PEMERINTAHAN

Kemendes Gandeng Untirta untuk Maksimalkan Mahasiswa Kembangkan Potensi Desa

MONITOR, Jakarta – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto menandatangani Nota Kesepahaman (Memory of Understanding/MoU) dengan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) tentang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat di Desa dan Daerah Tertinggal.

Nota kesepahaman ini ditandatangani langsung oleh Mendes Yandri dengan Rektor Untirta Fatah Sulaiman, Minggu (17/11/2024).

Menteri Yandri mengatakan, kerja sama dengan Untirta untuk memaksimalkan mahasiswa dalam mengembangkan potensi Desa. Dalam kerjasama ini untuk mendorong mahasiswa sebagai penggerak Desa.

“Desa-desa di Indonesia ini jumlah  penduduknya hampir 73 persen ada di Desa. Jangan sampai Jepang atau Korea itu menimpa Indonesia ke depan,” kata Mendes Yandri.

Secara teknis, kata Mendes Yandri, kerja sama ini akan diberlakukan kepada mahasiswa Untirta sebelum lulus maupun setelah mereka lulus. “Jadi implementasi setelah lulus atau kemudian ketika mereka di semester akhir, bisa dua-duanya. Jadi ini kan ada program KKN, bisa pak rektor menempatkan di Desa-desa unggulan atau Desa-desa yang punya potensi. Pemberlakuannya saat KKN atau setelah mereka tamat juga bisa,” kata Mendes Yandri.

Mendes Yandri menyebut untuk menarik para mahasiswa pihaknya akan memberikan reward atau fasilitasi saat ditempatkan di Desa-desa yang dianggap memiliki potensi. Selain itu dapat juga mereka disambungkan dengan pihak perusahaan di wilayah terdekat.

“Kami bisa menyambungkan dengan pihak ketiga mungkin melalui CSR atau para pemodal atau kan ada bentuk pinjaman-pinjaman dari pemerintah. Jadi jangan takut modal-modal itu ada, tinggal kita mau apa enggak. Nah tapi yang paling penting memang skill dan komitmen untuk turun ke Desa itu harus dipertebal,” ujar Mendes Yandri.

Sebelumnya Mendes Yandri juga mengajak para alumni Untirta untuk bersama-sama membangun desa. Ia mencontohkan Desa Ngoran di Blitar yang sukses ekspor Kendang Djembe ke China dengan nilai Rp18 Miliar.

Mendes Yandri menegaskan, desa itu miliki potensi yang cukup beragam, mulai dari pertanian, perikanan, wisata dan lainnya yang perlu dimaksimalkan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat desa. “Jadi kita tinggal di desa tapi penghasilan lebih dari orang yang tinggal di kota,” kata Mendes Yandri.

Turut hadir mendampingi Mendes Yandri, Sekjen Kemendes PDTT Taufik Madjid, Kapuslat ASN Mulyadin Malik, dan Kepala Biro Hukum Lalu Syaifudin.

Recent Posts

Terjadi Lagi Kapal Tenggelam di Selat Bali, DPR Desak Audit Menyeluruh Sistem Keselamatan Pelayaran

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI, Irine Yusiana Roba Putri menyampaikan keprihatinan mendalam…

16 menit yang lalu

Karantina Kepri dan Bea Cukai Bersinergi Musnahkan Komoditas Ilegal

MONITOR, Jakarta - Badan Karantina Indonesia melalui Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Kepulauan Riau…

1 jam yang lalu

Tak Perlu Nunggu Puluhan Tahun untuk Sertifikasi, 33 Ribu Lebih Guru Kemenag Ikut PPG 2025

MONITOR, Jakarta - Bukan lagi mimpi! Kini guru-guru Kementerian Agama tak perlu menunggu hingga puluhan…

2 jam yang lalu

Prihatin Insiden Kapal Tenggelam di Selat Bali, Puan Minta Pemerintah Perbaiki Tata Kelola Transportasi

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyatakan keprihatinan mendalam atas insiden tenggelamnya Kapal…

3 jam yang lalu

Kementan Tindak Tegas Pelanggar Komitmen Harga Ayam Hidup

MONITOR, Malang - Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan komitmennya dalam menjaga keberlangsungan usaha peternak mandiri di…

4 jam yang lalu

BAZNAS Beri Bantuan Modal Usaha bagi Pasangan Nikah Massal

MONITOR, Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) memberi bantuan modal usaha kepada 100 pasangan…

5 jam yang lalu