MONITOR, Depok – Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam telah merampungkan tahap akhir pembayaran uang santunan Penanganan Dampak Sosial Kemasyarakatan (PDSK) atas Proyek Strategis Nasional (PSN) pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII).
Digelar mulai Senin, 6 Januari 2025 di Gedung Rektorat UIII, Cisalak, Depok, dana santunan sejumlah Rp 128,5 miliar telah diserahkan oleh Pemerintah kepada warga penggarap 689 bidang lahan pada tahap akhir ini.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Abu Rokhmad mengapresiasi kinerja Tim Terpadu Pembangunan UIII dalam upaya pengurusan lahan UIII yang dilakukan bertahap sejak 2018 lalu. Dengan rampungnya pembayaran uang santunan tahap akhir ini, maka harapan bangsa Indonesia memiliki kampus kebanggaan yang menjadi ikon studi Islam Bertaraf Internasional pun dapat terwujud.
“Saya mengapresiasi dan menyampaikan ucapan terimakasih yang tulus kepada seluruh warga yang telah bekerja sama dengan baik sehingga pembangunan UIII berjalan dengan lancar dan kondusif. UIII kini berdiri dengan megah dan menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia karena telah menjadi ikon studi Islam bertaraf internasional,” ungkap Prof Abu Rokhmad di Jakarta, Kamis (9/1/2025).
Menurutnya, capaian ini tidak lepas dari kerja keras Tim yang terdiri dari Kementerian Agama, UIII, Pemprov Jawa Barat, Pemkot Depok, Satpol PP, TNI, Polri, Kecamatan Sukmajaya, dan Kelurahan Cisalak yang senantiasa mendampingi warga mejalani setiap proses dan tahapan dalam upaya pemenuhan lahan ini. Tidak hanya pada tahap akhir, tetapi juga setiap tahapan sejak diterbitkannya Perpres No.57 Tahun 2016 tentang Pendirian UIII.
“Pemerintah Daerah Jawa Barat dan Pemerintah Depok juga telah bekerja keras untuk mewujudkan kampus UIII yang mendunia, melalui berbagai fasilitas dan kebijakan sehingga seluruh tahapan pembangunan dapat berjalan dengan lancar dan kondusif. Oleh karena itu, saya mengucapkan terimakasih kepada Gubernur Jawa Barat dan Walikota Depok atas semua dukungannya,” tutur Abu Rokhmad.
Kampus UIII telah berdiri di atas lahan seluas 142,5 hektar dengan status lahan sepenuhnya tanpa kendala, dengan begitu Abu Rokhmad yakin, berbagai fasilitas yang telah dibangun menjadikan UIII sebagai destinasi belajar bagi mahasiswa internasional. Pihaknya pun mendorong seluruh Pimpinan UIII untuk terus berinovasi untuk melengkapi seluruh fasilitas pembelajaran yang lebih lengkap dan modern.
“Kini saatnya UIII menunaikan janji dan cita-cita para pendirinya, secara akademik, UIII harus berkualitas, unggul dan berdaya saing global. Secara tata kelola, bisnis dan keungan, UIII harus mampu mewujudkan diri sebagai PTN BH yang berkelas, berintegritas dan mandiri, melalui kerja-kerja akademik yang serius dan berkelanjutan. UIII harus lebih berprestasi, rekognisi dapat diraih dan reputasinya diakui dunia,” pungkasnya.
MONITOR, Jakarta - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo HR Muhammad Syafii menaruh harapan besar kepada…
MONITOR, Jakarta - Dunia farmasi Indonesia patut berbangga memiliki apoteker yang diakui oleh Kementerian Kesehatan…
MONITOR, Jakarta - Rektor Institut Agama Islam (INSIP) Pemalang Jawa Tengah, Dr. Amiroh.M.Ag melakukan kunjungan…
MONITOR, Jakarta - Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menyambut positif pelaksanaan program makan bergizi gratis…
MONITOR, Jakarta - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto bersama Wakil…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) terus memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan Kementerian Imigrasi dan…