HUMANIORA

UIN Bandung dan Denny JA Foundation Gelar Pelatihan Penulisan Puisi Esai

MONITOR, Jakarta – Dalam upaya memperkaya literasi dan ekspresi keilmuan mahasiswa serta dosen, Forum Mahasiswa Pascasarjana (Formaca) UIN Sunan Gunung Djati Bandung berkolaborasi dengan Komunitas Puisi Esai, Denny JA Foundation, dan SupeR Jawa Barat menyelenggarakan Pelatihan Penulisan Puisi Esai, Senin (30/6/2025).

Bertajuk “Apa Itu Puisi Esai?”, kegiatan ini berlangsung di Lantai 5, Gedung Pascasarjana Kampus 2 UIN Bandung dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Pelatihan diikuti oleh 48 peserta dari kalangan mahasiswa, dosen, dan ulama perempuan yang memiliki minat di bidang kepenulisan dan sastra kontemporer.

Dengan menghadirkan Mahwi Air Tawar, sastrawan nasional dan narasumber utama yang dikenal aktif mengembangkan genre puisi esai, sebuah bentuk sastra yang memadukan narasi, fakta, dan keindahan bahasa.

“Puisi esai memberi ruang bagi sastrawan untuk merekam peristiwa, menyuarakan yang terpinggirkan, dan mengajak pembaca merenung secara mendalam,” ujar Mahwi.

Pentingnya kepekaan sosial dan integritas penulis dalam menggali realitas sebelum dituangkan ke dalam karya sastra.

Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya nasional untuk memperkuat posisi puisi esai sebagai genre yang kaya makna sosial dan refleksi budaya. Meskipun tergolong baru di Indonesia, yang diperkenalkan oleh Denny JA melalui buku “Atas Nama Cinta Sebuah Puisi Esai : Isu Diskriminasi dalam Untaian Kisah Cinta yang Menggetarkan Hati”, yang terbit pada tahun 2012, genre ini telah berkembang pesat.

“Saat ini, Komunitas Puisi Esai, bahkan rutin menggelar acara tahunan yang diikuti oleh peserta dari berbagai negara di kawasan ASEAN,” jelasnya.

Denny JA Foundation, sebagai pendukung utama kegiatan ini, telah lama berkomitmen terhadap perkembangan sastra Indonesia, khususnya dalam memperkenalkan puisi esai sebagai medium naratif berbasis fakta sosial.

“Sastra tidak semata-mata soal estetika, tetapi juga sarana edukasi, rekam jejak sejarah, dan keberpihakan pada nilai-nilai kemanusiaan,” tegas Denny JA, yang merupakan penggagas genre ini.

Sebagai tindak lanjut dari pelatihan ini, para peserta akan menulis karya yang akan dikurasi ke dalam antologi puisi esai. Antologi tersebut dijadwalkan terbit menjelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, sebagai bentuk partisipasi kultural dalam memperingati kemerdekaan melalui suara-suara dari kampus dan komunitas.

Sekretaris Prodi Studi Agama-Agama Pascasarjana, Neng Hannah, menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi ajakan kepada pemerintah, lembaga pendidikan, dan komunitas sastra untuk lebih aktif melibatkan sastrawan dalam program pembangunan budaya.

“Di tengah dunia yang serba cepat dan digital, sastra, terutama puisi esai, masih menjadi jembatan penting antara refleksi, empati, dan kesadaran kolektif,” pungkasnya.

Recent Posts

Puan Sebut DPR Akan Cermati Dulu Putusan MK Soal Pemisahan Pemilu

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyatakan DPR belum mengambil sikap terkait putusan…

4 jam yang lalu

Puan Desak Pemerintah Jamin Keselamatan WNI yang Ditahan di Myanmar, Cari dan Evakuasi!

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani mendesak Pemerintah untuk menjamin keselamatan seorang konten…

6 jam yang lalu

Ombudsman Apresiasi Kementan Stabilkan Harga Ayam Hidup

MONITOR, Jakarta - Ombudsman Republik Indonesia memberikan apresiasi kepada Kementerian Pertanian (Kementan) atas upaya yang…

6 jam yang lalu

Kata Puan soal Surat Pemakzulan Gibran, DPR Akan Proses Sesuai Mekanisme

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan belum menerima surat pemakzulan Wakil Presiden…

6 jam yang lalu

Kemenperin Optimis Industri Mamin Kuasai Produk Halal di Pasar Global

MONITOR, Jakarta - Indonesia memiliki potensi besar dalam mengoptimalkan peluang industri halal pada sektor makanan…

10 jam yang lalu

Ini Alasan RD Ditunjuk Jadi Pelatih Liga Indonesia All Star di Piala Presiden 2025

MONITOR, Jakarta - Rahmad Darmawan resmi ditunjuk sebagai pelatih tim Liga Indonesia All Star yang…

11 jam yang lalu