PERTANIAN

Mentan Upayakan Harga Sapi Hidup Minimal Rp50 Ribu per Kilogram, Dirjen PKH Siapkan Strateginya

MONITOR, Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmennya untuk melindungi peternak lokal dengan memastikan harga sapi hidup di tingkat peternak tidak jatuh di bawah Rp 48 ribu hingga Rp50 ribu per kilogram bobot badan. Kebijakan ini menjadi langkah strategis untuk menjaga keseimbangan harga antara produsen dan konsumen, sekaligus mendukung keberlanjutan usaha peternakan rakyat.

“Kita harus support dengan ketentuan, jangan sampai harganya jatuh terlalu jauh. Kita harus jaga keseimbangan harga di konsumen dan harga di produsen. Pesanku Rp48 ribu-Rp50 ribu itu garis minimal, jangan di bawah itu,” ujar Amran saat mengunjungi Bandar Jaya, Lampung Tengah, Sabtu (16/11).

Pernyataan ini disampaikan setelah Mentan Amran mendengar langsung keluhan dari peternak terkait rendahnya harga jual sapi hidup. Untuk menanggapi hal ini, ia menginstruksikan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) segera bertindak untuk memastikan stabilitas harga dan mencegah pihak-pihak tertentu memainkan harga di pasar yang merugikan peternak.

“Pak Dirjen PKH jangan keluarkan rekomendasi impor (daging) yang menghantam peternak Indonesia. Manakala harga (jual) di bawah itu, bapak turun tangan cari siapa investor yang melakukan operasi pasar yang semena-mena ke peternak kita,” tegasnya.

Mentan Amran juga menegaskan bahwa pemerintah akan terus mendukung peternak lokal melalui berbagai kebijakan yang berpihak pada mereka, termasuk memperketat regulasi impor untuk melindungi pasar domestik.

Sesuai dengan arahan Mentan, Direktur Jenderal PKH Agung Suganda menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk memastikan stabilitas harga sapi hidup.

“Kami akan mengevaluasi. Jika ditemukan pelaku usaha yang menekan harga sapi hidup di bawah Rp 48 ribu-Rp 50 ribu per bobot badan, tindakan tegas akan diambil sesuai regulasi,” ujar Agung di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta (18/11).

Selain itu, pemerintah juga memprioritaskan kebijakan untuk mendukung peternak lokal, termasuk mengendalikan impor daging sapi secara selektif. “Impor dikendalikan secara ketat agar tidak merugikan peternak lokal. Fokus kami adalah menciptakan iklim usaha yang sehat,” tambah Agung.

Ia juga menegaskan bahwa pemerintah bekerja sama dengan pemerintah daerah dan asosiasi peternak untuk menjaga stabilitas harga di tingkat peternak. “Ini adalah wujud nyata komitmen kami untuk meningkatkan kesejahteraan peternak,” kata Agung.

Langkah-langkah ini menjadi bukti keberpihakan pemerintah terhadap peternak lokal. Dengan kebijakan yang mendukung, pemerintah berharap peternak dapat terus bersaing secara sehat dan mendapatkan manfaat optimal dari usaha mereka.

Recent Posts

Ramai Kasus Dugem di Dalam Sel, DPR Dorong Bersih-bersih Lapas

MONITOR, Jakarta - Ketua Komisi XIII DPR RI Willy Aditya menyoroti ramainya kasus video pesta…

2 jam yang lalu

Timnas Indonesia vs Arab Saudi, Yura Yunita Akan Tampil di GBK

MONITOR, Jakarta - PSSI melalui PT Garuda Sepakbola Indonesia (GSI) berkolaborasi dengan Meta akan menghadirkan…

4 jam yang lalu

KKP Kirim Bantuan 2 Ton Ikan Segar hingga Pakaian ke Pengungsi Lewatobi

MONITOR, FLORES - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menggerakkan seluruh unit kerja di…

4 jam yang lalu

KKP dan Norwegia Kerja Sama Tingkatkan Kualitas Uji Mutu Produk Perikanan

MONITOR, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng otoritas Norwegia guna meningkatkan kapasitas pengujian…

4 jam yang lalu

Dukung 13 Program Akselerasi Menteri Imipas, Lapas Cipinang Optimalkan Warung Mitra Koperasi untuk UMKM

MONITOR, Jakarta - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cipinang terus berinovasi dalam mendukung 13 Program…

5 jam yang lalu

Pertahankan Eksistensi Jalan Tol Ramah Lingkungan, Direktur Utama Jasa Marga Raih Penghargaan dalam Acara TOP CEO Indonesia Award 2024

MONITOR, Jakarta - Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Subakti Syukur, kembali menorehkan prestasi…

6 jam yang lalu