Jumat, 13 Desember, 2024

Kemendes Gandeng Untirta untuk Maksimalkan Mahasiswa Kembangkan Potensi Desa

MONITOR, Jakarta – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto menandatangani Nota Kesepahaman (Memory of Understanding/MoU) dengan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) tentang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat di Desa dan Daerah Tertinggal.

Nota kesepahaman ini ditandatangani langsung oleh Mendes Yandri dengan Rektor Untirta Fatah Sulaiman, Minggu (17/11/2024).

Menteri Yandri mengatakan, kerja sama dengan Untirta untuk memaksimalkan mahasiswa dalam mengembangkan potensi Desa. Dalam kerjasama ini untuk mendorong mahasiswa sebagai penggerak Desa.

“Desa-desa di Indonesia ini jumlah  penduduknya hampir 73 persen ada di Desa. Jangan sampai Jepang atau Korea itu menimpa Indonesia ke depan,” kata Mendes Yandri.

- Advertisement -

Secara teknis, kata Mendes Yandri, kerja sama ini akan diberlakukan kepada mahasiswa Untirta sebelum lulus maupun setelah mereka lulus. “Jadi implementasi setelah lulus atau kemudian ketika mereka di semester akhir, bisa dua-duanya. Jadi ini kan ada program KKN, bisa pak rektor menempatkan di Desa-desa unggulan atau Desa-desa yang punya potensi. Pemberlakuannya saat KKN atau setelah mereka tamat juga bisa,” kata Mendes Yandri.

Mendes Yandri menyebut untuk menarik para mahasiswa pihaknya akan memberikan reward atau fasilitasi saat ditempatkan di Desa-desa yang dianggap memiliki potensi. Selain itu dapat juga mereka disambungkan dengan pihak perusahaan di wilayah terdekat.

“Kami bisa menyambungkan dengan pihak ketiga mungkin melalui CSR atau para pemodal atau kan ada bentuk pinjaman-pinjaman dari pemerintah. Jadi jangan takut modal-modal itu ada, tinggal kita mau apa enggak. Nah tapi yang paling penting memang skill dan komitmen untuk turun ke Desa itu harus dipertebal,” ujar Mendes Yandri.

Sebelumnya Mendes Yandri juga mengajak para alumni Untirta untuk bersama-sama membangun desa. Ia mencontohkan Desa Ngoran di Blitar yang sukses ekspor Kendang Djembe ke China dengan nilai Rp18 Miliar.

Mendes Yandri menegaskan, desa itu miliki potensi yang cukup beragam, mulai dari pertanian, perikanan, wisata dan lainnya yang perlu dimaksimalkan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat desa. “Jadi kita tinggal di desa tapi penghasilan lebih dari orang yang tinggal di kota,” kata Mendes Yandri.

Turut hadir mendampingi Mendes Yandri, Sekjen Kemendes PDTT Taufik Madjid, Kapuslat ASN Mulyadin Malik, dan Kepala Biro Hukum Lalu Syaifudin.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER