PEMERINTAHAN

Kemenag Buka Pelatihan Deteksi Dini Konflik Sosial Keagamaan, Silahkan Daftar di sini!

MONITOR, Jakarta – Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag membuka Pelatihan Deteksi Dini Konflik Sosial Keagamaan. Pendaftaran peserta dibuka mulai 17 – 21 April 2024, secara online dengan klik: Pelatihan Deteksi Dini Konflik Sosial Keagamaan.

Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Suyitno menjelaskan bahwa pelatihan Deteksi Dini untuk membekali peserta dalam mendeteksi, menganalisa, dan memitigasi konflik bernuansa agama. “Peserta akan dibekali kemampuan memitigasi potensi-potensi konflik, menganalisa penyebab, para aktor yang terlibat, dan para pihak yang memiliki potensi menyelesaikan konflik,” jelasnya di Jakarta, Rabu (17/4/24).

“Kita berharap para peserta pelatihan nantinya bisa terlibat secara aktif di masyarakat untuk memitigasi potensi-potensi konflik, sehingga kehidupan berbangsa dan bernegara tetap bisa berjalan dengan rukun dan damai,” tembahnya.

Menurut Suyitno, ada tiga materi utama yang akan dipelajari selama pelatihan. Pertama, Analisa Faktor Konflik. Kedua, Metodologi Deteksi Dini Konflik. Ketiga, Tahapan dan Sistem Deteksi Dini Konflik.

Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan, Mastuki menambahkan, Pelatihan Deteksi Dini Konflik Sosial Keagamaan dibuka untuk umum, bagi peserta yang memenuhi persyaratan. Harapannya, akan didapat peserta yang benar-benar berminat serta fokus dan serius dalam mengikuti pelatihan.

“Pendaftaran pelatihan ini kita lakukan secara open, terbuka, terutama bagi para penyuluh agama, penghulu, pegawai Bimas agama-agama. Siapa saja yang berminat sila mendaftarkan diri. Kita ingin mendapatkan peserta yang sedari awal memiliki keinginan mengikuti pelatihan, bukan peserta pelatihan yang mengikuti karena ditugaskan,” ungkapnya.

Menurut Mastuki, Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan telah mengalokasikan 270 kuota peserta. Nantinya, pelatihan akan diselenggarakan dalam sembilan angkatan, setiap angkatan 30 orang.

“Selama proses pembelajaran, peserta akan didampingi fasilitator dan nara sumber ahli dalam deteksi dini konflik dan resolusi konflik,” tandasnya.

Recent Posts

Dorongan DPR soal Pembentukan TGPF di Kasus Kwitang Tunjukkan Empati dan Keberpihakan Publik

MONITOR, Jakarta - Komisi III DPR RI mendorong pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk…

5 jam yang lalu

Bertemu Ketua Parlemen Korsel, Puan Dorong Kerja Sama Investasi Hijau dan Budaya

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani melakukan pertemuan bilateral dengan Ketua Majelis Nasional…

6 jam yang lalu

Menteri Maman Dukung Optimalisasi Layanan dan Pelindungan UMKM Papua

MONITOR, Papua - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan dukungannya terhadap…

6 jam yang lalu

Kick Off HGN 2025, Menag Nasaruddin Tekankan Pentingnya Integrasi Ilmu dan Iman bagi Para Guru

MONITOR, Cirebon - Menteri Agama Nasaruddin Umar, membuka secara resmi kegiatan Kick Off Hari Guru…

6 jam yang lalu

Menag Lantik 21 Pejabat Kemenag; Mulai dari Rektor UIN, Kepala Kanwil hingga Kepala Biro PTKN

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar melantik 21 pejabat Kemenag, yang terdiri dari Rektor…

8 jam yang lalu

Singgung Isu Tata Kelola AI di Forum MIKTA, Puan Serukan Keadilan

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani berbicara soal transisi energi dan tata kelola…

10 jam yang lalu