Kamis, 11 September, 2025

Indonesia Terima 36 Tenaga Pengajar Al Azhar, Menag: Pererat Persahabatan Dua Negara

MONITOR, Jakarta – Menteri Agama Nasaruddin Umar menerima audiensi 36 Tenaga Pengajar Al Azhar Mesir (Mab’uts) di kantor pusat, Kementerian Agama, Jakarta. Mereka akan bertugas di Indonesia pada periode 2025–2028.

Pertemuan ini turut dihadiri Dirjen Pendidikan Islam Amin Suyitno, Kepala Biro Hukum dan Kerja Sama Luar Negeri Imam Syaukani, Staf Khusus, Staf Ahli Menteri, serta perwakilan dari Kementerian Sekretariat Negara dan Kementerian Luar Negeri.

Menag menyampaikan apresiasi mendalam atas dedikasi para tenaga pengajar Al Azhar dalam mengajarkan ilmu agama dan bahasa Arab di Indonesia.

“Kami berterima kasih kepada para Mab’uts yang telah dengan penuh kesungguhan mendampingi masyarakat dan lembaga pendidikan Islam di Indonesia. Kehadiran Anda memperkaya khazanah keilmuan sekaligus mempererat hubungan persahabatan kedua negara,” ujar Menag di Jakarta, Rabu (10/9/2025).

- Advertisement -

Menag lalu berbagi pengalaman saat kunjungan kenegaraan ke Timur Tengah bersama Presiden. Dalam kesempatan itu, Menag bertemu dengan Menteri Wakaf Mesir, Usama Al-Azhari, dan berdiskusi mengenai peluang penguatan kerja sama pendidikan keagamaan.

“Kami membicarakan gagasan membuka cabang Al Azhar di Indonesia agar para pelajar Asia Tenggara dapat belajar dengan tenang tanpa harus khawatir terhadap dinamika geopolitik di Timur Tengah,” terang Menag.

Selain itu, Menag juga mengemukakan usulan agar Mesir menambah jumlah guru yang dikirimkan ke Indonesia. “Kami mengusulkan agar Al Azhar dapat mengirimkan sekitar 200 tenaga pengajar untuk disebarkan ke seluruh pesantren di Indonesia,” ucapnya.

Usulan tersebut mendapat sambutan positif. “Ustaz Usama menyampaikan, jangankan 200, Mesir siap mengirimkan hingga 2.000 guru,” tambah Menag.

Menag menegaskan, alasan utama Indonesia menjalin kerja sama erat dengan Al Azhar adalah kesamaan mayoritas mazhab ulama Mesir dengan masyarakat Indonesia.

“Kesamaan ini penting agar para pengajar dapat membimbing umat Islam Indonesia yang besar jumlahnya dengan pemahaman agama yang moderat dan sesuai dengan tradisi keilmuan,” jelasnya.

Di akhir pertemuan, Menag menyampaikan penghargaan dan undangan terbuka kepada para Mab’uts. “Jika setelah purna tugas Anda ingin kembali berkunjung ke Indonesia, kami akan dengan tangan terbuka menerima kedatangan Anda,” tutur Menag.

Audiensi ini semakin meneguhkan hubungan erat persahabatan Indonesia–Mesir, khususnya melalui kerja sama pendidikan agama Islam yang sudah berlangsung lama.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER