EKONOMI

SNI Sambut Baik Rencana Pemutihan Hutang Nelayan

MONITOR, Jakarta – Rencana Presiden Prabowo Subianto dalam memutihkan hutang para petani dan nelayan tentu sangat baik bagi kelangsungan usaha para nelayan. Selama ini nelayan sangat kesulitan mengakses dana permodalan dalam usaha para nelayan dengan catatan pinjaman  diperbankkan sebelumnya.

Sekjend Serikat Nelayan Indonesia (SNI) Budi Laksana menjelaskan, banyak yang sifatnya sangat administratif yang tentu saja tidak bisa dipenuhi oleh para nelayan. Nelayan yang selama ini rata-rata adalah dengan modal padat karya banyak sekali menyerap tenaga kerja, dan banyak yang terlibat dalam usaha transaksinya pra produksi maupun paska produksi.

“Mulai dari beli bahan bakar minyak, biaya angkutnya, warung sembako, dan pedagang pedagang eceran saat nelayan membongkar hasil tangkapannya. Pada dasarnya nelayan sangat membutuhkan modal dalam usahanya, dengan niatan ingin sekali membayar pinjaman. Tetapi nelayan kadang dihadapkan kepada hal-hal yang tidak mungkin dilakukan. nelayan kecil yang rata-rata melaut 5 hari, itu saja membutuhkan biaya 6 hingga 7 juta sekali tripnya,” Kata Sekjend Serikat Nelayan Indonesia (SNI) Budi Laksana melalui keterangan tertulis yang diterima MONITOR di Jakarta.

Tetapi saat melakukan pinjama ke bank hanya disetujui hanya 2 sampai 3 juta dengan jaminan yang nelayan tidak punya. Maka banyak nelayan terjebak kepada pinjaman pinjol sehingga keuntungan hasil nelayan hanya membayar untuk pinjol dan sisanya untuk makan sehari-hari.

Dengan adanya rencana Presiden Subianto, Sekretaris Jendral Nasional Serikat Nelayan Indonesia (SNI) mengingatkan. Bahwa perlu dilihat lagi nelayan mana yang sangat diperlukan dalam menunjang usaha nelayan. Jangan sampai pemutihan itu hanya berlaku para nelayan yang memang secara permodalan sudah kuat dan mempunyai akses di perbankan.

Kalau saya usul segmentasinya khusus nelayan dibawah 10 GT sebagaimana juga ada dalam mandat UU No.7 Tahun 2016 tentang Perlindungan Nelayan, Pembudidaya Ikan dan Petambak Garam. Karena selain memang mereka adalah nelayan kecil yang 90 persen mayoritas juga sangat minim terkait akses ke perbankan. Selain itu penting bagi pemerintah untuk memberikan pemahaman tentang literasi keuangan kepada para nelayan, karena begitu mudahnya para pinjol meminjamkan kepada nelayan tanpa aturan-aturan administratif yang ada.

Jamhuri yang merupakan nelayan sekaligus ketua Serikat Nelayan Indonesia (SNI) Kabupaten Cirebon sangat bergembira menyambut rencana presiden baru. Bahkan dirinya, hampir rumahnya disita oleh pihak bank karena tidak bisa mengembalikan pinjaman.

“Ya senang, karena semua utang saya ke bank untuk usaha dilaut. Karena saya nelayan rajungan waktu covid saya tidak bisa mengembalikan pinjaman ke bank dan hasil tangkapannya tidak ada yang beli. Lalu saya coba pinjam pinjam untuk bayar ke bank. Tetapi pihak bank tidak mau tahu, harus sesuai dari tunggakan yang ada. Jadi saya bingung dan pasrah saja. Mudah-mudahan kedepan bisa lebih mudah untuk mengangsur dan lebih bisa menyesuaikan situasi dan kondisinya,” Imbuhnya.

Recent Posts

Pimpinan DPR Harap Idul Fitri Jadi Momen Berbagi Kepedulian Demi Wujudkan Kesejahteraan Sosial

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal menyampaikan ucapan selamat Hari Raya…

19 jam yang lalu

DPR Desak Junta Myanmar Hentikan Pengeboman Warga Sipil Pasca Gempa 7,7 SR

MONITOR, Jakarta - Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI mengecam keras tindakan junta…

19 jam yang lalu

DPR Perkirakan Arus Balik Lebaran Berjalan Lancar dan Kondusif

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI Rudianto Lallo memperkirakan arus balik Lebaran 2025…

23 jam yang lalu

Menag Ajak Umat Amalkan Nasihat selama Ramadan

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menggelar open house Idulfitri 1446 H di rumah…

1 hari yang lalu

Guru Besar UIN Jakarta Sebut Puasa Mabrur Akan Membawa Indonesia Maju

MONITOR, Jakarta - Guru Besar UIN Jakarta Prof. Ahmad Tholabi Kharlie dalam khotbah Salat Idulfitri…

2 hari yang lalu

Khutbah Idul Fitri, Prof Rokhmin: Puasa Meningkatkan Kualitas Hidup dan Indonesia Emas 2045

MONITOR, Jakarta - Anggota DPR RI 2024–2029, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS dalam khutbah…

2 hari yang lalu