BUMN

Ubah Sampah Jadi Cuan, Program Sampah Kita dari Pertamina Dukung Indonesia Bersih Sampah

MONITOR, Jakarta – PT Pertamina (Persero) terus memperkuat komitmennya dalam mendukung upaya pemerintah menanggulangi sampah melalui program Sampah Kita. Program Sampah Kita yang merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL/CSR) perusahaan, bertujuan untuk mengedukasi masyarakat dengan mengubah sampah menjadi produk yang mempunyai nilai ekonomi. Program ini diharapkan dapat mendukung target pemerintah untuk mencapai Indonesia Bersih Sampah 2025.

Program Sampah Kita memiliki target untuk berkontribusi aktif dalam pengurangan sampah sebesar 30% dan penanganan sampah sebesar 70%. Bertepatan dengan Hari Peringatan Sampah Nasional (HPSN) 2024 yang mengambil tema “Atasi Sampah Plastik dengan Produktif”, Pertamina menaruh perhatian lebih dengan menggelontorkan 121 Program Pengolahan Sampah dibawah payung program TJSL Sampah Kita.

Fadjar Djoko Santoso VP Corporate Communication Pertamina menyampaikan bahwa hingga akhir tahun 2023, Pertamina melalui 121 program Sampah Kita telah berhasil mengolah sampah hingga 876.023 ton. Selain itu, program tersebut telah mengurangi emisi karbon hingga 101.499 ton CO2EQ per tahunnya.

“Program Sampah Kita juga telah berhasil menghasilkan manfaat dari sisi perekonomian, ibaratnya ubah sampah jadi cuan. Di akhir tahun lalu program ini menghasilkan manfaat hingga Rp 644 juta per tahun dan memberikan manfaat untuk lebih dari 48 ribu masyarakat di sekitar unit bisnis Pertamina,” ujar Fadjar.

Salah satu program pengolahan sampah yang memberi dampak cukup baik adalah Wiralodra (Wilayah Masyarakat Pengelola Daur Ulang Sampah) di Desa Balongan, Desa Lombang dan Lapas Bimasakti, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Melalui program ini Pertamina memberdayakan masyarakat sekitar untuk mengolah sampah menjadi kerajinan tangan berdaya jual. Selain itu, dilakukan juga budidaya maggot yang terintegrasi dan dijadikan pakan ternak ayam dan juga kambing.

Program Wiralodra ini telah mampu memberi manfaat kepada 32 orang anggota aktif dengan meningkatkan pendapatan kelompok rata-rata Rp 36 juta per tahunnya. Lebih lanjut, program ini juga mampu mengelola sampah organik hingga 200 kg per bulan, serta mengurangi potensi karbon dioksida sebesar 310 kg CO2 eq per tahun.

“Pertamina benar benar mendukung dan memberi pendampingan pada warga desa dalam program Wiralodra ini, sehingga sampah sampah yang tadinya menumpuk dan tidak bisa diolah, kini kami manfaatkan menjadi kerajinan dan menjadi sumber rezeki bagi kami warga desa,” ujar Matori, Ketua Kelompok Wiralodra

Program lain yang juga berhasil mengubah kemandirian warga adalah Bank Sampah kumpulin.id, Desa Laksana, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung. Melalui program ini, Pertamina mengajak masyarakat desa untuk mengelola sampah menjadi pupuk dan kerajinan ecobrick. Bahkan warga bisa menukar sampah mereka menjadi saldo aplikasi ojek online Kamojang, atau yang dikenal sebagai Rangers App dan Para pelajar bisa menukar sampah menjadi voucher wifi untuk digunakan belajar.

“Program ini sangat bermanfaat ya bagi kami warga desa disini, karena sisa-sisa sampah dari kulit kopi, sisa pakan elang, dan sampah plastik tidak lagi menjadi masalah, malahan menjadi barang yang bisa kita jual dan bisa memberi keuntungan. Belum lagi pelajar juga senang tukar sampah untuk dapet voucher internet di program Sinyal Kita, jadi sekalian edukasi soal kebersihan juga buat pelajar,” ujar koordinator program Sinyal Kita Cepi Nugraha.

Program kumpulin.id ini telah mampu mengelola sampah anorganik hingga 12,9 ton, dan sampah organik hingga 720 kg setiap tahunnya. Total 2771 orang nasabah telah menukarkan sampah menjadi saldo aplikasi dengan total nilai sebesar 25,8 juta Rupiah. Hingga dapat menurunkan potensi karbon dioksida sebesar 4.643,2 ton CO2 per tahun.

Seluruh upaya Pertamina untuk mengelola sampah dengan program Sampah Kita sejalan dengan nilai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) poin #8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), #12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), dan #13 (Penanganan Perubahan Iklim). Serta, mendukung upaya Pemerintah dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat.

Recent Posts

Produk Peternakan RI Kian Diminati, Kementan Dorong Akses Pasar ke Timor Leste

MONITOR, Jakarta - Produk peternakan Indonesia kian diminati di pasar internasional, termasuk oleh negara sahabat…

5 jam yang lalu

Mentan Amran Target Swasembada Pangan, DPR Beri Sejumlah Catatan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan, menilai pernyataan Menteri Pertanian Amran…

7 jam yang lalu

Pesan Puan ke Istri DPR untuk Dukung Pasangan Aktif Bekerja dapat Sambutan Positif

MONITOR, Jakarta - Pesan Ketua DPR RI, Puan Maharani ke para istri anggota dewan untuk…

11 jam yang lalu

Usai Sertijab Kepala Bapanas, Amran Sulaiman Langsung Tancap Gas Wujudkan Kemandirian Pangan Nasional

MONITOR, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Amran menegaskan komitmen untuk memperkuat kerja sama lintas lembaga…

12 jam yang lalu

Hari Kopi Sedunia, TOP Coffee Apresiasi Anak Muda hingga Petani Kopi Indonesia

MONITOR, Jakarta - Dalam rangka merayakan Hari Kopi Sedunia, TOP Coffee, menggelar ajang Grand Final…

13 jam yang lalu

Pedagang Pentol di STQH Nasional Kendari Ini Raup Untung hingga 1 Juta dalam Sehari

MONITOR, Kendari - Gelaran Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis (STQH) Nasional ke-28 di Kota Kendari…

14 jam yang lalu