NASIONAL

Ini Strategi KKP Agar Lulusan Satuan Pendidikan Kelautan Perikanan Tidak Nganggur

MONITOR, Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP) terus memperkuat sistem pendidikan vokasi berbasis praktik industri dan kebutuhan dunia kerja melalui pendekatan teaching factory. Langkah ini untuk mengantisipasi lulusan satuan pendidikan KKP menganggur.

“Model teaching factory adalah solusi nyata dalam menjembatani kesenjangan antara dunia pendidikan dan dunia kerja. Dengan porsi praktik yang lebih besar, para taruna tidak hanya menguasai keterampilan teknis, tetapi juga memiliki etos kerja dan pengalaman langsung di industri,” ucap Kepala BPPSDM KP, I Nyoman Radiarta dalam siaran pers KKP di Jakarta, Minggu (22/6).

Sebagai bukti nyata dari penguatan sistem pendidikan vokasi, dari 2.195 lulusan Politeknik Kelautan dan Perikanan (KP) Tahun Akademik 2023/2024 yang telah diwisuda pada akhir Juli 2024, hingga saat ini sebesar 76,13 persen atau 1.671 lulusan telah terserap langsung ke dunia usaha, dunia industri, dan instansi pemerintahan, khususnya di sektor kelautan dan perikanan.

Sementara itu, 23,87 persen lulusan lainnya memilih untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, merintis usaha mandiri, atau bekerja di sektor non-kelautan dan perikanan. Capaian ini mencerminkan meningkatnya relevansi dan daya saing lulusan vokasi KP di tengah dinamika pasar kerja, serta menjadi indikator keberhasilan pendekatan teaching factory dalam mencetak sumber daya manusia yang siap kerja, adaptif, dan inovatif.

Praktik ke Lapangan

Salah satu bentuk implementasi teaching factory dalam proses pembelajaran adalah kegiatan kunjungan industri oleh peserta Program Taruna Berprestasi (PTB) Batch 2 ke PT. Puratos Indonesia, perusahaan pengolahan pangan terkemuka di bidang industri bakery, pada awal Juni 2025. Kegiatan ini menjadi ajang pembelajaran langsung yang mengintegrasikan teori dengan praktik di lingkungan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

Lebih dari sekadar peningkatan keterampilan teknis, kegiatan tersebut mendorong inovasi berbasis potensi sumber daya kelautan dan perikanan. Salah satu gagasan yang dikembangkan adalah produksi bakery berbasis protein alternatif dari hasil perikanan, sebagai solusi pangan masa depan yang sehat dan berkelanjutan.

Kegiatan ini tentunya juga selaras dengan arahan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, yang menegaskan pentingnya transformasi pendidikan vokasi sebagai bagian dari agenda besar pembangunan sektor kelautan dan perikanan nasional.

Recent Posts

Buka Sidang DPR, Puan Apresiasi Prabowo Selesaikan Masalah Raja Ampat dan Sengketa 4 Pulau Aceh

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani membuka Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2024–2025…

6 menit yang lalu

Komisi I DPR Khawatir Konflik Iran dan Israel Meluas Antar Negara Besar, Tegaskan RI Harus Waspada

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin khawatir konflik di Timur Tengah…

32 menit yang lalu

Ngaji Budaya Muharam, Budayawan Ngatawi Al Zastrouw: Kearifan Lokal sebagai Vaksinasi Kultural

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama menggelar Ngaji Budaya Tradisi Muharam di Nusantara di Auditorium HM…

1 jam yang lalu

Gelar Ngaji Budaya Muharam, Kemenag Dorong Spirit Ekoteologi dalam Kearifan Tradisi

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama menggelar Ngaji Budaya Tradisi Muharam di Nusantara di Auditorium HM…

1 jam yang lalu

Menag Nasaruddin Umar: Ngaji Budaya Muharam, Media Penajaman Hati Nurani

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar membuka Ngaji Budaya Tradisi Muharam di Nusantara…

1 jam yang lalu

Bantuan BPJS Kesehatan Bagi 7,3 Juta Warga Rentan Dicabut, DPR: Pemerintah Jangan Gegabah!

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi memberi perhatian serius terhadap penonaktifan 7,3…

1 jam yang lalu