MONITOR, Jakarta – Kualitas pendidikan madrasah makin diakui masyarakat dunia. Hal ini salah satunya tampak dari inisiatif Kementerian Pendidikan Dasar, Tinggi, dan Teknis (MBHTE) Otonomi Muslim Bangsamoro (BARMM) di Filipina untuk menjalin kerja sama dengan Kementerian Agama dalam pengembangan madrasah.
Rencana sinergi dua pihak ini dibahas bersama oleh Tim Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) Kementerian Agama dan Department of Education Filipina di Manila. Kerja sama difokuskan pada pengembangan sistem pendidikan madrasah yang bermutu di Filipina, khususnya di Mindanao.
Tim Kementerian Agama dipimpin Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam, Rohmat Mulyana Sapdi. Ikut dalam rombongan, Konsultan Pathways Bahrul Hayat, Kasubdit Kelembagaan dan Kerjasama pada Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Papay Supriatna, Kasubdit Kurikulum KSKK Madrasah Abdul Basit, serta perwakikan INOVASI DFAT Jakarta Abdul Munir.
Mewakili Dirjen Pendidikan Islam, Rohmat Mulyana Sapdi mengatakan, kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari serangkaian pertemuan yang sudah dilakukan, termasuk kunjungan delegasi Filipina ke Jakarta beberapa waktu lalu. BARMM, sebagai wilayah otonomi khusus, ingin mengembangkan pendidikan Islam yang setara dengan pendidikan lainnya di Filipina.
“Kerja sama ini dilakukan dalam rangka membantu BARMM dalam mengembangkan sistem pendidikan Islam yang bermutu,” jelas Rohmat Mulyana Sapdi dalam pertemuan finalisasi konsep kerja sama di Manila, Jumat (19/7/2024).
“BARMM telah memiliki UU pendidikan yang memberikan kesetaraan layanan bagi lembaga pendidikan Islam seperti madrasah negeri dan swasta, serta perguruan tinggi Islam,” lanjutnya.
Direktur DGME MBHTE Syekh Abdulgafur Abdulhamid menyambut baik kehadiran delegasi Kementarian Agama. Dia berharap MoU dua pihak bisa segera terwujud.
“Kami sudah melakukan berbagai persiapan untuk kerja sama dengan Kementerian Agama RI. Rencana ini juga mendapat support dari Pathways Australia. Kini MoU sudah dalam tahap finalisasi dan saya kira akan segera selesai setelah proses legal antara Kementerian Luar Negeri Indonesia dan Kementerian Luar Negeri Filipina,” kata Syeikh Abdulgafur Abdulhamid,
Selain finalisasi kerja sama, pertemuan delegasi Ditjen Pendidikan Islam dengan MBHTE juga menjadi wahana memberikan gambaran tentang sistem pendidikan madrasah di Indonesia. “Madrasah di Indonesia diharapkan dapat menjadi model percontohan bagi pendirian ‘madaris’ di Filipina,” ujar Dr. Moya Collect, Deputy Head of Mission DFAT Manila.
Kerja sama ini merupakan langkah maju yang signifikan bagi Kemenag RI dalam mewujudkan visinya menjadi institusi pendidikan Islam yang mendunia. Dengan berbagi realita dan historis dalam bidang pendidikan madrasah, Kemenag RI dan MBHTE diharapkan dapat berkontribusi dalam membangun generasi Muslim yang berkualitas dan berdaya saing di tingkat global.
MONITOR, Jakarta - Isu kemiskinan dan kelaparan menjadi isu yang sama-sama diserukan oleh Ketua DPR…
MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo meminta Pemerintah untuk…
MONITOR, Jakarta - Keterbukaan informasi publik menjadi elemen penting dalam penyelenggaraan pemerintahan demokratis. Keterbukaan informasi…
MONITOR, Jakarta – PT Jasa Marga (Persero) Tbk. kembali menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih dua…
MONITOR, Jakarta - Dipanggilnya Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan dan Fahmi hakim ketua DPRD Provinsi…
MONITOR, Jakarta - Pemilih muda diperkirakan akan memainkan peran penting dalam menentukan hasil Pemilihan Kepala…