Tanaman Pangan

Langkah Kementan Menjaga Stabilitas Pasokan dan Harga Ayam Tingkat Peternak

MONITOR, Jakarta – Langkah strategis stabilisasi perunggasan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) menuai hasil, harga ayam hidup tingkat peternak lebih tinggi dari Harga Pokok Produksi (HPP) sehingga peternak mendapatkan margin keuntungan yang wajar.

Salah satu persoalan pokok perunggasan adalah fluktuasi harga dan hal ini menjadi konsen pemerintah untuk lakukan stabilisasi dengan mengkonsolidasikan pelaku usaha dan asosiasi perunggasan.

Berbagai forum rapat telah digelar oleh Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementan sejak awal September lalu, menghadirkan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Satgas Pangan POLRI, Kemenko Bidang Perekonomian, perusahaan budidaya ayam ras dan berbagai asosiasi perunggasan.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda, menyatakan bahwa sinergi antara pelaku usaha perunggasan dan pemerintah berhasil menjaga stabilitas pasar sekaligus melindungi keberlanjutan usaha peternak mandiri. “Kebijakan ini penting untuk menyeimbangkan pasar dan memastikan bahwa peternak, terutama yang mandiri, tetap terlindungi dari fluktuasi harga,” ujar Agung di Jakarta, Kamis, 10 Oktober 2024.

Data dari Garda Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) menunjukkan bahwa sejak awal Oktober 2024, harga livebird untuk ukuran 1,6-2,0 kg mengalami peningkatan bertahap. Pada 1 Oktober, harga ayam hidup berada di kisaran Rp 15.500-Rp 16.000, kemudian bergerak naik hingga mencapai Rp 20.500-Rp 21.000 per kilogram pada 9 Oktober.

Sekretaris Jenderal GOPAN, Sugeng Wahyudi, menegaskan bahwa kondisi harga ayam hidup saat ini telah mencapai level di atas Harga Pokok Produksi (HPP), yang memberikan keuntungan bagi para peternak. “Harga ayam hidup kini mencapai Rp 20.500 per kilogram. Ini adalah hasil dari upaya bersama agar harga segera naik.,” ujarnya saat dihubungi terpisah.

Sugeng juga menekankan pentingnya kolaborasi lapangan yang terus berlangsung. “Koordinasi di lapangan terus berjalan, dan kami rutin mengikuti rapat evaluasi yang diinisiasi Kementan melalui PKH” tambahnya.

Kementan optimistis bahwa dengan tren positif ini, stabilitas harga ayam hidup akan terus terjaga, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kontribusi sektor perunggasan terhadap ketahanan pangan nasional. Dirjen Agung Suganda menegaskan bahwa pemantauan intensif akan terus dilakukan untuk memastikan kepatuhan seluruh pihak terhadap kebijakan ini, termasuk penegakan sanksi bagi yang melanggar.

Recent Posts

Peneliti Sinergi Kawal BUMN Nilai Sosok Ini Cocok Duduki Kementerian BUMN

MONITOR, Jakarta - Peneliti Sinergi Kawal BUMN, Willy Kurniawan mengatakan, ada sejumlah nama potensial untuk…

10 menit yang lalu

Ekspansi Usaha, Bos Indofon Bangun Pabrik Beras Porang di Yogyakarta

MONITOR, Sleman - Pengusaha Adit Setiawan membangun pabrik beras porang yang berlokasi di Sleman, Yogyakarta.…

1 jam yang lalu

Menag Sebut 99,1 Persen ASN Bangga Bekerja di Kemenag

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau akrab disapa Gus Yaqut menyatakan bahwa…

1 jam yang lalu

DPR Dukung Bersih-bersih Pungli di Rutan KPK, Dorong Reformasi Sistem

MONITOR, Jakarta - Anggota DPR RI Gilang Dhielafararez menyambut positif upaya bersih-bersih yang dilakukan KPK…

1 jam yang lalu

Anggota DPR: Pendirian Lembaga Sosial Harus Melalui Verifikasi Ketat

MONITOR, Jakarta - Anggota DPR RI Arzeti Bilbina menyampaikan pendirian lembaga sosial harus melalui proses…

3 jam yang lalu

Progres Konstruksi Seksi 1 Capai 67,23 Persen, Jasa Marga Targetkan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen Selesai Sesuai Rencana

MONITOR, Yogyakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. melalui anak usahanya PT Jasamarga Jogja Bawen…

5 jam yang lalu