PARLEMEN

Pimpinan DPR Yakin Kenaikan PPN 12 Persen Tak Akan Buat Daya Beli Masyarakat Turun

MONITOR, Jakarta – Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir menyatakan bahwa kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% merupakan amanat Undang-Undang yang harus dijalankan oleh Pemerintah. Ia meyakini kenaikan PPN tak akan berpengaruh pada sektor komoditas umum masyarakat.

“Ini merupakan amanat undang-undang yang telah disepakati bersama dan kebijakan PPN 12% sudah melewati pertimbangan teknokratis yang seksama sehingga tidak akan memukul daya beli masyarakat atau menimbulkan inflasi yang tak terkendali,” kata Adies Kadir, Senin (30/12/2024).

Adapun kenaikan PPN menjadi 12% merupakan amanat dari UU No 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP). Menurut Adies, PPN 12% tidak akan memukul daya beli masyarakat sebab jika dilihat dalam daftar komoditas yang masuk dalam Consumer Price Index atau Indeks Harga Konsumen, hanya 33% barang dan jasa yang merupakan obyek PPN dan selebihnya yaitu 67% tidak dikenakan PPN.

“Artinya, sebagian besar komoditas yang dikonsumsi masyarakat sehari-hari tidak terpengaruh oleh kenaikan tarif PPN,” ungkap Legislator dari Dapil Jawa Timur I itu.

Sebagai informasi, daftar barang dan jasa yang bebas PPN adalah barang pokok dan kebutuhan sehari-hari yaitu beras, daging, ikan, telur, sayur, susu segar dan gula konsumsi. Kemudian jasa kesehatan, jasa pendidikan, jasa transportasi umum, jasa tenaga kerja, jasa keuangan dan asuransi, dan rumah sederhana, pemakaian listrik dan air minum.

Adies menjelaskan, kenaikan PPN di Indonesia dianggap relatif lebih longgar dibandingkan dengan negara lainnya seperti Vietnam. Untuk Vietnam batas bawah tarif PPN adalah 5 persen, sedangkan Indonesia 0 persen yang bahkan itu mencakup 67% atau sebagian besar barang konsumsi masyarakat.

“Jangan sampai hitung-hitungan teknokratis yang matang malah jadi meleset karena adanya sentimen negatif di pasar dan di industri. Saya harap seluruh pihak bijak menyikapi kenaikan pajak ini,” ungkap Adies.

Terlepas dari hal tersebut, Adies meminta Pemerintah untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat secara jelas terkait kebijakan kenaikan PPN.

Adies juga menilai sikap Presiden Prabowo Subianto dalam menyikapi kebijakan ini sudah tepat sebab Pemerintah harus menaati amanat UU, meski tetap juga memperhatikan kondisi ekonomi dan kesulitan masyarakat.

“Dan pemberlakuan PPN 12% secara selektif pada barang-barang kategori mewah merupakan win-win solution bagi semua pihak,” ungkapnya.

Adies pun mendukung upaya Pemerintah yang memberikan berbagai macam insentif bagi masyarakat sebagai stimulus atas kenaikan PPN.

“Skema yang dirumuskan oleh Kementerian Keuangan juga memiliki semangat keberpihakan yang sama, karena kenaikan PPN akan disertai dengan berbagai macam insentif bagi masyarakat,” tutur Adies.

Insentif tersebut antara lain kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar 6,5%, jaminan kehilangan pekerjaan bagi yang terkena PHK, dan PPh Pasal 21 ditanggung Pemerintah bagi pekerja sektor padat karya dengan gaji hingga Rp 10 juta per bulan.

Sementara bagi pelaku UMKM, akan ada pembebasan PPh untuk omzet di bawah Rp 500 juta. Lalu bagi pengusaha juga akan ada subsidi bunga 5% untuk sektor tekstil, hingga bantuan bahan pangan bagi masyarakat kategori miskin.

“Dengan berbagai insentif tersebut, saya optimis perekonomian nasional tahun 2025 akan tetap tangguh,” ucap Adies.

Pimpinan DPR koordinator bidang ekonomi dan keuangan tersebut juga yakin inflasi akan terkendali di kisaran 2,5%. Adies juga menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di atas 5% meskipun ada kenaikan PPN.

“Ini sesuai dengan target yang ditetapkan dalam APBN tahun 2025,” sebutnya.

Recent Posts

Hadiri Peresmian Usaha Klien, Advokat Dendy Finsa ingatkan Sinergi Dunia Hukum dan Bisnis

MONITOR, Jakarta - Advokat yang juga Managing Partner DZ Finza Law Firm, H. Dendy Zuhairil…

9 jam yang lalu

Tinjau Bendungan Jragung, Menteri PU Instruksikan Percepat Pembangunan Daerah Irigasi

MONITOR, Semarang - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo meninjau pembangunan Bendungan Multifungsi Jragung di…

10 jam yang lalu

Analis Intelijen Apresiasi Pengamanan Nataru 2024/2025

MONITOR, Jakarta - Analis intelijen, pertahanan dan keamanan, Ngasiman Djoyonegoro menyampaikan apresiasinya atas kerja sinergi…

10 jam yang lalu

71.424 Peserta Lolos Seleksi PPPK Kemenag 2024

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama hari ini mengumumkan hasil akhir seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian…

12 jam yang lalu

IKA PMII Lebak Siap Sinergi dengan Pemerintah Daerah Sukseskan Pembangunan Manusia

MONITOR, Rangkasbitung - Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Kabupaten Lebak menggelar Halaqoh…

15 jam yang lalu

Masyarakat Keluhkan Kenaikan Biaya Haji 2025, DPR Minta Pemerintah Pertimbangkan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR RI Wahidin Halim, menilai selama masa reses kali ini,…

21 jam yang lalu