PARLEMEN

DPR Dorong Perhatian Khusus Pemerintah Kembangkan Ekonomi Madura

MONITOR, Jakarta – Kawasan Kepulauan Madura yang bergabung dengan pengelolaan provinsi Jawa Timur sampai saat ini masih menyisakan pekerjaan rumah yang belum kunjung selesai. Anggota DPR RI Daerah Pemilihan Jawa Timur XI, Willy Aditya, menyampaikan bahwa situasi Madura yang bergantung sumber pembiayaan pembangunannya dari pemerintah pusat membuat perlu menjadikannya sebagai perhatian khusus. Pasca ditiadakannya Badan Pengembangan Wilayah Surabaya–Madura (BPWS) situasi pembangunan di Madura menjadi semakin kompleks diatasi.

Data BPS 2025 mengatakan tingkat kemiskinan di semua kabupaten di kepulauan Madura masih diatas rata-rata kabupaten di Jawa Timur. Di Kabupaten Sampang setidaknya 20,83% penduduk masih masuk kategori miskin, sementara Bangkalan 18,66%, Sumenep 17,78%, dan Pamekasan sebesar 13,41%. Prosentase kemiskinan ini berada jauh diatas rata-rata kabupaten di Provinsi Jawa Timur sebesar 10,55% pada tahun 2025. 

“Jejak sejarah Madura ini tidak boleh diabaikan dalam proses Indonesia merdeka. Perlawanan Trunojoyo, hingga Resolusi Jihad menjadi catatan penting untuk memberi perhatian khusus kepada Madura,” katanya Ketua Komisi XIII DPR RI dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Minggu (7/9/2025).

Willy menilai bahwa baik pembangunan fisik infrastruktur, kualitas manusia, dan ekonomi di kepulauan Madura perlu disusun ke dalam satu perencanaan kawasan yang komprehensif. Menurutnya karakter kepulauan Madura yang memiliki sejumlah kesamaan perlu menjadi pertimbangan dalam pengembangan Madura ke depan bersamaan dengan optimalisasi kekhasan kabupaten masing-masing. 

“Kepulauan ini punya sumber daya ekonomi yang sangat pantas di optimalisasi. Ada Gili Labak dan Gili Iyang di sektor pariwisata Sumenep. Ada hasil alam laut, jagung, garam, dan lainnya yang juga penting dikembangkan menjadi industri yang menyerap tenaga kerja. Madura juga punya potensi besar Ekonomi Biru dan Energi Terbarukan dengan garis pantainya yang panjang,” urai politisi Fraksi Partai NasDem itu. 

Dalam pandangannya Kepulauan Madura sangat layak untuk memperoleh perhatian khusus dari Pemerintah Pusat untuk terus mengoptimalkan pembangunan di kawasan Madura. Ada banyak sumber daya di kepulauan Madura yang sampai saat ini masih belum dapat dikembangkan karena tidak terkonsolidirnya perencananaan pembangunan dalam satu perencanaan kawasan. 

“Boleh saja pemerintah pusat membuat semacam Otorita, atau Badan Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus, atau apapun yang intinya adalah pengembangan strategis kepulauan Madura dalam stategi pengembangan kawasan. Saya akan terus perjuangkan ini bersama teman-teman legislator dari kepulauan Madura. Memajukan Madura ini adalah komitmen bersama,” pungkas Willy yang merupakan Ketua Komisi XIII DPR RI.

Recent Posts

Wamenag Minta Renstra Kemenag 2025-2029 Perkuat Pesantren

MONITOR, Jakarta - Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafi’i menegaskan bahwa arah kebijakan Kementerian Agama…

22 menit yang lalu

AICIS+ 2025 Resmi Dibuka, 12 Cendekia Dunia Bahas Islam, Teknologi, dan Masa Depan Peradaban

MONITOR, Depok – Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) bersama Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis)…

2 jam yang lalu

Menperin Tekankan Peran Irjen dalam Sistem Pengawasan Industri Nasional

MONITOR, Jakarta - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan, keberhasilan pelaksanaan strategi baru industrialisasi nasional…

3 jam yang lalu

Kemenag Jelaskan Kenapa Ada Program Pendanaan Riset Indonesia Bangkit

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama dalam tiga tahun terakhir menggulirkan Ministry of Religious Affairs The…

4 jam yang lalu

Komisi IV DPR Minta Pemerintah Tak Represif ke Pedagang Saat Hadapi Kenaikan Harga Beras

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman mengingatkan pemerintah agar…

5 jam yang lalu

Judol Banyak Jerat Anak Sekolah, DPR Tekankan Pendidikan Karakter Hadapi Arus Digital

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi X DPR RI My Esti Wijayanti menyoroti fenomena semakin…

6 jam yang lalu