Minggu, 19 Januari, 2025

Nasaruddin Umar Harap IKA PMII Jadi Superteam, Bukan Superman

MONITOR, Jakarta – Menteri Agama Nasaruddin Umar mengharapkan Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) ke depan bisa menjadi super tim. Menag menilai selama ini, IKA PMII terlalu fokus melihat sosok atau fokus pada superman atau superwomen.

“Kita harus berani berpikir lain, tradisi ke-NU-an kita selama ini terlalu fokus melihat sosok atau fokus superman atau superwomen. Saya kira IKA PMII sudah harus berfpkir soal itu, kita jangan bergantung lagi pada superman, tapi berganti dan harus berfikir menjadi superteam,” kata Menag Nasaruddin Umar saat menghadiri launching Munas VII IKA PMII 2025, di Jakarta, Sabtu, Malam (18/1/2025).

“Kita tidak perlu mengagumi sosok figur, tapi sudah mengagumi sistem yang dibangun teman-teman semua. Kita harus menciptakan sesuatu hal baru yang kompatibel dengan zaman saat ini,” sambung Menag Nasaruddin Umar.

Launching Munas VII IKA PMII 2025 ini dihadiri sejumlah pejabat tinggi negara, seperti Menko Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Kanding, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, Ketua Komis VIII, Marwan Dasopang, Ketua IKA PMII Ahmad Muqowan dan para alumni PMII lainnya.

- Advertisement -

Adapun Munas VII IKA PMII ini akan digelar pada 21-23 Februari 2025 di Jakarta dengan mengusung tema ‘Aktualisasi Potensi dan Memperkuat Konsolidasi untuk Mewujudkan Kepentingan Nasional’.

Menag Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa IKA PMII harus dan perlu memperhatikan trend untuk saat ini terkait Indonesia. Sekarang orang banyak berpikir geopolitik. Sebagai alumni PMII selayaknya harus berfikir global. Dunia sangat membutuhkan dan sangat menantikan Indonesia untuk menampilkan perannya yang lebih besar.

“Mudah-mudahan ini bukan sesuatu hal yang sombong. Dunia Timur Tengah sudah selesai melahirkan Islam. Pada soal membesarkan Islam di masa depan telah saatnya bergeser dari Timur Tengah. Saya harap, IKA PMII tidak berfokus pada persoalan lokal, biarkan organisasi lain mengurus itu, kita harus masuk ke pemikiran global. Dan kita memenuhi syarat untuk itu,” kata Menag Nasaruddin Umar.

Menag juga menyinggung masalah pendanaan organisasi. Menurutnya, selama ini, teknik pengumpulan dana masih bersifat recehan. Ke depan IKA PMII perlu belajar agar lebih mandiri dan tidak hanya bergantung pada pemerintah.

“Sumber keuangan di luar negeri itu banyak. Bagaimana cara kita membuat proposal yang baik. Selama kita bergantung pada pendanaan pemerintah, maka nilai kritis kita akan lemah. Yang kita harapkan ke depan IKA PMII menjadi suatu sistem yang akan memberikan pencerahan terhadap bangsa. Jadilah independensi sejati. Kita harus berani mengkritik pemerintah, dan masyarakat,” papar Menag Nasaruddin Umar.

Menag Nasaruddin Umar juga menjelaskan bahwa IKA PMII diperlukan menjadi semacam stabilisator yang bisa memberikan keseimbangan. Independen disini bukan hanya ke pemerintah, tapi juga pada internal PMII sendiri.

“Independensi keilmuan harus dimiliki seorang IKA PMII ke depan. Selama ini kita tidak berani untuk menyampaikan kritik dan sungkan kepada senior. Saatnya sekarang kita harus berani menyuarakan kebenaran-kebenaran. Kita berharap, kepengurusan IKA PMII kedepan bukan berdasarkan senioritas. Tapi kepada sosok kemampuan demi pergerakan organisasi kedepan. Semua punya potensi untuk itu,” tegas Menag Nasaruddin Umar.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER