HUMANIORA

Kemenag dan UIII Siap Gelar AICIS+ 2025, Perkuat Peran Islam dalam Menjawab Tantangan Global

MONITOR, Depok – Kementerian Agama RI dan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) hari ini menggelar konferensi pers sebagai puncak persiapan menuju pembukaan Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS)+ 2025. Konferensi internasional terkemuka yang telah mengalami transformasi ini akan resmi dibuka pada Rabu, 29 Oktober 2025, di Kampus UIII, Depok.

“Konferensi tahun ini bukan sekadar kelanjutan dari tradisi, tetapi merupakan langkah maju yang berani. Tujuannya jelas: melampaui batas disiplin ilmu dan menempatkan keilmuan Islam di pusat pemecahan masalah global,” Terang Dirjen Pendis Amien Suyitno.

Suyitno menambahkan, bahwa AICIS+ juga akan fokus pada ekoteologi, ekonomi berkelanjutan, dan etika teknologi menegaskan perspektif berbasis iman dapat memberikan solusi praktis dan etis.

“Tanda ‘plus’ dalam AICIS+ melambangkan perluasan—baik dari segi cakupan maupun semangat. Ini adalah upaya kita untuk mengintegrasikan keilmuan Islam dengan wacana global tentang ekologi, gender, dekolonisasi, kesehatan, dan transformasi digital, sambil tetap berpijak pada nilai-nilai abadi rahmatan lil ‘alamin,” ujar Direktur PTKI, Prof. Dr. Phil. Sahiron.

Partisipasi Global Terbesar Sepanjang Sejarah

Sementara itu, Ketua Steering Committee AICIS+ 2025, Prof. Dr. Amsal Bakhtiar, melaporkan capaian luar biasa AICIS+ 2025. Terutama dari sisi partisipasi yang menyerahkan abstak.

“Kami menerima 2.434 pengajuan abstrak dari 31 negara—jumlah tertinggi sepanjang sejarah AICIS. Respons luar biasa ini mencerminkan vitalitas keilmuan Islam sekaligus pengakuan global terhadap AICIS+ sebagai jembatan intelektual dunia,” paparnya.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 345 makalah terpilih yang telah melalui proses kurasi ketat akan dipresentasikan.

AICIS+ 2025 dengan bangga mengundang 12 pakar internasional terkemuka, termasuk:

Farish A. Noor di bidang sejarah, Shahram Akbarzadeh dan Stéphane Lacroix di bidang politik, Sulfikar Amir di bidang teknologi, dan Fajar Hirawan di bidang ekonomi, Aria Nakissa di bidang hukum Islam, Muhammad Ahmad Ibrahim Al-Jahsh, Abdurrazaq Hesamifar di bidang agama dan filsafat.

Di samping itu, AICIS+ juga menghadirkan para cendekiawan perempuan kami, seperti: Meiwita Budiharsana di bidang kesehatan masyarakat, Eka Srimulyani di bidang Islam dan gender, dan Hamrila binti Abdul Latif di bidang ekonomi Islam.

Konferensi AICIS+ 2025 secara nyata mewujudkan semangat Asta Cita ke-4 yang ditekankan oleh Dirjen Pendis, Prof. Dr. H. Suyitno, M.Ag., khususnya dalam hal penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dan pengembangan sains dan teknologi. Fokus konferensi pada tema “Islam, Ekoteologi, dan Transformasi Teknologi” serta penghadirannya terhadap para ilmuwan kelas dunia, merupakan langkah strategis untuk memajukan sains dan meningkatkan kapasitas akademik SDM pendidikan Islam. Selain itu, dengan secara khusus menyoroti kontribusi para ilmuwan perempuan dalam lineup pembicaranya, AICIS+ 2025 juga selaras dengan visi Asta Cita dalam mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, menegaskan peran pendidikan Islam yang inklusif, kompetitif, dan berorientasi pada kemajuan bangsa di panggung global.

AICIS+ sebagai Wujud Visi UIII

Sebagai tuan rumah, Prof. Dr. Jamhari, Rektor UIII, menyampaikan kebanggaannya. “AICIS+ adalah bentuk reposisi intelektual yang menegaskan bahwa wacana Islam tidak hanya harus berdialog dengan teks klasik, tetapi juga berinteraksi dengan sains, masyarakat, dan tantangan global. Di UIII, kami merasa terhormat dapat memfasilitasi transformasi ini—menjadi jembatan antara spiritualitas dan rasionalitas,” ucapnya.

Visi operasional tersebut dijelaskan lebih lanjut oleh Dr. Chaider S. Bamualim, Ketua Organizing Committee AICIS+ 2025. “Transformasi dari AICIS menjadi AICIS+—dengan tambahan ‘S’ untuk Science dan ‘S’ untuk Society—mewakili aspirasi kita untuk melampaui batas akademik tradisional. Bagi UIII, ini merupakan wujud nyata dari visi universitas untuk memelopori arah baru dalam keilmuan Islam,” jelasnya. Ia menambahkan bahwa panitia memastikan diskusi sejalan dengan prioritas pembangunan nasional, seperti ketahanan energi dan inovasi teknologi, agar berdampak nyata bagi masyarakat.

Rangkaian Acara yang Kaya dan Beragam

Selama tiga hari, AICIS+ 2025 akan menawarkan beragam format diskusi, mulai dari 2 Sesi Kunci, 2 Sesi Pleno, 68 Sesi Paralel, hingga 24 Panel Jurnal Terundang. Acara juga diisi dengan Forum Rektor yang menghimpun 58 PTKIN se-Indonesia.

Tidak ketinggalan, serangkaian acara pendukung seperti Pameran Pendidikan Madrasah, Pameran Buku, Festival Kuliner Halal, dan Pertunjukan Budaya akan menyemarakkan konferensi dan memperkaya pengalaman para delegasi.

Acara AICIS+ 2025 akan berlangsung dari tanggal 29 hingga 31 Oktober 2025 di Kampus UIII, Depok, Jawa Barat, dan diharapkan dapat menjadi katalis bagi terciptanya inovasi multidisiplin untuk masa depan yang lebih berkeadilan dan berkelanjutan.

Recent Posts

PDIP Gelar Diskusi di Cirebon, Pariwisata dan Kelautan Pilar Penting Perekonomian Nasional

MONITOR, Jakarta - PDI Perjuangan (PDIP) menyatakan bahwa kegiatan diskusi, pameran UMKM, dan kunjungan ke…

43 menit yang lalu

AICIS+ 2025 Tampilkan 230 Makalah Terpilih dari 31 Negara

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama menggelar Annual International Conference on Islam, Science, and Society (AICIS+)…

2 jam yang lalu

110 WNI Korban Online Scam Kamboja Akan Dipulangkan, DPR: Negara Lindungi Warganya

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi memberikan apresiasi terhadap langkah cepat pemerintah,…

3 jam yang lalu

Dua PTKI di Metro Lampung Antusias Sambut Program Riset Kolaboratif MoRA The Air Funds

MONITOR, Lampung - Para dosen Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dengan PTKIS, bahkan dengan…

4 jam yang lalu

Kemenperin Luncurkan Strategi Baru Industrialisasi Nasional

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian menegaskan arah baru kebijakan industri nasional melalui peluncuran Strategi Baru…

5 jam yang lalu

Kemenag Perkuat Kemitraan dengan Dunia Industri untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan MAKN

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) terus memperkuat kemitraan dengan dunia industru untuk meningkatkan mutu…

7 jam yang lalu