MONITOR, Jakarta – Politisi senior PPP Jakarta yang juga eks Anggota DPRD DKI Jakarta dua periode 2009-2014 dan 2014-2019, Haji Maman Firmansyah menyesalkan langkah Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono yang ngotot untuk kembali maju pada Muktamar ke-X PPP 2025. Ia mengaku aneh terhadap sikap Mardiono yang menurutnya tanpa merasa bersalah dan malu atas kegagalan PPP lolos ambang batas 4% parliamentary threshold (PT) di Pemilu 2024 lalu.
Menurutnya, ambisi Mardiono untuk kembali menduduki kursi PPP-1 sangat tidak masuk akal. Mardiono dinilai tidak tahu diri dan tidak punya malu, khususnya kepada para Ulama dan Kyai pendiri partai PPP atas kegagalannya di Pileg 2024 lalu.
“Mardiono tak layak memimpin PPP lagi, dia kartu mati buat PPP,” kata Haji Maman kepada media di Jakarta, Kamis (4/9/2025).
Apalagi, kata Haji Maman Mardiono yang kini masih menjabat sebagai Plt Ketum PPP merupakan hasil dari gerakan kudeta merangkak 5 September 2022, dengan melengserkan Suharso Monoarfa. Saat itu, pencopotan Suharso dilakukan melalui Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP di Serang, Banten, Senin (5/9/2022), tengah malam.
“Dialah satu-satunya Plt.Ketum berkepanjangan, Plt itu jabatan yang bersifat sementara, tidak definitif dan un legitimate,” ungkap Haji Maman.
Lebih jauh, ia mengaku kian aneh, karena di tengah kekecewaan ‘kader-kader waras’ PPP atas kinerja Mardiono yang terbukti gagal, tetapi yang bersangkutan malah ingin terus memperpanjang kekuasaannya di PPP.
“Di tangan Mardiono lah PPP hancur dan tersingkir dari Senayan, satu indikator partai gagal bagi sebuah partai yang tergolong tua, yang pada awal berdirinya PPP sangat diperhitungkan. Karena itu dia harus tahu diri, dan malu pada para Ulama pendiri partai ini,” tegas Haji Maman.
Untuk itu, Haji Maman mengajak para Peserta Muktamar (DPW/DPC/Banom Partai) untuk berani mengevaluasi kepemimpinan PPP saat ini untuk perbaikan dan kebangkitan partai ke depan.
“Boleh seorang Ketum minta 2 periode, asal terbukti hasil kerjanya, partai bisa bertahan di Senayan. Lha, ini kan tersingkir dari Senayan,” cetus mantan Ketua Fraksi PPP DPRD DKI itu.
Senada dengan itu, senior PPP dari Jakarta Selatan H. Ichwan Zayadi mantan Wakil Ketua DPRD DKI 2014-2019 juga menyatakan, sebaiknya Mardiono menahan ambisinya untuk melanjutkan Kepemimpinan PPP mendatang jika memang beliau masih cinta terhadap PPP ini.
“Sebaiknya Mardiono menahan diri, jangan mengedepankan ego untuk memaksakan diri maju sebagai Calon Ketum PPP lagi, kasihani partai ini. “Ungkap Ichwan Zayadi.
Ichwan Zayadi juga menekankan kepada DPW dan DPC agar mempersiapkan Muktamar ini dengan sungguh-sungguh. Gunakan forum Mukerwil dan Mukercab untuk penguatan organisasi dan merumuskan langkah-langkah strategis demi kepentingan partai kedepan.
“Jadikan Mukerwil dan Mukercab sebagai forum konsolidasi penguatan partai, manfaatkan untuk merumuskan langkah-langkah strategis partai agar mampu kembali ke Senayan pada pemilu 2029, Mukerwil dan Mukercab jangan hanya dijadikan forum formalitas belaka, apalagi hannya untuk dijadikan sarana penggalangan dukungan kepada Calon Ketua Umum yang sudah terbukti gagal di pemilu 2024. Jangan korbankan partai hanya untuk kepentingan legitimasi kekuasaan sesaat. “Tegas Ichwan.
MONITOR, Jakarta - Langkah DPR RI berbenah diri di bawah kepemimpinan Ketua DPR Puan Maharani…
MONITOR, Jakarta - Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia, Ubaid Matraji mengatakan penetapan Eks Mendikbudristek…
MONITOR, Indramayu - Anggota DPR RI 2024–2029, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri menyerukan aksi kolektif…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menghadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah…
MONITOR, Makassar - Yulianti Muthmainnah, Kepala Pusat Studi Islam, Perempuan, dan Pembangunan ITBAD Jakarta sekaligus…
MONITOR, Jakarta - Kapuspen TNI Brigjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah yang diwakili oleh Wakapuspen TNI…