BERITA

Sarasehan Pemasyarakatan, Wadah Refleksi dan Diskusi untuk Masa Depan

MONITOR, Jakarta – Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) gelar sarasehan sebagai forum diskusi yang menghadirkan para sesepuh, tokoh, dan pemerhati Pemasyarakatan untuk memberikan pandangan, masukan, dan saran terkait arah kebijakan dan masa depan Pemasyarakatan Indonesia, Senin (14/4). Dalam suasana penuh keakraban, namun sarat makna, para peserta berbagi pengalaman dan pemikiran strategis berdasarkan perjalanan panjang mereka di bidang Pemasyarakatan.

Hadir sebagai narasumber utama adalah Direktur Jenderal Pemasyarakatan lintas generasi, di antaranya Hasanuddin (1999–2001), Adi Sujatno (2001–2004), Mardjaman (2004–2007), Mochamad Sueb (2013), I Wayan K. Dusak (2015–2017), dan Sri Puguh Budi Utami (2018–2020). Hadir pula Agun Gunandjar Sudarsa, Anggota Komisi XIII DPR RI, yang concern terhadap isu-isu Pemasyarakatan di Indonesia.

Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, dalam sambutannya menyampaikan kegiatan ini merupakan bentuk penghargaan terhadap jasa dan kontribusi para tokoh yang telah membentuk fondasi Sistem Pemasyarakatan terdahulu. Lebih dari itu, sarasehan ini menjadi wadah strategis untuk merefleksikan perjalanan Pemasyarakatan sekaligus merumuskan rekomendasi kebijakan untuk menjawab tantangan masa depan.

“Kami ingin mendengar langsung dari para tokoh yang telah menapaki perjalanan panjang Pemasyarakatan Indonesia. Sarasehan ini adalah ruang dialog terbuka, tempat kami belajar dari pengalaman, dan menyerap nilai-nilai yang telah ditanamkan,” ujar Agus.

Apresiasi pun disampaikan Agun Gunandjar Sudarsa. “Pemasyarakatan sebagai suatu sistem perlakukan dan bagian dari Sistem Peradilan Pidana Indonesia. Maka dari itu, pelaksanaannya harus dikembalikan kembali kepada basic teory. Selain itu juga perlu diperhatikan pentingnya membangun kepercayaan publik melalui gagasan pemikiran yang out of the box,” tegasnya.

Dalam diskusi yang berlangsung, berbagai isu strategis mencuat, mulai dari tantangan overcrowding, penguatan fungsi pembinaan, dan pemanfaatan teknologi informasi. Dibahas pula pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam membangun Sistem Pemasyarakatan yang lebih humanis, adil, dan berkelanjutan. 

Kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan Hari Bakti Pemasyarakatan Ke-61 bertema ‘Pemasyarakatan Pasti Bermanfaat untuk Masyarakat’ yang menegaskan komitmen Ditjenpas untuk terus melakukan perubahan dan perbaikan secara berkelanjutan. Diharapkan melalui kegiatan ini akan lahir rumusan strategis dan langkah nyata dalam merancang Sistem Pemasyarakatan yang adaptif terhadap dinamika zaman serta mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan Warga Binaan. 

Recent Posts

Budaya Patriarki dan Kebebasan Berekspresi Perempuan di Dunia Arab-Islam

Oleh: Unaimah Sanaya* Islam diyakini pemeluknya sebagai agama yang sempurna. Terdapat tuntunan ideal dan luhur…

2 jam yang lalu

Pendirian Ditjen Pesantren Dimantapkan, Para Kiai di Yogyakarta Soroti Transformasi Digital, Penguatan Karakter, dan Kepemimpinan Santri

MONITOR, Yogyakarta — Kementerian Agama RI menggelar Halaqah Penguatan Kelembagaan Pendirian Direktorat Jenderal Pesantren di…

7 jam yang lalu

Wamen Fajar: SDM Unggul Lahir dari Kepemimpinan Visioner dan Kemampuan Adaptasi

MONITOR, Sukabumi - Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Fajar Riza Ul Haq, menyampaikan kuliah…

9 jam yang lalu

Ruang Promosi pada Infrastruktur Publik Dioptimalkan untuk UMKM

MONITOR, Jakarta - Kementerian UMKM menegaskan komitmennya untuk mengoptimalkan pemanfaatan ruang promosi pada berbagai infrastruktur…

10 jam yang lalu

Kunjungan Menag ke Madrasah Pembangunan UIN Jakarta, Pastikan Amanat Pendidikan Prabowo Terlaksana

MONITOR, Jakarta - Pada sela-sela agenda Seminar Internasional Indonesia’s Contribution to Contemporary Global Peace and…

10 jam yang lalu

Jasa Marga Raih Penghargaan pada ESG Appreciation 2025

MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk kembali mendapat pengakuan atas komitmennya di bidang…

11 jam yang lalu