BERITA

Bertemu Kader Ansor, Menag Dorong Kader Terus Tingkatkan Kapasitas

MONITOR, Jakarta – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mendorong seluruh pengurus dan kader Gerakan Pemuda (GP) Ansor untuk terus membangun kapasitas. Hal tersebut disampaikan Gus Men sapaan akrab Menag saat menghadiri peringatan Nuzulul Quran dan Silaturahmi Keluarga Besar GP Ansor di Jakarta.

Tampak hadir selain Ketum GP Ansor Addin Jauharuddin, Staf Khusus Menag Moh. Nuruzzaman, Wibowo Prasetyo, Adung Abdul Rochman dan jajaran pengurus serta kader Ansor.

“Kita dipenuhi berkah dalam berorganisasi, namun satu hal yang tidak boleh dilupakan bahwa kita harus terus berjuang membangun kapasitas , tidak saja kita mengandalkan berkah tanpa kapasitas kita tidak kita pompa. Di organsiasi ini, kesempaan kita belajar mengasah kemampuan dan kapasitas kita agar ketika suatu saat ladang perjuangan yang besar memanggil, kita akan siap,” ujar Gus Men, Kamis (28/03/2024) malam.

“Kapasitas harus ditingkatkan, supaya takdir yang lebih baik akan datang menjemput kita di depan nanti. Belajar terus tidak boleh berhenti belajar berorganisasi, bagaimana belajar ria’ayatul ummah yang baik , belajar membangun jejaring, bersinergi dengan kelompok lain itu harus terus dipelajari. Tidak boleh merasa cukup dengan apa kita dapatkan sekarang,” lanjut Gus Men yang juga mantan Ketua Umum GP Ansor.

Selanjutnya, tandas Gus Men, bila kita mau menempa diri, meningkatkan kapasitas, maka harus melangkah pada step berikutnya yaitu menetapkan target-target. “Apa target kita dalam berorganisiasi, harus punya. Tidak bisa kita berorganisasi tanpa memiliki target yang jelas, kalau hanya mengikuti arus, itu tidak bisa,” tandasnya.

“Saudara Ketum ini harus memiliki target, organisasi ini mau di bawa ke mana dan menjadi warna apa. Kapasitas dibangun target dibuat,” sambungnya.

Kalau tidak memiliki target, Gus Men kembali menandaskan, Ansor ini hanya akan dimanfaatkan pihak-pihak lain. “Saya punya fakta, di mana kehadiran Ansor kuat, maka identitas simbolik Ansor itu digunakan sebagai keuntungan bagi kelompok lain,” ungkapnya .

Gus men mencontohkan, bila kehadiran Ansor kuat, tiba-tiba ada orang ingin jadi Bupati, lalu masuk ke Ansor supaya mengkapitalisir Ansor sebagai bagian kekuatan yang bersangkutan untuk menduduki jabatan Bupati.

“Kalau Ansor kuat tapi tidak punya tujuan, identitas keansoran kuat namun tidak memiliki tujuan organisasi yang jelas , maka jangan heran bila ada seseorang ingin jadi kader Ansor hanya ingin memanfaatkan kebesaran Ansor,” tegas Gus Men.

“Jangan rendah diri, tidak boleh Ansor dengan tujuh juta anggotanya rendah diri sehingga membutuhkan kehadiran orang lain yang tidak pernah merasakan tempaan beratnya menjadi kader GP Ansor,” pungkasnya.

Recent Posts

World Water Forum 2024 di Bali, Fadli Zon: Akan Dihadiri 50 Lebih Parlemen Negara

MONITOR, Jakarta - Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon menyampaikan ada…

2 jam yang lalu

Pertamina Pastikan Ketersediaan Pasokan Energi di Wilayah Terdampak Bencana Banjir Bandang Sumbar

MONITOR, Jakarta – PT Pertamina (Persero) memastikan ketersediaan pasokan energi dapat terpenuhi, dampak bencana banjir bandang…

3 jam yang lalu

Kunjungi Bangkalan, Menteri Pertanian Targetkan 2 Juta Ton Padi Jawa Timur dengan Pompanisasi

MONITOR, Bangkalan – Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Bangkalan, Madura,…

3 jam yang lalu

Dongkrak Keuntungan Petani dan Daya Saing Gula Nasional, Ditjen Perkebunan Kementan Tetapkan Harga Pembelian Tebu

MONITOR, Jakarta - Pemerintah telah menentukan harga pembelian tebu demi menjaga keseimbangan harga gula dari…

4 jam yang lalu

Kabid PHU Banten Jadikan Syal Baduy Ciri Khusus Petugas Haji Indonesia Sektor 8 Makkah

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama RI melalui Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) kembali memberangkatkan…

4 jam yang lalu

Kemenag Fasilitasi 29 Pasang WNI Nikah Massal di Taiwan

MONITOR, Jakarta - Ditjen Bimas Islam Kemenag memfasilitasi 29 pasangan Warga Negara Indonesia (WNI) melangsungkan…

4 jam yang lalu