PEMERINTAHAN

Fahri Hamzah: Qatar Tambah Komitmen Bangun 6 Juta Rumah di Indonesia

MONITOR, Jakarta – Pemerintah Qatar menambah komitmennya dalam mendukung pembangunan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Indonesia yang semula hanya membangun 1 juta unit berdasarkan nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani di Istana Merdeka beberapa waktu lalu. 

Diketahui, sebelumnya Presiden RI Prabowo Subianto menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) untuk sektor perumahan ditandatagani oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait dan investor Qatar Sheikh Abdul Aziz Al Thani di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (8/1/2025).

Wakil Menteri (Wamen) Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) RI Fahri Hamzah mengungkapkan, bahwa pemerintah Qatar kini berencana membangun total 6 juta unit rumah di Indonesia. 

Mereka memutuskan untuk menambah 5 juta unit rumah lagi, yang sepenuhnya berasal dari pemerintah Qatar.

Komitmen ini merupakan kelanjutan dari perjanjian sebelumnya yang telah disepakati antara kedua negara. 

Hal itu disampaikan Fahri Hamzah dalam Seminar Nasional bertajuk ‘Sustainable Housing, Building, and Cities in Indonesia’ di Jakarta, Selasa (14/1/2025).

“Qatar kemarin kita sudah tanda tangan 1 juta unit. Hari berikutnya saya bertemu dengan pejabat resmi dari kantor pejabat resmi Qatar menyebut komitmen tambahan 5 juta unit. Jadi, total rumah yang akan mereka kerjakan adalah 6 juta rumah,” ujar Fahri Hamzah dalam keterangannya, Rabu (15/1/2025).

Lebih lanjut, ia mengungkapkan tambahan 5 juta unit rumah ini berasal dari pemerintah Qatar. Sementara itu, perjanjian investasi 1 juta rumah di Istana Merdeka berasal dari semi-government.

“Government. Kemarin kan semi-government. Syeikh itu keluarga kerajaan tetapi dia juga punya perusahaan,” jelasnya.

Hal ini menunjukkan komitmen besar Qatar dalam membantu memenuhi kebutuhan perumahan di Indonesia.

Proyek ini tidak hanya akan menjadi solusi untuk mengatasi defisit perumahan di Indonesia tetapi juga memberikan peluang kerja yang besar bagi masyarakat lokal. 

“Jadi tambahan 5 juta unit rumah itu berasal dari pemerintah Qatar,” tambah Fahri.

Kendati begitu, rencana pembangunan total 6 juta rumah di Indonesia ini masih dalam tahap pembahasan. 

Fahri menyebutkan bahwa skema dan rincian proyek akan dibahas lebih lanjut dalam pertemuan bilateral yang dijadwalkan berlangsung di Doha pada akhir bulan ini.

“Skema pembangunannya akan dibahas lebih lanjut dalam pertemuan di Doha pada akhir bulan ini,” jelas Fahri.

Sebelumnya, Wamen PKP RI Fahri Hamzah mengatakan, bahwa salah satu fokus kerjasama investasi antara Kementerian PKP RI dan Qatar adalah pembangunan rumah susun di wilayah perkotaan.

“Problem perumahan di Indonesia, kalau di desa-desa itu terutamanya adalah perbaikan rumah. Tapi fokus dari investasi kali ini (RI-Qatar), adalah di kota, dan problem di perkotaan adalah rumah susun,” kata Fahri Hamzah, Rabu (8/1/2025).

Alasannya, ungkap Fahri, karena banyak daerah kumuh yang menumpuk, dan ini akan menjadi salah satu orientasi pertama, sehingga 98 kota di Indonesia akan dibersihkan.

Ia menambahkan, area-area kumuh seperti di pinggir sungai, kali, dan laut akan dibenahi secara bertahap, melalui pembangunan rumah susun.

Pemerintah Qatar, bersama grup yang terafiliasi dengan keluarga kerajaan, telah berkomitmen untuk membangun sekitar satu juta unit rumah susun di seluruh Indonesia.

“Ini rusun, di seluruh Indonesia. Dimanapun ada kebutuhan untuk membangun, terutama di kawasan yang perlu direnovasi supaya kotanya jadi lebih bagus, di situ kita masuk,” jelas Fahri.

Untuk merealisasikan proyek tersebut, lanjut Wamen Fahri, pemerintah akan membentuk perusahaan teknis yang bertugas merancang desain, menghitung biaya, dan mengatur detail lainnya. Ia menekankan pentingnya percepatan dalam pelaksanaan proyek ini.

“Realisasinya kapan? Lebih cepat, lebih baik. Karena kita kerja setiap hari untuk memastikan investasinya lebih cepat,” pungkas Fahri seraya berharap proyek ambisius ini dapat memberikan dampak positif dalam mengatasi masalah perumahan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di kawasan perkotaan.

Pembangunan Perumahan dalam kepemimpinan Prabowo Subianto menjadi salah satu bidang yang masuk dalam daftar 17 program prioritas untuk dikembangkan.

Kepala Negara menargetkan bahwa setiap tahunnya pemerintah akan membangun tiga juta rumah per tahun untuk masyarakat khususnya kelas menengah ke bawah sehingga dapat memiliki hunian yang layak.

Recent Posts

Rajin Gunakan MyPertamina, Pelanggan Sukoharjo Menangkan Paket Haji Furoda

MONITOR, Jakarta - Sebagai bentuk apresiasi kepada pelanggan setia, Pertamina Patra Niaga kembali menghadirkan program…

4 menit yang lalu

Konsisten Terapkan ESG, Pertamina Group Diakui Global

MONITOR, Jakarta - PT Pertamina (Persero) terus memperkuat praktik Environmental, Social, and Governance (ESG) di…

11 jam yang lalu

Pagar Laut Langgar Hukum dan Kedaulatan, Prof Rokhmin: Segera Bongkar

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI, Prof. Rokhmin Dahuri, menegaskan, perlu adanya tindakan…

12 jam yang lalu

Haji 2025, Kepala BP Haji Usulkan Tambahan Kuota Petugas ke Arab Saudi

MONITOR, Jakarta - Pemerintah Indonesia mengusulkan penambahan petugas dalam operasional penyelenggaraan ibadah haji 1446H/2025M kepada…

15 jam yang lalu

Tanwir I ‘Aisyiyah Resmi Dibuka oleh Haedar Nashir

MONITOR, Jakarta - Tanwir I ‘Aisyiyah resmi dibuka oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah,…

17 jam yang lalu

Dokumen Hasto yang Dinotariskan di Rusia Harus Melalui Prosedur Diplomatik

MONITOR, Jakarta - Guru Besar Hukum Pidana Universitas Padjadjaran (Unpad), Prof Romli Atmasasmita, mengungkapkan bahwa…

17 jam yang lalu