BERITA

Sekjen Kemenag: Transformasi Digital Harus Memudahkan dan Menjangkau Masyarakat

MONITOR, Jakarta – Sekretaris Jenderal Muhammad Ali Ramdhani mengatakan bahwa transformasi digital layanan pemerintah harus memudahkan dan menjangkau kepada kebutuhan masyarakat. Hal itu penting agar layanan yang diberikan bisa dirasakan langsung dampaknya bagi masyarakat.

Sekjen menjelaskan, sesuai data dari Kominfo saat ini 77 persen masyarakat Indonesia sudah menjangkau internet. Artinya, peralihan layanan ke digital adalah sebuah keharusan. “Hari ini kita melakukan ransformasi dilakukan agar tidak old school, tidak ketinggalan zaman, harus agile, lebih ramah, maka program transformasi itu harus dilakukan,” ungkap Ali saat menjadi pembicara pada Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XXVII, Rabu (17/6/2024).

Sesuai data dari Kominfo, terang Sekjen, saat ini jumlah gawai yang dimiliki sudah melebihi populasi penduduk. “Artinya saat ini sebagian besar masyarakat sudah sebagian besar beraktivitas di gawainya, baik untuk kerja maupun hiburan. Bahkan sesuai data juga, rata-rata aktivitas internet masyarakat Indonesia 7 jam perhari,” jelasnya.

Meski demikian, Ali menilai transformasi digital tidak berarti hanya membuat website atau aplikasi. “Karena justru banyaknya sistem informasi ternyata tidak memudahkan masyarakat malah mempersulit,” ucapnya.

Oleh karena itu, ia melanjutkan, dalam membangun layanan yang berbasis teknologi Informasi, harus terintegrasi, mampu memberikan kenyamanan, kemudahan, serta transparansi bagi penggunanya.

Selain itu, Ali juga mengatakan bahwa layanan digital yang dibuat juga harus mudah diakses, cepat, aman, user friendly dan sedia setiap saat. Termasuk juga bisa diakses dalam dalam berbagai pltform termasuk Platform Mobile baik Android maupun Ios

Tak kalah penting, Ali mengatakan bahwa dalam membangun aplikasi digital, juga harus memperhatikan serta mempertimbangkan infrastruktur dan tentunya keamanan. Karena menurutnya itu juga menjadi salah satu kunci keamanan dan kenyamanan masyarakat.

“Kalau kita ambil study kasus di Kemenag semua memiliki backup-nya. Bahkan ada yang di Singapura dan juga di Indonesia, makanya kita saat PDN diserang kita hampir sama sekali tak terganggu, karena memiliki keamanan dan backup data sendiri,”ujarnya.

“Sekali lagi, Hari ini kita sedang bertransformasi. Banyak hal, baik budaya, dan tentunya digital. Dan digital ini efeknya langsung. Harapan kita Kemenag mampu memberikan layanan yang terbaik. Dan bisa menyapa masyarakat lebih cepat dan manusiawi,” tutupnya.

Recent Posts

IPW Sebut Penambahan Anggaran untuk Polri Adalah Sebuah Keniscayaan, Ini Alasannya

MONITOR, Jakarta - Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso, mengungkapkan bahwa penambahan anggaran…

2 jam yang lalu

DPR Sentil PLN, Uang PMN Mengalir, Listrik Desa Tak Kunjung Tuntas

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Aimah Nurul Anam menyoroti sejumlah persoalan…

3 jam yang lalu

Menteri Agama: Tema AICIS 2025 Bukan Hanya untuk Indonesia Tetapi untuk Dunia

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama RI melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) secara resmi mengelar…

5 jam yang lalu

Kick Off Event AICIS+2025, Menag Sebut Indonesia Pusat Peradaban Islam Baru

MONITOR, Jakarta – Kementerian Agama RI menggelar Kick Off Event Annual International Conference on Islamic…

6 jam yang lalu

Kemenperin Tegaskan Komitmen Lindungi Industri Dalam Negeri, Jaga Akses Ekspor

MONITOR, Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mengeluarkan perintah eksekutif (executive order)…

6 jam yang lalu

Kemenag Luncurkan Program FOREMOST, Wujudkan Masjid Jadi Pusat Pembinaan Keluarga

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) meluncurkan program Family Orientation at the Mosque’s Site (FOREMOST)…

7 jam yang lalu