MONITOR, Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air terus membangun bendungan maupun embung di berbagai wilayah. Salah satu tampungan air buatan yang telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat adalah Embung Wanakaya di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Pembangunan Embung Wanakaya dilaksanakan pada tahun anggaran 2020-2021 dengan biaya APBN sekitar Rp. 32,4 miliar. Embung berkapasitas tampung 101.800 m3 ini telah memberikan manfaat suplai air untuk lahan pertanian seluas 777 hektare serta sebagai tampungan cadangan air saat musim kemarau.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan penyediaan sarana dan prasarana air seperti bendungan dan embung diperuntukkan untuk ketahanan air dan kedaulatan pangan.
“Di beberapa daerah masih terdapat masyarakat yang kerap kesulitan memperoleh air bersih. Realitas seperti ini menjadi perhatian Kementerian PUPR agar selalu berupaya menyediakan infrastruktur air, salah satunya melalui pembangunan embung,” kata Menteri Basuki.
Pembangunan Embung Wanakaya dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama pada tahun 2020 meliputi pekerjaan tanah (galian, timbunan dan blanket), pembuatan intake, pembangunan rumah pompa, pemasangan pipa penyaluran, dan pekerjaan inlet dan outlet. Sedangkan tahap kedua pada tahun 2021 meliputi pekerjaan revetment, jalan inspeksi, pemancangan minipile, dan pasangan batu.
Embung merupakan salah satu teknik pemanenan air yang sangat sesuai untuk daerah kering. Tampungan air embung berfungsi untuk mendistribusikan dan menjamin kontinuitas ketersediaan air untuk berbagai kebutuhan masyarakat, yaitu menyimpan air pada saat musim penghujan untuk dapat dimanfaatkan pada waktu diperlukan.
Kehadiran Embung Wanakaya diharapkan dapat memberikan solusi krisis air bagi para petani, sehingga mampu mendongkrak hasil tani dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
Selain sebagai tampungan air untuk irigasi, Embung Wanakaya juga menjadi ruang publik sebagai destinasi wisata baru karena memiliki pemandangan indah berlatar belakang persawahan, bernuansa alam khas pedesaan dilengkapi dengan jogging track, Embung Wanakaya sempat viral di media sosial setelah pembangunannya rampung dan memiliki pesona tersendiri bagi wisatawan lokal.
Salah seorang warga, Lufit Fadlilah membagikan informasi pada laman GMaps Embung Wanakaya sebagai pilihan destinasi wisata baru yang tepat untuk sekadar menghilangkan penat (lokasi rehat).
“Waw wahana baru tentunya destinasi wisata buat penghilang penat. Saran, bagi yang mau menuju lokasi ini kususnya warga dari Haurgeulis saat musim penghujan diharap jangan ambil jalur dari Kertanegara, mendingan ambil dari arah Wanakaya,” kata Lufit Fadlilah.
MONITOR, Jakarta - Koperasi sebagai tonggak pemberdayaan masyarakat, telah membuktikan bahwa ekonomi yang kuat dapat…
MONITOR, Banten - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mengaku kaget…
MONITOR, Jakarta – Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kementerian Imipas) menyerahkan bantuan untuk pengungsi erupsi Gunung Lewotobi di Lembata, Nusa Tenggara…
MONITOR, Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional atau International Criminal Court (ICC) mengeluarkan surat penangkapan bagi…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Prof. Dr. Ir. Rokhmin…
MONITOR, Jakarta - Perlindungan hukum bagi pekerja migran Indonesia (PMI) menjadi perhatian penting di tengah…