OPINI

Pancasila Hidup, Sumber Kekuatan yang Tak Lekang Oleh Zaman!

MONITOR, Jakarta – Di tengah perubahan dunia dari disrupsi digital hingga krisis identitas. Indonesia sesungguhnya memiliki sumber kekuatan yang tak lekang oleh zaman yaitu Pancasila. Pancasila bukan sekedar teks konstitusional yang dihapal dan dibacakan pada saat upacara bendera, tetapi nilai hidup yang terus menanamkan, mengalirkan, dan mengakar dalam setiap denyut kehidupan bangsa.

Pancasila lahir dari kebijaksanaan leluhur Nusantra. Ia bukan teori, melainkan nila-nilai hidup yang menghidupi: Ketuhanan memberi arah spiritual. Kemanusiaan memperkuat empati, Persatuan yang melebur perbedaan, Musyawarah yang merayakan dialog, dan Keadilan yang melandasi harmoni sosial.

Di kondisi saat ini yang serba cepat dan terdistraksi, nilai-nilai ini menjadi kompas moral bangsa. Di saat dunia saling bertabrakan antara identitas dan kepentingan, Pancasila menjadi barometer—bahwa Indonesia bisa bersuara di tengah dunia karena punya karakter yang kuat, bukan karena ingin seragam dengan dunia.

Pancasila menjadi pelindung dari kehilangan arah. Pancasila menyaring nilai global yang masuk, bukan menutup diri, tapi menjadikan nilai asing lebih manusiawi dalam bingkai kearifan lokal. Inilah peran Pancasila bukan membekukan masa lalu, tetapi menghidupi masa depan dengan idetitas yang berakar

Menghidupkan Pancasila tidak bisa hanya dengan seremoni peringatan, tetapi harus diinfus dan ditranfusikan— dari nilai yang ditanam di rumah, hingga ditumbuhkan di sekolah.

Keluarga menjadi tempat pertama nilai Pancasila menyatu dalam kehidupan, keteladan orangtua penuh kasih, adil, menghargai perbedaan, dan menanamkan nilai spiritualitas sejati adalah cara mananamkan sila-sila secara alamiah. Ini bukan tentang ceramah, tetapi praktik keseharian: cara berbicara, cara berbagi, dan cara menyelesaikan masalah di rumah.

Apa yang di peroleh dan telah ditanamkan di rumah, sekolah dapat mentranfus nilai, memperluas pemahaman, melatih nalar,menguji empati. Pendidikan bukan sekadar mentrasfer ilmu, tetapi membentuk watak warga Negara. Pancasila seharusnya tidak tinggal dalam buku teks, melainkan hadir dalam metode belajar yang dialogis, kegiatan yang kolaboratif, dan budaya sekolah yang berintegritas.

Di titik inilah Pancasila bukan hanya menjadi milik masa lalu, tetapi ,menjadi energi hidup yang memperkuat masa depan. Nilai Ketuhanan, misalnya menjadi dasar dalam membangun relasi antar manusia dengan manusia serta manusia dengan alam. Indonesai dengan spirit Pancasila , bisa berdiri sebagai bangsa penjaga kemanusiaan dan penjaga bumi—di saat dunia menghadapi krisis ekologi dan polarisasi sosial.

Pancasila hidup ketika ditanam dan ditumbuhkan. Bukan sekadar dibaca dan dihapal tetapi dirasakan. Bukan hanya dibicarakan, tapI dijalani. Melalui keluarga, pendidikan, dan tindakan kolektif, nilai-nilai ini akan mengalir, membentuk karakter bangsa yang tangguh, berdaya saing, dan bermakna bagi dunia.

Penulis Adalah: Ni Wayan Pujiastuti (Analis Kebijakan Ahli Madya)

Recent Posts

DPR Akui Amarah Rakyat Sebagai Peringatan Keras

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Benny K. Harman berbicara soal meningkatnya kritik…

2 jam yang lalu

DPR Pangkas Rp260 Miliar per Tahun, Transformasi Jangan Berhenti di Senayan

MONITOR, Jakarta - Keputusan DPR RI memangkas sejumlah tunjangan, termasuk tunjangan perumahan sebesar Rp 50…

4 jam yang lalu

Soroti Tragedi Vian Ruma, DPR Ingatkan Pentingnya Perlindungan Aktivis Lingkungan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan menyampaikan keprihatinan mendalam atas meninggalnya…

4 jam yang lalu

Kemenag Buka Kesempatan Beasiswa Bagi Kaum Perempuan

MONITOR, Depok - Kementerian Agama melalui Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (PUSPENMA) Sekretariat…

6 jam yang lalu

202.117 Siswa Ikuti Olimpiade Madrasah Indonesia 2025

MONITOR, Jakarta - Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) Bidang Sains 2025 banjir peminat. Total ada 204.222…

6 jam yang lalu

Kapal GSF Diserang Pesawat Tak Berawak di Pelabuhan Tunisia, WNI Dinyatakan Aman

MONITOR, Tunisia - Salah satu kapal armada Global Sumud Flotilla (GSF) yang tengah bersandar di…

7 jam yang lalu