PARLEMEN

Dukung Penguatan Pertahanan Siber, DPR Usul Pembentukan Cyber Command TNI

MONITOR, Jakarta – Wakil Ketua Komisi I DPR RI Sukamta, menyambut baik arahan Presiden Prabowo Subianto dalam pidato kenegaraan HUT ke-80 RI yang menekankan percepatan modernisasi pertahanan berbasis teknologi serta penguatan sistem pertahanan siber. Apalagi, dia berpandangan tantangan global kian kompleks.

Sukamta menilai bahwa langkah tersebut selaras dengan kebutuhan strategis nasional, khususnya dalam merespons dinamika keamanan kawasan Indo-Pasifik yang semakin kompleks, termasuk konflik di Laut Cina Selatan dan rivalitas Amerika Serikat–China.

“Indonesia harus segera memperkuat daya tangkal nasional melalui pertahanan siber yang terintegrasi dengan sistem pertahanan modern. Tantangan di era multipolar bukan hanya serangan konvensional, tetapi juga ancaman di ruang cyber yang dapat melemahkan kedaulatan bangsa,” kata Sukamta, Rabu (20/8/2025).

Seperti diketahui, Presiden Prabowo mengatakan keutuhan wilayah Indonesia dan kekuatan negara adalah pilar utama kedaulatan bangsa. Ia pun memaparkan rencana strategis penguatan pertahanan Indonesia dalam sidang tahunan MPR RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen DPR RI, Jumat (15/8).

Prabowo mengatakan akan melakukan modernisasi alutsista, penguatan komponen cadangan, pemberdayaan industri strategis nasional, hingga peningkatan kesejahteraan prajurit TNI.

Pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026, pemerintah mengalokasikan total anggaran untuk 102 k/l senilai Rp 1.498,2 triliun. Kementerian Pertahanann menempati posisi kedua dengan total anggaran belanja sebesar Rp 185 triliun.

Terkait hal ini, Sukamta berpandangan langkah Prabowo sudah tepat. Ia juga menekankan bahwa diplomasi pertahanan Indonesia perlu dijalankan secara cerdas dan seimbang, dengan tetap mengedepankan prinsip kemandirian nasional.

“Langkah strategis, pemerintah segera menyusun Grand Design Pertahanan 2045 yang mencakup empat dimensi utama: pangan, energi, cyber, dan maritim,” tutur Legislator asal Dapil Yogyakarta yang meraih gelar doktor di Inggris tersebut.

“Selain itu, pengembangan industri pertahanan nasional harus diperluas melalui kemitraan dengan negara-negara strategis seperti Korea Selatan, Turki, dan sejumlah negara Eropa,” tambah Sukamta.

Sukamta juga mengusulkan pembentukan Cyber Command TNI dan Komando Pertahanan Pangan Nasional sebagai langkah konkret memperkuat pertahanan negara di sektor-sektor strategis. Dia berharap Indonesia dapat mengambil peran aktif menghadapi dinamika global.

“Pondasi pertahanan yang kuat dan adaptif terhadap dinamika global, Indonesia tidak hanya mampu menjaga kedaulatan, tetapi juga berperan aktif sebagai penyeimbang dalam percaturan geopolitik Indo-Pasifik,” tutup Sukamta.

Recent Posts

Lanud SMH Kirim 14 Ton Bantuan untuk Warga Aceh dan Sumatera

MONITOR, Jakarta - Lanud Sri Mulyono Herlambang (SMH) Palembang bersama Forkopimda Kota Palembang mengirimkan sebanyak…

5 jam yang lalu

Market Day Kewirausahaan, Cara Prodi HKI UID dorong Mahasiswa Kreatif, Inovatif dan Mandiri

MONITOR, Depok - Program Studi Hukum Keluarga Islam (HKI) Fakultas Syariah Universitas Islam Depok (UID)…

6 jam yang lalu

Kemenag Siapkan Rp50 Miliar untuk Pemulihan Keagamaan dan Pendidikan Terdampak Banjir

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama memperkuat langkah penanganan bencana banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan…

10 jam yang lalu

TNI Bangun Jembatan Gantung 80 Meter untuk Warga Sukabumi

MONITOR, Jakarta - Kepala Badan Logistik (Kabalog) TNI Mayjen TNI Lin Nofrianto meninjau langsung progres…

12 jam yang lalu

Kemenperin Inisiasi Pertemuan Bisnis Perluas Akses Industri Halal RI ke Jepang

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian bersama KBRI Jepang memfasilitasi pertemuan antara perusahaan industri halal tanah…

13 jam yang lalu

Reyhan Ahmad, Hafiz Indonesia Juara 2 MHQ Disabilitas Netra Internasional 2025 Cabang Hafalan 20 Juz

MONITOR, Tangerang - Hafiz asal Indonesia, Reyhan Ahmad Maulana, meraih Juara 2 cabang Hafalan 20…

15 jam yang lalu