PARLEMEN

Ramai E-Materai CPNS, DPR: Peruri Belum Ada Anggaran SPBE

MONITOR, Jakarta – Anggota Komisi VI DPR RI, Rieke Diah Pitaloka, menyoroti isu maraknya kegagalan pembubuhan materai elektronik (e-materai) pada seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2024 beberapa waktu lalu. Rieke mendesak Pemerintah untuk membedah secara menyeluruh terkait permasalahan e-materai tersebut, yakni tidak hanya terkait e-materai, tetapi juga terkait prosedural.

Dari hasil peninjauan Komisi VI DPR ke Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri), Rieke menyampaikan temuan bahwa belum adanya anggaran untuk pembenahan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), sehingga menyebabkan sulit hingga gagalnya akses dan pembubuhan e-materai pada seleksi CPNS 2024.

“Tidak bisa rekrutmen besar seluruh Indonesia dengan limit waktu terbatas, dan tidak melalui termin-termin. Perekrutan CPNS soal e-materai ini, sekarang kita jadi tahu alasan maraknya kegagalan pembubuhan e-materai beberapa waktu lalu. Peruri diminta untuk mulai menerapkan SPBE, tetapi pemerintah belum memberikan anggaran untuk memperbaiki dan memperkuat sistem aplikasi yang digunakan,” papar Rieke kepada Media dalam Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspek) Komisi VI DPR ke Perum Peruri di Karawang, Jawa Barat (18/9/2024).

Politisi dari Fraksi PDI-Perjuangan itu juga meminta agar Pemerintah mengubah Peraturan Presiden (PERPRES) No. 82 Tahun 2023 tentang Percepatan Transformasi Digital dan Keterpaduan Layanan Digital Nasional. Penugasan terhadap Perum Peruri secara utuh harus jelas tercantum dalam PERPRES tersebut. “Terutama Pasal 3 Ayat 3 yang menugaskan kurang lebih sembilan tanggung jawab aplikasi ada pada PERURI,” papar Rieke.

Selanjutnya, Rieke juga menyoroti terkait belum adanya pos anggaran dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang secara khusus ditujukan untuk pengelolaan SPBE oleh Peruri. Sementara itu, ia menyampaikan, anggaran Peruri sudah terlebih dahulu digunakan untuk pembenahan berbagai sistem aplikasi. “Untuk itu, kami minta dukungan dan penguatan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) agar pemerintah bisa segera memberikan anggaran kepada PERURI untuk penguatan SPBE,” tegas Rieke.

Rieke mengharapkan tata kelola yang baik dari pelaksanaan SPBE oleh Peruri. Oleh karena itu, stakeholders yang menjadi induk dari pelaksanaan SPBE, seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), hingga Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), harus dapat mengawasi pelaksanaan SPBE, termasuk dari sisi anggaran.

“Ternyata belum ada pos anggaran untuk Peruri. Namun Peruri harus sudah mulai bekerja dengan anggaran yang ada. Sebagai Perum, Peruri tidak bisa untuk mencari keuntungan sendiri. Peruri merupakan Perum yang memegang keamanan data digital, seperti e-materai,” tutup Rieke.

Recent Posts

Berdampak Sosial, Pertamina Eco RunFest 2024 Salurkan Donasi Kemanusiaan Untuk Palestina

MONITOR, Jakarta - Pertamina Eco RunFest 2024 menyalurkan donasi kemanusiaan senilai Rp3,5 miliar untuk Palestina.…

34 menit yang lalu

Menag Ajak Ribuan Jemaah Umrah Ajak Doakan Kemajuan Indonesia dan Perjuangan Palestina

MONITOR, Makkah - Menteri Agama RI Nasaruddin Umar mengajak ribuan jemaah umrah untuk mendoakan Indonesia.…

3 jam yang lalu

Diikuti 12.300 Pelari, Pertamina Eco RunFest 2024 Sukses Digelar

MONITOR, Jakarta - Pertamina Eco RunFest 2024 resmi berlangsung pagi ini di Istora Senayan Jakarta…

3 jam yang lalu

Masa Tenang Pilkada 2024, Bawaslu Minta Seluruh APK Diturunkan

MONITOR, Minahasa - Anggota Bawaslu Herwyn JH Malonda mengingatkan tanggal 24 November 2024 sudah memasuki…

4 jam yang lalu

Jasa Marga Raih Penghargaan Emas dalam Ajang SNI Award 2024

MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. kembali menorehkan prestasi dengan meraih Penghargaan Emas…

10 jam yang lalu

Pertamina Eco RunFest 2024 Siap Digelar Besok

MONITOR, Jakarta - Pertamina Eco RunFest 2024 siap digelar pada Minggu, 24 November 2024, di…

12 jam yang lalu