BERITA

Hutama Karya Garap Flyover Sitinjau Lauik

MONITOR, Jakarta – PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya), bersama anak usahanya PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI), terus memperkuat posisinya sebagai pemain utama dalam pengembangan infrastruktur di Indonesia. Proyek KPBU Flyover Panorama I (Sitinjau Lauik I), yang akan menghubungkan kota Padang dan kota Solok, yang merupakan bagian dari jalan nasional dan Lintas Sumatera, merupakan contoh nyata dari kerja sama pemerintah dan swasta yang efektif dalam mengembangkan infrastruktur di Indonesia.  

Penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) untuk proyek KPBU Sitinjau Lauik I dilaksanakan pada Jumat (21/3) bertempat di Auditorium Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta Selatan, oleh Direktur Jenderal Bina Marga Roy Rizali Anwar dan Direktur PT Hutama Panorama Sitinjau Lauik (HPSL) Michael AP Rumenser. Penandatanganan ini dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Kementerian PU Mohammad Zainal Fatah, Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Rachman Arief Dienaputra, Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kementerian Keuangan Sudarto, Direktur Utama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Muhammad Wahid Sutopo, Wakil Gubernur Sumatera Barat Vasko Ruseimy, dan Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto, Executive Vice President (EVP) Divisi Sipil Umum Hutama Karya Rizky Agung, Executive Vice President (EVP) Divisi Pengembangan Bisnis dan Manajemen Portofolio Hutama Karya Ekwan Hadyanto,  Direktur Utama PT Hutama Karya Infrastruktur Aji Prasetyanti, Direktur Operasi II PT Hutama Karya Infrastruktur M. Rozi Rinjayadi.  

Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum, Rachman Arief Dienaputra mengatakan bahwa proyek KPBU ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan lalu lintas di tikungan Panorama I (Sitinjau Lauik I), yang dikenal sebagai daerah rawan kecelakaan.

“Memperhatikan identifikasi hazard dan penilaian resiko, lokasi tikungan Sitinjau Lauik I termasuk ke dalam daerah rawan kecelakaan, karena memiliki tikungan atau geometrik jalan yang cukup tajam. Sehingga, diperlukan penanganan dengan melakukan perubahan geometrik melalui pembangunan jalan baru yang sesuai dengan standar teknis, keselamatan, dan kenyamanan lalu lintas,” ujar Rachman Arief.

EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, menyampaikan bahwa proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Flyover Sitinjau Lauik ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas infrastruktur di Sumatera Barat.

“Dengan skema KPBU, kita dapat memastikan bahwa proyek ini tidak hanya cepat tanggap dalam memenuhi kebutuhan infrastruktur, tetapi juga berkelanjutan dan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat,” ujarnya.

Lebih lanjut Adjib menjelaskan bahwa agenda penandatanganan meliputi Perjanjian KPBU antara Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) dan Direktur Utama Hutama HPSL selaku Badan Usaha Pelaksana (BUP) dan Perjanjian Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur (KSPI) antara PJPK dan Direktur Utama Hutama HPSL.

Proyek ini melibatkan PT Hutama Panorama Sitinjau Lauik (PT HPSL) sebagai BUP, yang dibentuk oleh konsorsium antara Hutama Karya (55%) dan HKI (45%). Proyek bernilai Rp 2,793 triliun ini diperkirakan akan selesai dalam waktu 2,5 tahun masa konstruksi dan 10 tahun masa operasi. Adapun pekerjaan meliputi perencanaan teknis, pembangunan jalan dan jembatan (flyover) sepanjang 2,774 km, serta preservasi selama masa operasional.

Setelah selesai, proyek Flyover Sitinjau Lauik diharapkan dapat memberikan berbagai manfaat signifikan bagi masyarakat Sumatera Barat, antara lain meningkatkan konektivitas antar wilayah di Sumatera Barat, mempercepat mobilitas penduduk, dan memudahkan akses ke fasilitas umum; juga mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas di jalur Padang-Solok yang terkenal ekstrem, sehingga perjalanan menjadi lebih aman dan nyaman.

“Flyover ini juga akan membuka akses lebih luas ke destinasi wisata unggulan di Sumatera Barat, seperti Danau Singkarak dan Lembah Harau, sehingga meningkatkan potensi pariwisata di wilayah tersebut, maupun memperlancar distribusi barang dan logistik, proyek ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal dan menurunkan biaya logistik, serta dapat membuka lapangan pekerjaan bagi warga lokal.” tutup Adjib Al Hakim, EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya.

Recent Posts

Menag Dorong Sertifikasi Profesi Jabatan Fungsional dan Kesejahteraan ASN di Kemenag

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar mendorong peningkatan sertifikasi profesi di bidang keagamaan sebagai…

6 jam yang lalu

Puan Sebut Pembahasan RUU Pemilu Akan Ditindaklanjuti Komisi II DPR

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR Puan Maharani menyatakan bahwa pembahasan Rancangan Undang-undang tentang Pemilihan Umum…

8 jam yang lalu

DPR Sudah Kembalikan Surat soal Dubes ke Presiden, Puan: Tinggal Tunggu Proses Pelantikan

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan pihaknya sudah mengirimkan surat terkait hasil…

8 jam yang lalu

Puan Tanggapi Kritikan Anies soal Jokowi di PBB: Itu Periode Lalu, Pak Prabowo Sekarang Sangat Aktif

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR Puan Maharani menanggapi kritik Anies Baswedan yang menyoroti absennya kehadiran…

8 jam yang lalu

Puan Minta Kasus Kematian Diplomat Muda Terus Diselidiki Hingga Tuntas

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani meminta pihak berwajib terus menyelidiki kasus kematian…

11 jam yang lalu

Pemerintah Berencana Beri Bansos Permanen ke Lansia hingga ODGJ, Puan Ingatkan Verifikasi dan Validasi Data

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menanggapi rencana pemerintah memberikan bantuan sosial (bansos)…

12 jam yang lalu