR, Jakarta - Indonesia merupakan salah satu negara pengirim tenaga kerja terbesar di kawasan Asia…
MONITOR, Jakarta - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Syafi’i memimpin Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda…
MONITOR, Jakarta - Sekretaris Jenderal Kementerian Agama (Sekjen Kemenag) Kamaruddin Amin meminta Universitas Islam Negeri…